Bola.com, Jakarta - Ribuan Bobotoh dipastikan tumpah ruah di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, guna memberikan dukungan langsung kepada Persib Bandung dalam laga leg pertama final Championship Series BRI Liga 1 2023/2024, Minggu (26/5/2025).
Di stadion megah berkapasitas 27 ribu tempat duduk itu, tim asuhan Bojan Hodak tersebut akan menjamu salah satu kekuatan baru dari sebelah utara Jawa Timur, Madura United.
Baca Juga
Advertisement
Bagi Bobotoh, kemenangan adalah harga mati untuk Marc Klok dan kawan-kawan. Kegagalan menghuni puncak klasemen musim reguler, membuat suporter berharap Persib Bandung bisa meraih trofi juara pada Championship Series BRI Liga 1 2023/2024.
Kemenangan juga sangat menentukan langkah selanjutnya, karena pada Jumat (31/5/2024), giliran Tim Pangeran Biru yang bertandang ke markas angker Madura United, Stadion Gelora Bangkalan.
Bojan Hodak paham betul isi hati Bobotoh. Juru taktik ber-KTP Kroasia itu memberikan kode keras kalau semua pemain Persib Bandung siap mengamini keinginan para pemuja setia. "Semua pemain dalam mood yang bagus dan siap tampil," kata pria berusia 53 tahun.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Terpisahkan
Bobotoh memang tak bisa terpisahkan dari Persib Bandung. Dalam sejarahnya yang panjang lintas generasi, keduanya laksasa sayur dan garam. Di mana pun Tim Maung Bandung bertarung, Bobotoh siap mengawal. Semua berteriak: Persib nu aing, Persib nu aing.
Hanya saja, totalitas dan loyalitas tadi tak selalu berjalan sesuai harapan. Dengan kata lain, masih ada segelintir oknum atau sekelompok suporter yang justru merusak nama besar Bobotoh. Dampaknya, dalam beberapa laga kandang dan tandang, Bobotoh dilarang hadir ke stadion.
Padahal, sejatinya, tidaklah demikian. Bobotoh sangat menjunjung tinggi semangat persatuan dan persaudaraan seperti yang digaungkan saat peresmian Bobotoh Club pada 2022 silam.
Â
Advertisement
Diminta untuk Tak Bertindak Anarkis
Digagas Eko Noer Kristiyanto (Eko Maung) dan Agus Rachmat (Gusdul) komunitas yang memiliki anggota resmi sebanyak 3 ribu orang tersebut punya tagline keren: "Aman, Nyaman, dan Militan".
Jelang final nanti, manajemen Persib kembali mengingatkan agar Bobotoh tak bertindak anarkis serta mematuhi semua peraturan. Jangan menyalakan flare di dalam stadion, pitch invasion, merusak, dan terlebih lagi sampai mengganggu ketertiban umum.
"Yuk kita jaga Bandung dan Persib bareng-bareng dengan tidak melakukan tindakan-tindakan merugikan tim dan Bobotoh sendiri," kata Andang Ruhiat, Vice President Operational PT Persib Bandung Bermartabat.
Â
K-conk Mania Pendukung Setia Madura United
Soal totalitas dan loyalitas, suporter Madura United, K-conk Mania, juga tak kalah jempolan. Meski Madura United baru diproklamirkan pada 10 Januari 2016, tapi tim berjuluk Laskar Sape Kerrab itu sudah menorehkan pahatan cukup membanggakan sebagai tim pendatang baru di blantika sepak bola nasional.
Pada musim debutnya di kasta tertinggi, Laskar Sape Kerrab langsung tancap gas dengan finis di peringkat ketiga Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Mereka mampu melewati pencapaian tim-tim besar macam Sriwijaya FC, Persija Jakarta, Semen Padang, dan Persib Bandung.
Pada musim selanjutnya, meski mengalami penurunan peringkat, pencapaian Madura United pada akhir musim boleh dibilang tak jelek-jelek amat. Pada 2017 peringkat kelima, 2018 peringkat kedelapan, 2019 peringkat kelima, 2021/2022 peringkat kesembilan, 2022/2023 peringkat kedelapan, dan 2023/2024 peringkat keempat.
Kini, Madura United berpeluang memenangkan gelar Championship Series BRI Liga 1 2023/2024. Jika bisa mengalahkan Persib dalam laga leg pertama di Stadion Si Jalak Harupat pada akhir pekan nanti, rasa percaya diri Fachruddin Wahyudi Aryanto dkk. kian tinggi guna melakoni laga leg kedua di kandang sendiri.
Advertisement
Lebih Dulu Eksis
Sukses Madura United tentunya tak lepas dari dukungan penuh dari semua warga "Pulau Garam", khususnya K-conk Mania.
K-conk Mania sebenarnya sudah lebih dulu eksis ketimbang Madura United yang notabene hasil akuisisi dari dua klub, Pelita Jaya FC dan Pelita Bandung Raya.
Berdiri 4 Juni 2009, K-Conk Mania awalnya merupakan loyalis sejati Perseba Bangkalan. Selain K-conk Mania, kelompok suporter yang juga tak pernah lelah menyuntikkan semangat adalah Truman atau Trunojoyo Mania, Taretan Dhibi, dan Peccot Mania. Kompak bersatu, keempatnya kemudian lebur ke dalam Suporter Madura Bersatu (SMB).
Jika Bobotoh identik dengan warna biru kebangaan mereka, suporter Madura United terlihat mencolok dengan warna kebesaran merah dan putih.
Kapan dan di mana pun Madura United bertarung, selama itu mendapat izin, K-Conk Mania pasti hadir mengawal.
Â
Tak Bisa Hadir di Bandung
Sayang, K-Conk Mania tak bisa hadir langsung di Stadion Si Jalak Harupat guna menemani timnya bertarung melawan Persib karena kapasitas stadion memang tak memungkinan bisa menampung mereka.
Guna menghindari hal-hal yang tak dinginkan, panitia penyelenggara dan pihak keamanan meminta semua elemen kelompok suprter Madura United agar tak memaksakan diri datang ke ke stadion.
K-Conk Mania pastinya taat aturan karena sebelumnya Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pernah memberikan pujian dan wejangan kepada mereka. "K-Conk Mania harus menjadi pelopor perdamaian antar-suporter di seluruh Indonesia," kata Erick Thohir.
Siapa pun yang nantinya tampil sebagai juara, Bobotoh dan K-Conk Mania harus tetap bangga dan terus mendukung timnya pujaannya masing-masing. Peace!
Advertisement