Bola.com, Jakarta - Lagi-lagi muncul desakan agar Timnas Israel dibekukan statusnya oleh FIFA dan artinya tidak boleh mengikuti agenda sepak bola internasional.
Penyebabnya tidak lain karena belum berakhirnya konflik antara Israel dan Palestina. Bahkan menurut BBC, sampai hari ini, lebih dari 34 ribu orang telah terbunuh akibat serangan Israel di Gaza.
Advertisement
Federasi Sepak Bola Palestina (PFA) sendiri menyerukan pemungutan suara anggota FIFA untuk memutuskan apakah status Israel bakal dibekukan.
Namun Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan Dewan FIFA baru bisa mengambil keputusan setelah adanya penilaian hukum.
Menurut beberapa sumber, FIFA akan membuat rapat khusus membahas masa depan Israel di sepak bola pada 20 Juni.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Harus Lebih Cepat
Namun Presiden PFA Jibril Rajoub mendesak FIFA untuk membuat keputusan lebih cepat. Karena daruratnya situasi konflik Palestina dan Israel.
"Berapa banyak lagi penderitaan yang harus dialami keluarga sepak bola Palestina jika FIFA bertindak dengan tingkat keparahan dan urgensi yang sama seperti yang terjadi pada kasus-kasus lain?” kata Rajoub.
"Apakah FIFA menganggap beberapa perang lebih penting dibandingkan perang lainnya dan beberapa korban lebih penting?," tambahnya.
Advertisement
Asa Timnas Indonesia
Situasi menarik pun tercipta seandainya status keanggotaan Israel dicabut oleh FIFA. Artinya Israel bakal dilarang tampil di ajang Olimpiade 2024 Prancis.
Jika opsi di atas terjadi, maka asa Timnas Indonesia U-23 untuk mentas di Olimpiade 2024 kembali terbuka.
Namun sampai berita ini ditulis, belum ada regulasi valid yang menuliskan pengganti Israel bila memang tidak boleh tampil di Olimpiade 2024.
Hanya saja jelas, sebagai tim yang kalah pada playoff perebutan tiket antara AFC-CAF, Timnas Indonesia punya peluang menggantikan Israel. Yuk sama-sama kita tunggu.