Sukses


3 Klub Legendaris di Babak 16 Besar Liga 3 yang Pernah Mengisi Relung Hati Penggila Liga Indonesia: Persikota Si Bayi Ajaib

Bola.com, Jakarta - Kompetisi Liga 3 Nasional 2024 semakin membara. Sebanyak 16 tim kini bersiap mengarungi petualangan yang lebih mendebarkan setelah babak 32 usai.

Jika tak ada aral melintang, babak 16 besar yang terbagi dalam empat grup akan dimulai dari tanggal 19 hingga 24 Mei.

Ada empat stadion yang digunakan yakni Stadion Benteng Tangerang, Stadion Letjen H. Soedirman, Stadion Sultan Agung Bantul, dan Stadion Mini Cibinong.

Berdasarkan regulasi, babak 16 besar masih menggunakan sistem home tournament setengah kompetisi.

Siapa delapan tim yang akan lolos ke fase selanjutnya dan siapa pula yang bakal jadi pecundang? Menarik untuk dinanti. Yang pasti, semua kontestan siap mengeluarkan semua performa terbaik demi mengamankan satu tempat di babak delapan besa.

Dari 16 tim yang akan bertarung, tiga di antaranya yang paling dinanti aksinya adalah Persiku Kudus, Persikota Tengerang, dan Persibo Bojonegoro.

Oh ya, sebelum kita kupas tuntas ketiga tim tadi, ada baiknya kita ketahui dulu 16 tim yang berhasil melangkah ke babak 16 besar.

Tim-tim tersebut yakni Persikota Kota Tangerang, Tornado FC Pekanbaru, Persipasi Kota Bekasi, Persikas Kab. Subang, Dejan FC, PSGC Ciamis, Waanal Brothers FC Mimika, Persipani Paniai, Persiku Kudus, Persiba Bantul, 757 Kepri Jaya FC, PSM Madiun, Persibo Bojonegoro, Adhyaksa Farmel FC, dan Persekabpas Kab. Pasuruan.

Lantas, mengapa harus Persiku, Persikota, pun Persibo? Soalnya, ketiga tim pernah punya nama mentereng di blantika sepak bola nasional. Nggak percaya? Berikut informasinya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Persiku Kudus

Bayangkan, tim ternyata sudah eksi sebelum Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Berjuluk Macan Muria dan Laskar Telingsing, Persiku berdiri pada 1 Januari 1934. Meski tak segemerlap tim asal Jawa Tengah lainnya macam PSIS Semarang, Persiku tak boleh dinafikan.

Pada 1993 misalnya, mereka nyaris menjadi yang terkuat di Divisi I sebelum akhirnya harus puas sebagai runner-up.

Dalam buku Dinamika Persiku Kudus Era Perserikatan Hingga Liga Indonesia 1993-1995 Andre Kurniawan disebutkan Persiku Kudus pernah berada di masa keemasan ketika berhasil masuk ke kasta tertinggi Liga Indonesia I 1994/1995, setelah musim sebelumnya mendapatkan promosi bersama Persipura Jayapura.

Sayang, saat itu Persiku finis di posisi ke-12 wilayah barat yang membuat mereka gagal ke babak selanjutnya.

Alejandro Tobar merupakan salah satu pemain beken yang pernah memperkuat Macan Muria. Gelandang pengangkut pasir yang kenyang pengalaman bareng PSMS Medan, Persib Bandung, serta Persikab Bandung itu bergabung pada 2010 dan bertahan di sana sampai 2012.

Kini, Persiku yang ditukangi pelatih bertangan dingin, Denny Rumba, bertekad mengibarkan kembali panji-panji kebesaran Macan Muria dengan cara tampil ciamik di Babak 16 Besar Liga 3 Nasional 2024.

 

3 dari 4 halaman

Persikota Tangerang

Tak terasa, usia tim ini sudah 30 tahun sejak diproklamirkan pada 1994 silam. Julukannya seram, Bayi Ajaib.

Persikot tak butuh waktu lama untuk menorehkan sensasi di panggung sepak bola nasional.

Hanya setahun setelah berdiri, mereka langsung tancap gas dengan memenangkan Divisi Dua Liga Indonesia 1995/1996. Setahun berselang, mereka jawara Divisi Satu Liga Indonesia 1996/1997. Karena sensasi itulah mereka kemudian dijuluki Bayi Ajaib.

Hanya saja, sejak masa keemasan itu, Persikota tak lagi ajaib. Seiring dengan berjalannya waktu, Persikota terjun bebas dan kesuksesan sepertinya masih enggan lagi berpihak.

Meski begitu, Persikota tak ingin larut dalam keterpurukan. Berkaca dari masa lalu, di awal-awal mereka berdiri, Persikota kini menata lagi jalur kejayaannya via Liga 3.

Masih ingat Francis Yonga dan Nova Zaenal? Baik Yonga maupun Nova, merupakan bintang di momen kedigdayaan Persikota. Wonga, kala itu, sosok spesial di hati fans setia Bayi Ajaib.

Tatkala pemain asal Kamerun ini berpulang pada 2020, Persikota sangat terpukul dan kehilangan.

"Francis Yonga, namamu akan selalu dikenang, permainanmu akan selalu menjadi mitos dari generasi ke generasi, baktimu akan selalu menjadi teladan bagi seluruh punggawa Persikota. Rest in Pride," tulis Persikota di Persikota di akun Instagram resmi klub.

Tak hanya Persikota, dua tim papan atas Indonesia yakni Persija Jakarta dan Arema FC juga pernah memakai jasa Yonga.

Nova tak kalah memesona. Aksinya selalu dinanti, tanda tangannya diburu, dan namanya selalu diteriakkan fans setiap kali tim kesayangan beraksi di Stadion Benteng Tangerang.

 

4 dari 4 halaman

Persibo Bojonegoro

Jawa Timur dijejali tim-tim beken. Pesebaya Surabaya, Arema, dan Persik Kediri merupakan tim yang namanya telah lama berkibar di jagat sepak bola Tanah Air.

Tapi jangan lupakan Persibo. Walau pencapaian dan nama besar mereka tak semoncer Persebaya, Arema, dan Persik, pencapaian Persibo tak boleh dibilang jelek.

Berdiri 12 Maret 1949, Persibo menjadi buah bibir setelah sepak terjang mereka yang sukses promoso ke LSI atau Liga Super Indonesia usai menjadi yang terbaik di Divisi Utama 2009/2010.

Pada 2012, Laskar Angling Darma sukses menggondol juara Piala Indonesia. Di final, dalam status kuda hitam, mereka menggebuk tim kuat Semen Padang.

Saat itu, Persibo bertabur bintang seperti Harry Syahputra, Fauzi Toldo, Harry Syahputra, dan Samsul Arif.

Samsul Arif, yang kini berusia 39 tahun, sangat beken di eranya. Sang penyerang, sebelum dan sesudah berkostum Persibo, pernah memperkuat Persikaba Blora, Persema Malang, Arema Cronus, Persebaya Surabaya, dan sejak 2022 merapat ke Persis Solo.

Di timnas, Samsul Arif juga pernah jadi bagian dari skuad Indonesia U-21, U-23, dan senior.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer