Bola.com, Jakarta Ketika Maarten Paes dinyatakan resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada akhir April lalu, PSSI dan rakyat Indonesia menyambut dengan penuh sukacita.
Maarten Paes merupakan pemain naturalisasi kesekian yang dilakukan PSSI besutan Erick Thohir. Kiper 25 tahun kepunyaan FC Dallas yang berkompetisi di MLS (Major League Soccer), Amerika Serikat, itu diharapkan bisa secepatnya memperkuat Timnas Indonesia.
Baca Juga
Maarten Paes Jadi Duta Makanan Indonesia, Kenalkan Bubur Ayam ke Pacar, Rating 9 dari 10
Double Date, Erick Thohir dan Istri Kunjungi Vakansi Maarten Paes dan Luna Bijl di Bali: Dengarkan Cerita Melihat Berbagai Budaya Indonesia
Kocak! Lagi Liburan di Bali Bareng Luna Bijl, Maarten Paes Ketagihan Lagu Mbah Surip Tak Gendong Sambil Joget Tipis-Tipis
Advertisement
Saking senangnya, situs resmi Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia Jakarta sampai ikut memompa semangat kelahiran Belanda itu: "Berikan yang Terbaik kepada Bangsa dan Negara".
Namun, tunggu ditunggu, Maarten Paes tak jua muncul di skuad racikan Shin Tae-yong.
Awalnya, Maarten Paes diplot sebagai kiper utama menggantikan Ernando Ari dalam dua laga lanjutan babak kedua Kualifikasi Piala Dunia zona Asia kontra Irak dan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 6 dan 11 Juni mendatang.
Tapi, bak disambar petir di siang bolong, nama Maarten Paes tak ada dalam daftar 22 pemain yang dipanggil STY. Di bawah mistar, juru taktik Korea Selatan itu cuma memasukkan dua nama yakni Ernando Ari dan Adi Satryo.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Belum Beres di CAS
Rakyat Indonesia, khususnya pendukung setia timnas berharap Maarten Paes segera menampakkan batang hidungnya karena duel versus Irak dan Filipinan sangat krusial.
Indonesia yang berada di Grup F, saat ini bercokol di posisi kedua dengan tabungan tujuh poin. Jika ingin melangkah ke babak ketiga kualifikasi, maka Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan harus bisa mengalahkan Irak yang nota bene merupakan pemuncak klasemen yang belum terkalahkan dalam empat laga.
Ada apa dengan Maarten Paes dan apa kata PSSI? Belakangan diketahui, Maarten Paes ternyata tak bisa memperkuat Tim Garuda karena terjegal statuta FIFA tepatnya pasal ke-9 ihwal Perpindahan Asosiasi huruf b ayat ketiga.
"Jadi begini, Maarten Paes ini ada pertandingan ketika dia sudah berusia 22 tahun," beber Arya Sinulingga, Anggota Exco PSSI.
"Menurut Statuta FIFA itu tidak diperbolehkan lagi pindah federasi, tapi masih ada celah kenapa sampai dia bermain di usia 22 tahun untuk Belanda, dan ini sudah kami konfirmasi dengan KNVB," imbuh Arya Sinulingga.
Â
Â
Advertisement
Padahal Ada Kans
Informasi terkini itu jelas membuat dada rakyat Indonesia sesak. Bagaimana tidak, dengan kapasitas yang dimiliki Maarten Paes, besar kemungkinan Indonesia bisa mengalahkan Irak apalagi Filipina.
Maarten Paes merupakan kiper top dengan perjalanan karier yang gilang gemilang. Sebelum terbang ke negara Paman Sam pada 2022, ia matang bersama tim-tim beken Belanda seperti NEC, Utrecht, dan Jong Utrech.
Di Belanda, pengagum Edwin van der Sar itu merupakan salah satu telenta muda masa depan Timnas Belanda. Selain Timnas Belanda U-18, ia juga pernah menjadi "spiderman" untuk U-19 yang ikut ambil bagian di Kualifikasi UEFA U21.
Cemerlang di FC Dallas
Untuk bisa mendapatkan servisnya, FC Dallas sampai harus merogoh kocek sebesar Rp20,86 miliar atau lebih murah ketika FC Utrecht menculiknya dari NEC pada 2019 dengan nilai transfer Rp26,07 miliar.
Bersama FC Dallas, Maarten Paes merupakan andalan. Sepanjang musim ini di semua ajang kompetisi, ia kerap jadi starter. Dari 12 pertandingan, setidaknya ia sudah tiga kali cleansheet.
Tahun lalu, si jangkung itu bermain sebanyak 30 kali dengan tuaian delapan cleansheet.
Bagi PSSI sendiri, perjuangan belum selesai. Biar bagaimana pun, kehadiran Maarten Paes di timnas harus tetap diperjuangkan lewat jalur CAS atawa Pengadilan Arbitrase Olahraga.
"Jadi setelah kami jadikan WNI, kami punya hak sebagai negara untuk mengajukan ke CAS," kata Arya Sinulingga.
Advertisement