Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia akan menghadapi agenda super padat di sepanjang 2024. Terutama jika Skuad Garuda melaju ke fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Diketahui matchday kelima fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan digelar pada 19 November 2024. Padahal, lima hari kemudian, Timnas Indonesia harus bertandang ke markas Myanmar untuk menjalani laga perdana di Piala AFF 2024.
Baca Juga
Timnas Indonesia Panggil 5 Pemain Abroad untuk Piala AFF 2024:
Timnas Indonesia U-22 Panggil Justin Hubner, Ivar Jenner, hingga Rafael Struick untuk Piala AFF 2024: Demi Regenerasi dan Tingkatkan Skill!
Ambisi Pemain PSBS Biak Armando Robert Oropa, Ingin Tembus Skuad Utama Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
Advertisement
Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni memiliki komentar yang menarik. Bung Kus menyebut PSSI harus memiliki kebijakan pemanggilan pemain yang sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan.
"Pemain yang dipanggil harus sesuai kebutuhan dan ketersediaan. Apakah turnamen itu masuk kalender FIFA atau tidak," kata Kusnaeni kepada Bola.com.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Perlu Memaksa
Dalam beberapa kesempatan, PSSI melakukan pendekatan menarik untuk bisa memanggil pemain ke Timnas Indonesia meski turnamen yang diikuti Tim Merah Putih tak masuk kalender FIFA. Misalnya kasus Nathan Tjoe-A-On di Piala Asia U-23 2024.
Mohamad Kusnaeni merasa hal serupa tak perlu lagi terjadi ketika Timnas Indonesia berlaga di Piala AFF 2024.
"Kasihan pemain kita yang di Eropa, mereka dipanggil dengan cara yang sedikit maksa. Maksa sekali boleh lah, kalau berkali-kali jangan," tegas Kusnaeni.
Advertisement
Sudah Dilakukan Negara Lain
Mohamad Kusnaeni merasa kebijakan serupa sudah dilakukan negara lain di Asia Tenggara. Belakangan Malaysia melakukan itu.
Mereka tidak memanggil pemain yang bermain di klub besar seperti Johor Darul Ta'zim ke Piala AFF. Sebab, mereka harus berlaga di kompetisi antarklub Asia.
"Itu kan sudah dilakukan Thailand dan Malaysia, ketika pemain yang main di klub tertentu atau di Eropa, Jepang tidak bisa dipanggil, ya yang dipanggil yang tersedia saja di liga lokal," jelas Kusnaeni.
Terjadi di Mana-Mana
Menurut Mohamad Kusnaeni, Timnas yang tidak bisa menggunakan tim terbaik untuk  menghadapi turnamen tertentu tak hanya dialami Timnas Indonesia atau negara Asia Tenggara yang lain. Â
"Ya itu terjadi di mana-mana di Eropa juga begitu kadang ada pertandingan di luar kalender internasional FIFA, jadi tidak semua pemain bisa dipanggil. Misalnya di Timnas Catalonia," tandas sosok yang menjadi komentator di Indosiar itu.Â
Advertisement