Bola.com, Jakarta - Sudah ada enam tim yang dipastikan mendapatkan tiket promosi ke Liga 2 2024/2025. Mereka adalah Persikas Subang, Dejan FC, Persiku Kudus, Persikota Tangerang, Adhyaksa Farmel FC, dan Persibo Bojonegoro.
Tiga nama yang disebutkan terakhir menjadi perbincangan belakangan ini. Ketiganya disebut dikelola oleh orang yang sama yakni Eko Setyawan.
Advertisement
Eko Setyawan saat ini masih menjabat sebagai anggota Exco PSSI. Selain itu Eko juga masih aktif sebagai Plt ketua Asprov PSSI DKI Jakarta.
Padahal, praktik kepemilikan atau pemberian pengaruh kepada lebih dari satu klub di satu kompetisi yang berbeda tidak diperbolehkan oleh FIFA. Namun, praktik itu masih saja nyaman dilakukan di Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dibolehkan Statuta?
Bola.com menemui anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga di sela acara Sphere of Momentum Special Collaboration With Timnas Indonesia di Sogo, Plaza Senayan, Jakarta, Senin (3/6/2024).
Arya Sinulingga justru memberikan jawaban yang menarik. Sosok yang masih menjabat sebagai staf ahli Kementerian BUMN itu mengklaim statuta PSSI membolehkan kepemilikan ganda.
"Masalahnya di Statuta PSSI yang dulu sampai sekarang membolehkan itu, ya kita mau gimana. Statuta yang dibikin siapa? PSSI yang lama," jelasnya.
Advertisement
Akan Diubah?
PSSI rencananya akan menggelar Kongres Biasa yang akan digelar pada Senin (10/6/2024). Arya Sinulingga ditanya apakah pihaknya akan melakukan perubahan statuta atau tidak.
Arya Sinulingga belum berani memberikan jawaban. Menurutnya, perubahan itu juga tergantung kesepakatan kongres.
"Tergantung pada mereka, terserah Kongres juga," tandasnya.
Dilarang
Belum lama ini Bola.com sempat menghubungi koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali. Akmal merasa praktik kepemilikan ganda atau pemberian pengaruh di lebih dari satu klub yang bermain di level kompetisi yang sama tidak diperbolehkan.
"FIFA sudah tegas melarang cross-ownership oleh individu atau badan hukum. Regulasi FIFA untuk aturan itu ada pada artikel 9.2.1 No.L03," jelas Akmal kepada Bola.com belum lama ini.
"AFC juga menegaskan larangan itu. Bahkan di statuta PSSI juga sebenarnya ada aturan itu meski ada perubahan dari statuta sebelumnya di Kongres Ancol 2019," sambung Akmal.
Â
Â
Advertisement