Bola.com, Jakarta - BRI Liga 1 2023/2024 seakan tidak ada habis-habisnya untuk dibahas. Maklum, musim ini merupakan salah satu musim yang paling menarik sejak Liga Indonesia dihelat pada 1994.
Menarik, karena berbeda dari musim-musim sebelumnya, penentuan juara kali ini tak berdasarkan klasemen akhir tapi via play-off yang diberi nama babak Championship Series.
Advertisement
Championship Series berisi tim empat teratas di klasemen regular series BRI Liga 1 2023/2024, yakni Borneo FC, Persib Bandung, Bali United, dan Madura United.
Persib mengukuhkan diri sebagai yang terkuat pada musim ini, setelah di final, baik kandang maupun tandang, sukses mengalahkan Madura United dengan agregat 6-1.
Pencapaian ini tidak hanya membuat Maung Bandung menorehkan sejarah dalam format baru, tapi sekaligus menyudahi penantian panjang mereka tak pernah juara lagi sejak 2014.
Kedigdayaan Maung Bandung tentunya tak lepas dari langkah berani manajemen merekrut sejumlah pemain ke dalam skuad Bojan Hodak.
Satu di antaranya yang paling mencolong perhatian terkait perekrutan Kevin Mendoza. Kiper asing ini diboyong dari klub Malaysia, Kuala Lumpur City, pada akhir November 2023 atau di paruh musim 2023/2024.
Tak sedikit yang kaget, mengingat Persib tak kekurangan stok di bawah mistar. Mereka masih punya Teja Paku Alam dan Fitrul Dwi.
Belakangan diketahui, kehadiran kiper Timnas Filipina berusia 29 tahun tersebut ternyata atas permintaan Bojan Hodak selaku suksesor Luis Milla yang memilih mundur di tengah jalan pada musim yang sama.
Bojan Hodak tak asal rekrut. Juru taktik ber-KTP Kroasia ini paham betul kualitas Mendoza karena si ganteng itu pernah menjadi andalannya saat masih menukangi Kualu Lumpur City, sebelum menerima pinangan Persib.
Waktu kemudian membuktikan, Mendoza punya andil besar di balik keperkasaan Persib, khususnya di semifinal dan final Championship Series. Dengan torehan gemilang tadi, besar kemungkinan manajemen akan menyodorkan perpanjangan kontrak kepada Mendoza.
Mendoza merupakan satu dari sekian banyak pemain asing yang tampil mengilap sepajang musim ini. Baik di Persib maupun klub lain, beberapa pemain impor juga layak diacungi jempol atas penampilan terbaik mereka di BRI Liga 1.
Berikut lima di antaranya:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
David da Silva (Brasil)
Persib punya segudang pemain asing nan mumpuni di semua lini dan David da Silva bisa jadi masuk daftar teratas. Musim ini sepenuhnya menjadi milik Silva.
Monster asal Brasil berusia 34 tahun itu tak hanya mengakhiri penantian panjang Persib terkait gelar paling bergengsi di Tanah Air, tapi juga sukses mengukuhkan diri sebagai top scorer dengan total 30 gol.
Mendulang 30 gol selama semusim di kompetis tersengit macam BRI Liga 1 2023/2024 tentulah tidak mudah. Jadi, apa yang sudah dipahat Silva membuat eks Persebaya Surabaya masuk daftar elite bomber tersubur sepanjang sejarah Liga Indonesia.
Silva sekaligus mematahkan keraguan banyak pihak bahwa pemain uzur, terlebih striker, tak bisa lagi diharapkan sebagai tukang gedor utama. Dengan kata lain, Silva masuk kategori tua-tua keladi. Makin tua makin sarat sensasi.
Advertisement
Ciro Alves (Brasil)
Masih dari Kota Kembang, siapa yang berani membantah kehebatan pemain asing yang satu ini?
Ketika datang ke Persib pada 2022, Ciro Alves bernazar kepada manajeman dan Bobotoh jika kepergiannya dari Persikabo 1973 tak akan sia-sia. Ia bertekad menciptakan banyak gol dan assist.
Penyerang berusia 35 tahun ini kemudian diduetkan dengan David da Silva yang sudah lebih dulu bergabung setahun sebelumnya dari Terengganu, Malaysia. Dari segi komunikasi tak ada masalah, karena Ciro Alves dan David da Silva sama-sama berasal dari Brasil.
Ciro Alves membayar kontan nazarnya musim ini, walau tak semudah membalikkan telapak tangan. Tebasan dan tekel-tekel horor lawan berbuah manis. Sebanyak 14 gol serta 12 assist-nya membawa Persib ke singgasana jawara.
Cleberson (Brasil)
Bayangkan jika Madura United tak punya sosok petarung di lini belakang. Bisa dipastikan, gawang Lucas Frigeri bakal jadi bulan-bulanan penyerang lawan. Kehadiran bek tengah berpaspor Brasil ini membuat banyak striker musuh frustrasi.
Ketangguhan serta keberaniannya berduel dalam situasi apa pun memampukan Laskar Sape Kerrab merangsek ke final Championship Series walau kemudian takluk dari Persib.
Meski begitu, sukses Madura United merengkuh runner up tetap menuai pujian dan Cleberson tak diragukan lagi sosok protagonis pencapaian tim asuhan Rakhmat Basuki.
Cleberson diangkut dari klub kampung halamannya, Ituano, pada 2022. Selain Madura United, ia sama sekali belum pernah membela klub Indonesia. Jadi, dengan pencapaian ini, Cleberson layak masuk daftar pemain asing terbaik musim ini.
Advertisement
Flavio Silva (Portugal)
Persikmania bersedih. Bukan lantaran tim kesayangan mereka gagal menjadi yang terbaik musim ini, tapi mereka baru saja kehilangan striker idolanya yakni Flavio Silva.
Flavio Silva belum lama merapat ke Persik Kediri. Tombak asal Portugal itu diangkut dari Mondercange, Luxemburg, jelang bergulirnya musim 2023/2024.
Pada musim debutnya, Flavio Silva begitu memesona. Tuaian 23 golnya membuat Persikmania meleleh dan menjadikannya idola laiknya dua legenda mereka, Budi Sudarsono dan Cristian Gonzales.
Namun apa daya, Persik dan Persimania harus kehilangan mesin golnya. Flavio Silva tak kuasa menerika pinangan Persebaya Surabaya yang menurutnya merupakan klub besar dengan sejarah besar pula.
”Saya senang bergabung dengan Persebaya. Saya tahu ini klub besar," kata Flavio Silva.
Felipe Cadenazzi (Argentina)
Tidak butuh waktu lama, Felipe Cadenazzi sudah langsung nyetel dengan skuad Borneo FC sejak diangkut dari Magallanes, Cile, pada 2023.
Buta pengalaman di Liga Indonesia tak membuat Felipe Cadenazzi kikuk, juga grogi. Sebaliknya, striker Argentina berusia 32 tahun itu bisa melahap dan menjalankan semua instruksi pelatih Pieter Huistra dengan baik.
Torehan 15 gol yang dia lesakkan sepanjang musim membuat kelahiran 12 Oktober 1991 membuatnya jadi buah bibir di mana-mana. Dengan cepat pula, ia mendapat tempat khusus di hati jutaan pemuja setia Pesut Etam.
Advertisement