Bola.com, Jakarta - Belakangan nama Eko Setyawan ramai menjadi perbincangan warganet di media sosial. Anggota Exco PSSI itu disebut memiliki pengaruh di tiga klub yang bermain di Putaran Nasional Liga 3 2023/2024.
Tiga klub yang dimaksud adalah Adhyaksa Farmel FC, Persikota Tangerang, dan Persibo Bojonegoro. Eko disebut menjadi CEO di tiga klub yang kebetulan sama-sama lolos ke babak 16 besar Liga 3 musim ini tersebut.
Advertisement
Namun, Eko Setyawan memberikan pembelaan. Pengusaha ini menegaskan secara formal, ia hanya menjadi pemilik resmi dari Adhyaksa Farmel FC dan Farmel Isvil Football Academy.
"Secara formal saya hanya memiliki Adhyaksa Farmel FC dan Farmel Isvil Football Academy," katanya.
"Sedangkan untuk Persibo Bojonegoro dan Persikota Tangerang itu bukan milik saya," katanya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Memberikan Bantuan
Eko Setyawan kemudian memberikan penegasan mengenai apa yang ia lakukan terhadap Persibo Bojonegoro. Eko mengaku memang lahir dan besar di Kabupaten yang terletak di Jawa Timur itu.
Sehingga ia memiliki ikatan emosional dengan Bojonegoro. Itu yang mendasari dirinya memberikan dukungan untuk klub berjulukan Laskar Angling Dharma itu.
"Saya lahir dan besar di Bojonegoro. Pasti ada ikatan emosional dengan kota kelahiran. Namun, sekali lagi itu bukan klub milik saya," tegas Eko.
"Lalu apa salahnya jika saya juga memberikan dukungan, masukan, nasihat untuk kemajuan sepak bola di tanah kelahiran saya, Bojonegoro," jelasnya.
Advertisement
Juga Dukung Persikota
Eko Setyawan kemudian berbicara mengenai Persikota Tangerang. Tim berjulukan Bayi Ajaib itu juga ternyata mendapatkan dukungan dari Eko.
Alasannya, karena Eko Setyawan tinggal di Tangerang. Ia juga memiliki usaha di kota yang terletak di Banten itu.
"Demikian pula dengan Persikota. Betul saya tinggal di Kota Tangerang dan usaha bisnis juga di Kota Tangerang. Tetapi, sama dengan yang di Bojonegoro, Persikota juga bukan milik saya," ujar Eko.
"Sekali lagi apa salahnya jika hanya memberikan masukan, nasihat, dan dukungan untuk kemajuan sepak bola di daerah saya lahir dan kini saya tinggal Kota Tangerang," lanjutnya.
"Sebagai Exco PSSI, sangat wajar jika saya kemudian dimintai pendapat, masukan, karena saya dianggap mengerti tentang sepak bola," lanjut Eko.
Sponsor
Eko Setyawan kemudian meminta kepada siapa saja yang meragukan pernyataannya untuk melihat kembali dokumen klub, termasuk dokumen dari Persikota, Persibo, dan Adhyaksa Farmel FC.
"Silahkan lihat di dokumen dan notariat kepemilikan klub. Kecuali Adhyaksa Farmel FC yang memang saya pemiliknya," tegasnya.
"Yang lain saya tidak punya hak persentase kepemilikan, kalau memberikan sponsor kepada klub atau SSB sudah lama perusahaan saya lakukan demi mendukung kemajuan sepak bola Indonesia," tandas Eko.
Advertisement
Tidak Boleh
Terpisah, Akmal Marhali menyebut apa yang dilakukan oleh Eko Setyawan tidak bisa dibenarkan. Sebab, FIFA sudah jelas mengatur soal hal itu.
"Dilarang orang atau badan hukum terlibat dalam manajemen, administrasi dan atau kinerja klub baik langsung ataupun tidak," begitu kata Akmal kepada Bola.com menirukan salah satu poin yang ada pada Statuta FIFA yang mengatur soal kepemilikan ganda klub.
Akmal Marhali pun memberikan contoh yang menarik mengenai kasus tersebut.
"Misalnya saya Akmal sedang bekerja sebagai Media Officer di Persija, lalu di saat bersamaan saya jadi Security Officer di Persib misalnya, itu tidak boleh. Apalagi ini levelnya CEO," tandasnya.