Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia maju tak gentar menghadapi Irak pada laga kelima putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (6/6/2024), dan hakulyaklin bisa mengalahkan tim berjulukan Singa Mesopotamia itu.
Secara peringkat FIFA per April tahun ini, Irak masih jauh berada di atas Timnas Indonesia. Tim yang kini diarsiteki Jesus Casas bertengger di posisi 58 dengan jumlah poin 1420,47.
Baca Juga
Advertisement
Sementara, Indonesia, jauh berada di bawah di posisi 134 dengan total poin 1102,7. Sebelumnya, dalam lawatan ke Basra International Stadium, Irak, pada November 2023, Indonesia takluk 1-5.
Meski begitu, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengapungkan asa tinggi kalau armada tempur Shin Tae-yong bisa menuntaskan dendam dalam laga lanjutan babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan mentas di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (6/6).
"Target utama kita adalah meraih tiga poin di dua laga terakhir," kata Erick Thohir, Ketua Umum PSSI.
Adapun Indonesia saat ini berada di posisi kedua Grup F dengan tabungan tujuh poin. Jika bisa mengalahkan Irak, maka secara otomatis Tim Garuda melaju ke babak ketiga kualifikasi.
Jika sekiranya kalah atau imbang, Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan bisa menjadikan Filipina sebagai pelampiasan amarah pada laga kedua di tempat yang sama lima hari berselang.
Shin Tae-yong terus melakukan persiapan, termasuk melihat sejauh mana fisik dan stamina semua pemain serta kohesi antar lini via laga persahabatan kontra Tanzania yang berakhir imbang tanpa gol di Stadion Madya Jakarta beberapa waktu lalu.
Menghadapi Irak, juga Filipina, Shin Tae-yong setidaknya sudah memanggil lebih kurang 24 pemain dimana dua di antaranya yang masuk kloter terakhir adalah Malik Risaldi dan Nadeo Argawinata.
Pengamat sepak bola nasional, Kesit B Handoyo, mengingatkan bawah duel nanti tak akan berjalan mudah bagi Asnawi Mangkualam cs.
"Irak masih di atas kita. Kalau untuk menang sepertinya berat. Hasil yang paling realistis adalah imbang. Kemenangan baru kita incar saat melawan Filipina," kata Kesit.
Menurut, satu hal yang harus diingat pemain Indonesia adalah pemain-pemain Irak punya skill dan kecepatan, terlebih saat melakukan counter attack. Selain itu, pemain kita juga harus lebih tenang dan fokus," ujar Kesit.
Masuknya sejumlah pemain naturalisasi yang absen pada laga pertama di Irak seperti Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Nathan Tjoe-A-On diharap bisa mendongkrak performa Indonesia kali ini.
"Dari segi penyerangan tentunya akan lebih menjanjikan," ujar Kesit.
Seberapa kuat Irak setidaknya bisa dilihat dari sejumlah pemain bintang yang berpotensi menjadi mimpi baruk bagi Timnas Indonesia. Siapa saja mereka?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bashar Resan
Dia terlibat langsung dalam pembataian kala Timnas Indonesia menyambangi Basra International Stadium, Irak, pada November 2023. Saat itu, Indonesia tak mampu berbuat banyak dan menjadi bulan-bulanan Singa Mesopotamia.
Satu dari lima gol yang bersarang di gawang Nadeo Argawinata kala itu diceploskan oleh gelandang serang berusia 27 tahun itu. Gol pembuka pada menit ke-27 tersebut kemudian berujung empat gol lagi yang membuat Indonesia kalah 1-5.
Bashar Resan merupakan langganan starting XI yang beroperasi di sisi kiri serangan dalam formasi 4-3-2-1 yang kerap diterapkan pelatih Jesus Casas.
Kecepatan dan kelihaiannya mencari ruang kosong tentunya menjadi ancaman yang sangat serius bagi lini belakang Indonesia.
Mematikan pergerakannya tanpa harus melakukan pelanggaran fatal adalah cara terbaik untuk menghentikan laju pemain kepunyaan Qatar SC.
Advertisement
Aymen Hussein
Tinggi menjulang hampir dua meter, Aymen Hussein merupakan sosok striker yang punya segalanya untuk menjadi predator haus gol.
Tak hanya lihai memaksimalkan bola-bola udara, tombak 28 tahun itu juga gemar melakukan pergerakan tanpa bola guna mengoceh barisan lawan. Sejurus kemudian, pemain Al-Quwa Al-Jawiya sudah berada di kotak penalti untuk mendapatkan assist.
Gocekannya juga maut, mampu melewati dua atau tiga bek dengan liukannya yang mematikan. Satu lagi yang harus diwaspadai bek-bek Indonesia, jangan memberinya kesempatan melepaskan tembakan roketnya dari luar kotak penalti.
Pada Piala Asia 2023 lalu, Aymen Hussein sukses mengepak enam gol.
Saat mengalahkan Indonesia 5-1, Aymen Hussein gagal mencatatkan namanya di papan skor. Kali ini, ia pastinya ingin selebrasi dan itu tentunya jadi ancaman serius bagi lini belakang Indonesia yang dimotori Jordi Amat.
Oshama Rashid
Hati-hati, Indonesia! Oshama Rashid tak hanya sekadar gelandang petarung yang bertugas mematikan aliran bola lawan di lini tengah, tapi juga sekaligus pengatur serangan Timnas Irak.
Pengalamannya yang panjang serta jam terbangnya yang tinggi bersama sejumlah klub Eropa membuat pemain naturalisasi asal Belandi ini menjadi salah satu pemain yang sangat menentukan nasib Singa Mesopotamia di pentas Internasional, terlebih di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Oshama Rashid terkenal dengan gaya permainannya yang tenang namun mematikan. Umpan-umpan pendeknya sama bagusnya kala ia melepaskan long pass.
Sebagai jenderal lapangan tengah, jebolan Akademi Feyenoord berusia 32 tahun itu juga tipe yang ngotot untuk merebut bola dari kaki lawan.
Menarik untuk menanti, apakah gelandang Indonesia seperti Thom Haye atau Ivar Jenner bisa mengunci permainan Oshama Rashid.
Advertisement
Rebin Sulaka
Bagi Timnas Irak, Rebin Sulaka tak ubahnya seorang tukang jagal berhati dingin. Bek 32 tahun ini menjadi baja yang sangat tebal bagi Indonesia dalam kekalahan 1-5 pada laga tandang.
Rebin Sulaka tipikal bek yang tak segan-segan menjatuhkan lawan dengan banyak cara, ketimbang membiarkan gawang mereka kebobolan.
Tanpa kompromi dan penuh disiplin membuat Rebin Sulaka kerap didapuk sebagai pemimpin di jantung pertahanan Singa Mesopotamia.
Menghadapi bek sekaliber Rebin Sulaka, penyerang-penyerang Timnas Indonesia harus pandai-pandai membaca pergerakannya.
Jangan sampai lengah, jika tak ingin kehilangan peluang. Soalnya, bek yang satu ini memiliki kekuatan fisik serta stamina yang memang dirancang untuk duel-duel penuh tekanan.