Bola.com, Jakarta - Ezra Walian merasa bersyukur karena bisa bermain di kompetisi tertinggi Indonesia dan kemudian berkesempatan pula merasakan beberapa laga bersama Timnas Indonesia.
PSM Makassar merupakan klub pertama Ezra. Bersama Juku Eja, Ezra bermain dari 2019 hingga 2020 dan setahun berselang pindah ke Persib Bandung.
Baca Juga
Kisah Ezra Walian, Spesialis Tendangan Pisang: Pewaris Nomor Punggung 8 Kebanggaan Bos Persik Arthur Irawan
Hasil Lengkap dan Klasemen BRI Liga 1, Sabtu 21 Desember 2024: Ezra Walian dan Gustavo Almeida Cemerlang, Persik dan Persija Kompak Menang
Ezra Wallian, Jebolan Ajax yang Tidak Dipanggil Shin Tae-yong ke Piala AFF 2024
Advertisement
Gelandang berdarah campuran Manado- Belanda ini ditarulisasi Maret 2017. Sejak saat itu, kelahiran Amsterdam 22 Oktober 1997 beberapa kali memperkuat lini tengah Indonesia.
Lama tak tampil, Ezra tentunya menyimpan asa agar kembali mendapat panggilan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong jelang lanjutan laga kedua babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kontra Irak dan Filipina pada Juni mendatang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bangga
Lewat tayangan YouTube rekannya setim di Persib Bandung, Marc Klok, mengaku bangga menjadi bagian dari skuat Tim Garuda. Terlebih ketika beraksi di hadapan ribuan pendukung setia timnas yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
"Kamu bermain di hadapan 80 ribu orang Itu hanya di stadion. Tapi sebenarnya kamu bermain untuk jutaan orang," kata Ezra bangga.
Menurut Ezra, selama memperkuat timnas, tak jarang dia memikul tekanan. "Ya, tentu saja meski orang mengatakan itu bukanlah tekanan," ujarnya.
Advertisement
Tentang Belanda dan Indonesia
Ezra juga butuh waktu beradaptasi, karena sepak bola Belanda dan Indonesia memiliki perbedaan.
"Gaya bermain berbeda dan butuh adaptasi. Belanda lebih tentang taktik dan Indonesia lebih tentang bekerja keras dan tentu saja juga memiliki taktik dan banyak peningkatan," tukas jebolan Akademi Ajax.
Tanggapi Kritikan
Sebagai pemain, Ezra tentunya tak bisa lepas dari kritik. Dia menerima semua kritikan dengan lapang dada.
"Tentu saja kamu tak bisa mendengarkan semua semua orang. Tapi terkadang memang sulit, terlebih yang menyampaikan itu adalah pelatih. Aku akan mencoba untuk memperbaikinya. Bagiku, sangat penting untuk melakukan apa yang ada dalam pikiran. Kritik adalah bagian dari hidup," kata Ezra.
Terkait soal timnas, Ezra berharap bisa kembali mengenakan jersey kebanggaan Garuda. "Aku tentu saja ingin kembali ke tim nasional. Tapi kita lihat saja nanti. Kita tak pernah tahu apa yang terjadi," pungkas Ezra.
Advertisement