Bola.com, Denpasar - Bali United dan Persib Bandung berbagi angka 1-1 dalam leg pertama semifinal Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 di Bali United Training Center pada Selasa (14/5/2024) malam WIB.
Banyak drama yang terjadi di pertandingan kali ini. Yang menarik tentu saja keputusan VAR yang membuat sejarah di persepakbolaan Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Saat itu I Made Andhika Wijaya menjegal David Da Silva di kotak terlarang. Pertandingan masih berlangsung, namun setelah bola keluar, wasit utama Heru Susanto mendengarkan penjelasan dari wasit VAR, Aidil Azmi dan fajar Furqon.
Penuh kontroversi, Heru langsung menunjuk titik putih. Akan tetapi, David Da Silva yang menjadi eksekutor penalti, berhasil ditepis kiper Bali United Adilson Maringa.
Justru Bali United yang akhirnya mencetak gol lebih dulu melalui gol Jefferson de Assis pada menit ke-82. Namun Persib bisa mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-90+9. David Da Silva membayar kegagalannya mencetak gol dari titik putih.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jalan Terjal
Imbang, bisa membuat jalan Bali United di leg kedua semifinal Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 semakin berat. Sebab, Bali United selain melawan Persib, juga akan mendapatkan 'teror" dari Bobotoh di Stadion Si Jalak Harupat.
Terkait keputusan VAR yang membuat Teco cukup sering melakukan protes pun, tidak mau ditanggapi. "Soal VAR, wartawan bisa lihat sendiri saja tentang keputusan wasit," bebernya singkat.
Advertisement
Lapang Dada
Yang jelas, Teco menganggap pertandingan kedua Tim berjalan cukup seru. Ia menyayangkan Bali United hanya mampu menahan imbang Persib. "Pertandingan yang seru. Seperti biasa, kedua tim bermain menyerang. Saya pikir setelah gagalkan penalti Dan kami bisa cetak gol, kami bisa menang," bebernya.
"Kami harus terima hasil seri ini. Sekarang kami harus fokus di pertandingan kedua karena hanya punya waktu tiga hari persiapan. Harus punya recovery yang bagus," tambahnya.
Pujian untuk Maringa
Gaya permainan Bali United juga sedikit berubah. Biasanya sedikit melebar dengan mengandalkan sayap-sayap cepat, Namun tidak saat menghadapi Persib. Privat Mbarga hingga Rahmat Arjuna tidak bisa berbuat banyak.
"Mereka menutup pergerakan winger kami. Peran tidak maksimal meskipun kami sudah coba ganti pemain sayap. Tapi saya juga melihat kualitas dari tim lawan juga," terang Teco.
Disisi lain Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak menilai skuad asuhannya tidak bisa memaksimalkan peluang yang ada. Setidaknya ada empat peluang emas yang seharusnya bisa menjadi gol.
"Sebenarnya ada empat kemungkinan kami mencetak gol. Termasuk saat penalti. Tapi Adilson Maringa menggalkannya Dan layak menjadi man of the match," tutupnya.
Advertisement