Bola.com, Bangkalan - Madura United kini akhirnya bisa bersaing dalam perebutan juara Liga 1. Tim berjulukan Laskar Sape Kerap itu masuk final championship series BRI Liga 1 2023/2024 dan akan bersua dengan Persib Bandung untuk berebut trofi.
Sebelumnya, Madura United kerap menunjukkan sebagai tim yang tampil impresif di putaran pertama. Namun, memasuki putaran kedua, biasanya mereka mulai menurun dan gagal bersaing di papan atas.
Baca Juga
BRI Liga 1: Petik Kemenangan Tanpa Pelatih Kepala, Madura United Ingin Lanjutkan Momentum
BRI Liga 1: Persebaya Nyaman di Puncak Klasemen, Madura United Raih Kemenangan Kedua
Hasil Lengkap BRI Liga 1 Hari Ini: Madura United Akhiri Rentetan 6 Kekalahan Beruntun, Persebaya Kukuh di Puncak Setelah Bungkam Borneo FC
Advertisement
Itu dimulai dari era Liga 1 pada 2017. Gomes de Oliveira saat itu ditunjuk sebagai pelatih kepala. Mereka sukses merekrut Peter Odemwingie, pemain yang pernah berkerier di Premier League bersama Stoke City dan West Bromwich Albion.
Sempat juara paruh musim, Madura United akhirnya harus puas dengan peringkat keenam klasemen akhir Liga 1 2017. Musim berikutnya malah jauh lebih buruk karena ada di posisi kedelapan Liga 1 2018.
Berturut-turut, klub yang lahir pada 10 Januari 2016 itu tidak pernah mampu menembus posisi empat besar atau mencoba menembus kompetisi Asia. Prestasi terbaik mereka adalah posisi kelima di Liga 1 2019.
Baru pada musim ini, tim berjulukan Laskar Sape Kerap itu mulai menunjukkan kualitasnya. Mereka mampu finis peringkat keempat dan lolos ke championship series BRI Liga 1 2023/2024.
Namun, mereka akan menghadapi tantangan tidak mudah karena berjumpa Borneo FC yang menyandang titel juara regular series. Hasilnya di luar dugaan, Madura United menang dua kali dengan agregat 4-2.
Kini, Madura United bersiap menatap laga final melawan Persib Bandung. Mereka bisa saja memberi kejutan lagi dengan menjungkalkan Maung Bandung dan keluar sebagai juara sekaligus mencatat sejarah baru.
Maung Bandung akan jadi tuan rumah leg pertama di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Minggu (26/5/2024). Berikutnya, mereka bertandang ke markas Laskar Sape Kerap dalam leg kedua di Stadion Gelora Bangkalan, Bangkalan, Jumat (31/5/2024).
Nah, loyalitas pemain Laskar Sape Kerap rupanya terlihat dari komposisi skuad musim ini. Ada empat pemain senior mereka yang sudah bergabung Madura United sejak Liga 1 2017. Siapa saja mereka? Simak ulasan Bola.com berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Guntur Ariyadi
Bek asli Banyuwangi ini tercatat sempat membela Persik Kediri, Persema Malang, dan Barito Putera. Namun, Guntur Ariyadi kemudian loyal membela Madura United dan tidak berpindah klub sampai sekarang.
Guntur tercatat masuk skuad Madura United di ISC A 2016. Namanya juga jadi saksi awal klubnya yang berkiprah di Liga 1 2017. Sejak saat itu, Guntur setia membela Madura United.
Menariknya, Guntur sebenarnya bukan pemain inti di Madura United dan kerap menghiasi bangku cadangan. Kini, Guntur sudah memasuki usia 37 tahun dan dia telah membukukan 105 penampilan di Liga 1.
Advertisement
Slamet Nurcahyo
Sosok satu ini terhitung sangat senior di Madura United. Namun, gelandang serang asli Jember ini mengawali kariernya sebagai pemain magang Persebaya pada 2004.
Setelah itu, Slamet Nurcahyo tercatat pernah berseragam PSS Sleman, Persiba Bantul, Persibo Bojonegoro, Persepam Madura United, hingga Persebaya (kini jadi Bhayangkara FC).
Slamet merupakan salah satu pemain rekrutan pertama Madura United pada 2016. Sebagai penghormatan, dia mengenakan nomor punggung 10, sesuai tanggal kelahiran Madura United.Â
Bahkan, Slamet jadi satu-satunya pemain Madura United yang mengenakan nomor punggung tersebut. Dia tidak pernah pindah klub sejak 2016 itu dan mampu membukukan 23 gol dalam 178 penampilan.
Kini, Slamet sebenarnya sudah memasuki 40 tahun dan akan menjadi 41 tahun pada 11 Juli 2024 mendatang. Pada usia yang semakin senja sebagai pemain, tampaknya dia akan menutup karier dengan manis sebagai juara.
Fachruddin Aryanto
Berbeda dengan dua nama di atas, Fachruddin Aryanto baru didatangkan pada 2017 dari Sriwijaya FC. Sejak Liga 1 2017 hingga sekarang, Fachruddin masih setia membela Madura United, bahkan jadi andalan Timnas Indonesia dan ditunjuk jadi kapten.
Namun, ada catatan untuk perjalanan karier Fachruddin. Bek berusia 35 tahun itu pernah dipinjamkan ke Persija Jakarta pada putaran kedua Liga 1 2019 dan membukukan 19 penampilan bersama Macan Kemayoran.
Fachruddin sendiri selalu jadi pilihan utama di jantung pertahanan. Posturnya menjulang memiliki keunggulan duel bola udara. Sejak musim 2021/2022, Fachruddin menjabat sebagai kapten Madura United.
Advertisement
Bayu Gatra
Winger asli Jember ini bergabung bersamaan dengan Guntur Ariyadi dan Slamet Nurcahyo pada 2016. Namun, dia bertahan sampai 2018, dan tercatat berseragam PSM Makassar pada 2019-2021.
Baru pada 2021, Bayu Gatra akhirnya kembali ke Madura United dan tidak pindah lagi sampai sekarang. Performanya memang sudah menurun dan itu membuat Bayu Gatra kerap mengawali laga dari bangku cadangan.
Kini, Bayu Gatra telah berusia 32 tahun. Dia total telah membukukan 161 penampilan bersama Madura United terhitung dalam periode pertama 2016-2018 dan periode kedua pada 2021 hingga sekarang.
Akhir dari Persaingan di Regular Series BRI Liga 1
Advertisement