Bola.com, Yogyakarta - Erwan Hendarwanto resmi kembali ke pelukan PSIM Yogyakarta. Juru taktik berusia 47 tahun itu menjabat sebagai asisten pelatih untuk kompetisi Liga 2 2024/2025.
Kahadiran Seto Nurdiyantoro rupanya menjadi salah satu pertimbangan Erwan Hendarwanto menerima pinangan Laskar Mataram, julukan PSIM Yogyakarta. Dia berujar, Seto merupakan sosok panutan yang memiliki segudang prestasi.
Baca Juga
Advertisement
"Saya senang kembali bisa bekerjasama dengan coach Seto, dimana kita semua tahu pengalaman dan prestasi beliau yang sangat luar biasa, sehingga saya bisa belajar langsung dengan beliau," ujar Erwan Hendarwanto kepada Bola.com, Selasa (4/6/2024) pagi.
"Itu salah satu pertimbangan kenapa akhirnya kembali lagi ke PSIM. Ini menjadi tantangan tersendiri buat saya membantu beliau dan belajar langsung dengan beliau. Mudah-mudahan bisa diberikan kelancaran nantinya," sambungnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kabanggaan
Kembali menukangi PSIM Yogyakarta menjadi kebanggaan tersendiri bagi Erwan Hendarwanto. Pelatih asal Magelang, Jawa Tengah itu mengaku sangat antusias. Dia tidak sabar segera memulai mempersiapkan tim untuk menyongsong musim mendatang.
"Yang pasti saya sangat bahagia bisa kembali dipercaya oleh PSIM Yogyakarta, dimana PSIM lah klub pertama saya bisa meniti karier profesional pertama saya," katanya.
“Saya juga menganggap ini sebagai rumah. Saya kembali berharap bisa memberikan sumbangsih untuk sepak bola di Yogyakarta dan PSIM sendiri,” imbuh Erwan Hendarwanto.
Advertisement
Selamatkan PSIM Minus 9 Poin
Erwan Hendarwanto sendiri cukup sering bolak-balik menakhodai Laskar Mataram. Sebelum menggantikan posisi Imran Nahumarury di musim 2022/2023, Erwan juga pernah melatih PSIM Yogyakarta pada medio 2018.
Pada musim itu, pelatih kelahiran 21 Januari 1977 itu sukses menyelamatkan Laskar Mataram dari ancaman degradasi. Sebab, kala itu PSIM harus memulai kompetisi dengan minus sembilan poin di awal musim.
Penyebabnya, klub kebanggaan Brajamusti dan The Maident itu mendapatkan sanksi pengurangan poin dari FIFA akibat tidak membayar gaji pemain.
Meskipun demikian, Erwan Hendarwanto memilih merendah. Dia merasa belum banyak berkontribusi selama menjadi bagian PSIM Yogyakarta.
“Saya pribadi belum memberikan apapun untuk PSIM. Prestasi saya di PSIM juga belum apa-apa. Saya datang lagi ke sini, mendampingi coach Seto yang sudah memberikan banyak prestasi untuk sepak bola Yogyakarta," ucapnya.
Bicara Target
Bicara soal target, Erwan Hendarwanto tentu ingin membawa PSIM Yogyakarta menembus Liga 1. Promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia memang menjadi impian seluruh elemen tim Laskar Mataram.
"Untuk target, yang utama adalah bisa membantu kerja pelatih sebaik mungkin, akan bekerja keras untuk bisa membawa PSIM ke kasta tertinggi," papar Erwan Hendarwanto.
"Harapan dan keinginan mudah-mudahan tahun ini bisa mendampingi coach Seto yang pernah membawa PSS Sleman ke Liga 1 bisa membawa PSIM juga naik ke Liga 1," pungkasnya.
Advertisement