Sukses


Erick Thohir Temukan Celah dalam Kasus Maarten Paes yang Main untuk Belanda U-21 di Usia 22 Tahun: Kita Lihat Siapa yang Menang di CAS

Bola.com, Jakarta - Ketua PSSI, Erick Thohir, menemukan celah dalam kasus Maarten Paes yang belum bisa membela Timnas Indonesia meski sudah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) sejak akhir April 2024.

Peralihan asosiasi Maarten Paes dari Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) ke PSSI di FIFA masih belum tuntas karena terbentur Statuta FIFA Pasal ke-9 tentang Perpindahan Asosiasi huruf b ayat ketiga.

"Ketika diturunkan dalam pertandingan resmi terakhirnya dalam kompetisi apa pun untuk asosiasinya saat ini, ia belum menginjak usia 21 tahun," bunyi Statuta FIFA Pasal ke-9.

Maarten Paes adalah alumnus Timnas Belanda level usia. Kiper FC Dallas di Major League Soccer (MLS) ini pernah memperkuat Timnas Belanda U-18, U-19, U-20, dan U-21.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Dibawa ke CAS

Maarten Paes pernah enam kali bermain untuk Belanda U-21, dan penampilan terakhirnya terjadi dalam usia 22 tahun ketika melawan Timnas Belarusia dalam Kualifikasi Euro U-21 2021 pada 15 November 2020.

Maarten Paes lahir di Nijmegen, Belanda, pada 14 Mei 1998.

Erick Thohir menganggap Maarten Paes seharusnya bermain untuk Belanda U-21 pada Maret 2020 ketika usianya belum genap 22 tahun. Namun, pandemi COVID-19 membuat beberapa pertandingan Kualifikasi Euro U-21 2021 diundur.

Erick Thohir mengungkapkan bahwa pihaknya berencana membawa kasus Maarten Paes ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) untuk mengajukan banding terkait Statuta FIFA yang mengganjal itu.

3 dari 3 halaman

Versi Erick Thohir

"Ya, kami perlu proses lagi dan sepertinya harus dibawa ke CAS karena ada sengketa bahwa Maarten Paes terakhir kali bermain pada November 2020," ujar Erick Thohir.

"Namun, sebenarnya itu, semestinya pertandingan digelar pada Maret 2020. Karena ada pandemi COVID-19, makanya diundur. Jadi ada jeda waktu yang lama," ungkapnya.

"FIFA masih belum melihat ini sebagai sesuatu yang dimudahkan. Jadi akan kami coba ke CAS. Kita lihat nanti siapa yang menang," tutur mantan bos Inter Milan ini.

 
Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer