Bola.com, Bandung - Pelatih sementara Madura United, Rakhmad Basuki menilai gaya main negatif merupakan alasan mengapa Persib Bandung meraih gelar BRI Liga 1 2023/2024.
Laskar Sape Kerrap harus kembali tertunduk pada leg kedua final Championship Series di Gelora Bangkalan, Madura, Jumat (31/5/2024) malam WIB.
Baca Juga
Advertisement
Seperti pada leg pertama, Madura United kembali menguasai jalannya pertandingan di awal pertandingan. Tetapi sejumlah peluang gagal menghasilkan gol.
Memasuki babak kedua, tim tamu langsung tancap gas. Rentetan gol dari David da Silva, Marc Klok dan Beckham Putra hanya dibalas sekali lewat penalti Slamet Nurcahyono.
"Mereka bertahan sangat baik dan itu adalah salah satu senjata Persib. Menunggu bola, bertahan dengan baik, compact defense luar biasa lalu merebutnya, quick counter sangat efektif. Itu kunci kekuatan mereka musim ini," jelasnya.
Â
Â
Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terlalu Sukar Diantisipasi
Madura United sejatinya mampu mendapatkan peluang dengan cara yang cerdas. Mereka menempatkan trio pemain depan dan Francisco Rivera di satu sisi penyerangan.
Namun, Persib berhasil melakukan kontra strategi di babak kedua. Alhasil, pertahanan Madura United kalang kabut menghadapi serangan balik cepat Pangeran Biru.
"Persib begitu superior. Cara bermain mereka efektif, transisi positif mereka luar biasa. Itu sebetulnya sudah kami antisipasi, dan melatihnya di beberapa latihan terakhir," ucapnya.
"Kami sudah mencoba mengantisipasi transisi mereka yang begitu efektif. Tetapi ternyata, kami tetap gagal menutup transisi itu," sesal Rachmad.
Â
Â
Â
Â
Advertisement
Margin Tiga Gol Bikin Perbedaan
Dalam situasi tertinggal 0-1, Madura United sejatinya memiliki peluang menyamakan kedudukan. Malik Risaldi sudah berhadapan dengan kiper Kevin Ray Mendoza.
Tetapi sayangnya, sepakan winger asal Surabaya itu mampu ditepis dengan gemilang. Mental Madura United pun langsung jatuh ke titik terendah.
"Sebetulnya sudah kami analisis gaya bermain mereka. Tetapi kami gagal karena terlalu terburu-buru dengan margin tiga gol. Makanya banyak peluang yang harusnya bisa tercipta gol jadi gagal," tutupnya.