Sukses


3 Faktor Kunci yang Membuat Persib Layak Juara BRI Liga 1 2023/2024

Bola.com, Malang - Persib Bandung jadi juara BRI Liga 1 2023/2024. Tim berjulukan Maung Bandung itu menang agregat 6-1 atas Madura United di final championship series BRI Liga 1. Setelah unggul 3-0 di Bandung, Persib menang 3-1 di markas Madura, Jumat (31/5/2024).

Agregat kemenangan itu memperlihatkan performa luar biasa Persib Bandung. Tim besutan Bojan Hodak tersebut seakan unggul segalanya di partai final. Pelatih asal Kroasia itu bisa memaksimalkan materi barisan pemain hebat dalam skuadnya.

Mantan pemain Timnas Indonesia dan Pelita Jaya, I Made Pasek Wijaya, menyebutkan jika Persib Bandung layak jadi juara championship series BRI Liga 1, karena dari segi permainan, tim ini sangat rapi. Materi pemainnya juga diatas rata-rata.

“Persib layak jadi juara. Materi pemain bagus dan mereka bisa menjalankan skema permainan dengan apik,” katanya.

Lebih lanjut, Pasek Wijaya menyebut ada tiga faktor utama yang membuat Persib Bandung layak jadi juara. Berikut ketiga faktor kunci tersebut:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Materi Pemain Mewah

 

Dari antara semua tim di BRI Liga 1, Persib Bandung punya skuad paling mentereng. Dari data nilai pasar klub di transfermarkt.com, Persib menempati urutan pertama. Nilai skuad mereka mencapai Rp88,82 miliar.

Hal yang wajar, karena mereka diperkuat para pemain mahal, seperti David da Silva, Ciro Alves, Marc Klok, Ezra Walian, Stefano Beltrame dan masih banyak lainnya.

Kedalaman skuad Persib juga sangat bagus. Ketika pemain inti absen, masih ada pemain bintang yang bisa jadi pengganti di lapangan hijau.

Contohnya saat final leg kedua di Madura, ketika kapten Persib, Dedik Kusnandar, keluar karena cedera di babak pertama, penggantinya adalah Marc Klok yang berhasil mencetak gol dalam pertandingan tersebut.

Selain itu, jika ada pemain belakang yang kurang maksimal, ada Victor Igbonefo di bangku cadangan. Sementara di posisi bek sayap, pemain berlabel Timnas Indonesia, Edo Febriansyah jadi pelapis.

“Setiap posisi, mereka punya pemain yang kualitasnya sama. Ini jadi salah satu kunci tim bisa jadi juara,” kata Pasek Wijaya.

Sebenarnya, menyatukan para pemain berkualitas juga bukan perkara mudah, karena pemain bintang biasanya punya ego yang tinggi. Itu sebabnya, Persib tampil kurang stabil di awal musim.

Pelatih Luis Milla jadi korban saat tim masih dalam proses adaptasi. Luis Milla harus diganti lantaran performa Persib masih tidak konsisten pada awal musim.

Pelatih selanjutnya, Bojan Hodak bisa menyatukan skuad ini, karena pemain juga sudah lebih lama berkumpul bersama.

3 dari 4 halaman

Sistem Pertahanan dan Penyerangan Sama Bagus

Imbas dari kedalaman skuad bagus, pelatih bisa memaksimalkan taktik dan strategi. Bojan Hodak dianggap bisa membuat sistem pertahanan dan penyerangan yang sama bagusnya. Saat awal musim, sektor pertahanan sempat menjadi persoalan.

Bojan bisa mengatasinya dengan mendatangkan kiper asing di putaran kedua, yakni Kevin Ray Mendoza. Sedangkan untuk duet stoper, Persib Bandung lebih memadukan Nick Kuipers dengan Alberto Rodriguez.

Perubahan ini cukup berhasil. Persib jadi tim kedua dengan jumlah kebobolan yang minim di regular series, yakni 38 gol. Mereka hanya kalah dari Borneo FC yang kemasukan 31 gol.

Sedangkan untuk lini serang, Persib tidak diragukan lagi. Duet Ciro Alves dan David da Silva makin padu. Mereka didukung pemain sekelas Stefano Beltrame, Febry Hariyadi, dan masih banyak lainnya.

Itu membuat Persib jadi tim paling paling subur musim ini. Pada saat seri reguler, Persib mencetak 65 gol. Sedangkan saat championship series, ada 10 gol tambahan. David menyumbangkan 30 gol dan jadi top scorer BRI Liga 1 musim ini.

4 dari 4 halaman

Dua Striker Pekerja Keras

Faktor selanjutnya, Persib Bandung punya dua striker tajam yang mau bekerja keras. David da Silva dan Ciro Alves. Meski keduanya pemain bintang, mereka memperlihatkan etos kerja yang tinggi di lapangan.

Dua penyerang asal Brasil itu mau turun membantu pertahanan ketika timnya ditekan. Namun, saat mendapatkan bola, keduanya mengerahkan semua skill dan kecepatannya untuk merobek gawang lawan.

David menyandang gelar top scorer BRI Liga 1 musim ini dengan 30 gol. Sementara Ciro, meski bukan top scorer, perannya luar biasa. Ia membuat 17 gol dan 15 assist.

Ciro adalah penyerang yang bekerja untuk tim. Ia tidak egois dan selalu membagi bola ketika rekan setimnya berada di posisi yang lebih menguntungkan untuk mencetak gol.

Padahal Ciro merupakan striker dengan kecepatan dan skill tinggi. Jika mau, dia bisa mengeksekusi peluang yang dibuatnya sendiri.

Selain itu, pada usia 35 tahun, Ciro memperlihatkan stamina yang prima. Padahal karakter bermainnya membutuhkan banyak tenaga.

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer