Bola.com, Jakarta - Kenyataan pahit harus diterima Barito Putera untuk putaran pertama Liga 1 musim 2024/2025. Tim berjulukan Laskar Antasari itu tak bisa bermain di kandang alias harus menjadi musafir setidaknya hingga awal putaran kedua.
Ya, Barito Putera harus memperpanjang titel tim musafir musim depan karena ketidaktersediaan stadion di Banjarmasin dan sekitarnya. Stadion kandang mereka, yakni Stadion Demang Lehman, Martapura, akan menjalani renovasi.
Baca Juga
Advertisement
Pasca-tragedi Kanjuruhan di Malang, stadion-stadion yang dipakai untuk pertandingan Liga 1 dan Liga 2 harus direnovasi menyesuaikan standar khususnya dari Pemerintah Indonesia dan FIFA.
Menurut informasi yang didapatkan Bola.com, Stadion Demang Lehman diperkirakan selesai renovasi pada akhir tahun ini.
Stadion Demang Lehman akan direnovasi sesuai standar FIFA diantaranya mengganti tempat tempat duduk menjadi single seat, penambahan seat VVIP sehingga kapasitas total nantinya menjadi 7.200 unit dan bernomor.
Selain itu, dilansir dari situs Pemkab Banjar yang mengelola Stadion Demang Lehman, renovasi juga akan menyasar hal lain, seperti akan mengganti elemen atap penutup dan rangka, jalur disabilitas dan evakuasi agar tidak terjadi lagi tragedi seperti di Kanjuruhan.
Kemudian, area pertandingan, yaitu rumput lapangan sesuai standar FIFA, terutama drainase. Renovasi tersebut memiliki anggaran dari APBN sebesar Rp108 miliar.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sudah Diantisipasi
Pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan, membenarkan jika timnya kemungkinan besar akan menjadi tim musafir karena renovasi stadion tersebut.
"Kami sudah merasakan memainkan laga kandang di Bantul, di Stadion Sultan Agung. Saya pikir akan terjadi lagi di putaran pertama musim depan," ujar pelatih yang karib disapa RD itu kepada Bola.com, Jumat (24/5/2024).
"Namun, ini sudah kami antisipasi. Tentu saja kami akan memutuskan dengan manajemen, akan bermain di mana musim depan," lanjut pelatih Barito Putera itu.
RD membantah jika tim kepelatihan dan manajemen sudah memiliki beberapa alternatif stadion yang akan dipakai untuk musim depan.
RD mengakui, untuk memilihnya sangat sulit mengingat stadion yang berada di Jawa pun saat ini masih dalam tahap renovasi, seperti Stadion Wibawa Mukti dan Stadion Patriot yang berada di Kabupaten dan Kota Bekasi.
Advertisement
Berkandang di Jabodetabek Bukan Opsi
Ada tiga stadion di Jakarta, yakni Jakarta International Stadion (JIS), Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Stadion Madya.
Namun, dipastikan sewa ketiga stadion itu sangat mahal sehingga alternatif menggelar laga di Jabodetabek sangat sulit, kecuali Stadion Pakansari yang tentu masih dalam tahap finishing dari proses renovasinya.
"Dari sekian stadion yang menjadi reverensi kami, kemungkinan besar hingga saat ini bemain di Stadion Sultan Agung, Bantul, sepertinya sebuah hal yang memungkinkan. Apalagi kami sudah pakai stadion itu," ungkap pelatih Barito Putera itu.
Kenyataan yang Merugikan
RD mengakui bertanding jauh dari masyarakat Kalimantan Selatan atau Banjarmasin memang sangat merugikan tim asuhannya.
Meski mengakui ada kerugian yang dialami timnya, terutama soal dukungan dari suporter, Barito Putera harus tetap tampil spartan di mana pun mereka bermain.
"Pastinya, kami akan menunggu keputusan manajemen seperti apa, karena memang saat ini yang memungkinkan ya bermain di Bantul," ujar RD.
"Memang kami sudah jauh dari suporter ya, tetapi kita harus tetap fight di mana pun kami bermain nantinya," lanjut RD.
Advertisement