Bola.com, Jakarta Justin Hubner optimistis Timnas Indonesia bisa mengalahkan Irak, saat keduanya bentrok di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada Kamis (6/6).
"Harus bisa menang supaya bisa melaju ke fase selanjutnya," kata Justin Hubner dengan nada mantap.
Baca Juga
Ole Romeny Tetap Yakin Dinaturalisasi ketika Ditanya Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Kalah 0-4 dari Jepang: Anak Medan
Erick Thohir soal Eliano Reijnders Tak Terpakai di Timnas Indonesia: Keputusan Shin Tae-yong, yang Terbaik Harus Bermain
Cerita Penggawa Timnas Indonesia yang Menjadi Atensi Publik: Dulu Elkan Baggott, Sekarang Eliano Reijnders
Advertisement
Irak akan menjadi tamu bagi Justin Hubner dan kawan-kawan dalam laga lanjutan babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pada pertemuan pertama di Basra International Stadium, Irak, pada November 2023, Indonesia takluk 1-5.
Inilah momen yang tepat guna menuntaskan dendam. Tambahan tiga poin dari Singa Mesopotamia sangat penting guna memastikan langkah Indonesia ke babak ketiga kualifikasi.
Mengemas tujuh poin, Indonesia saat ini bercokol di posisi kedua Grup F atau berada di bawah Irak selaku pemuncak tanpa terkalahkan dalam empat laga.
Setelah Irak, tim besutan Shin Tae-yong juga akan menjamu Filipina pada 11 Juni di tempat yang sama.
Jauh berbeda dari skuad kekalahan pertama di Irak, Indonesia kini dijejali sederet pemain naturalisi kolter teranyar macam Justin Hubner, Jay Idzes, Thom Haye, Ivar Jenner, dan Ragnar Oratmangoen.
Tambahan darah-darah segar ini diharapkan bisa lebih mendongkrak performa Tim Garuda, baik kontra Irak maupun Filipina.
Dukungan ribuan pendukung setia Timnas Indonesia pastinya menambah semangat juang Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan untuk menggebuk tim asuhan Jesus Casas.
Jelang bentrok, Shin Tae-yong terus mempersiapkan skuadnya termasuk melakukan evaluasi terhadap semua pemain pasca duel persahabatan versus Tanzania di Stadion Madya Jakarta yang berakhir imbang tanpa gol beberapa waktu lalu.
Kedua pelatih, Shin Tae-yong dan Jesus Casas pastinya juga sudah mempersiapkan aneka skema guna mengantisipasi apa yang bakal tersaji di sepanjang pertandingan nanti.
Dan, yang tak kalah penting, peran kedua kapten sebagai leader juga sangat menentukan hasil akhir.
Sembari menanti duel yang sangat dinantikan rakyat Indonesia dan rakyat Irak, yuk kita kulik sejenak sejauh mana peran kedua kapten.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Asnawi Mangkualam
Ban kapten yang melingkar di lengannya membuktikan kalau Asnawi Mangkualam sosok yang sangat penting bagi pelatih Shin Tae-yong.
Bagi Shin Tae-yong, umur sepertinya tak jadi patokan bagi seorang pemain untuk bisa menjadi leader dan Asnawi adalah contoh terbaik.
Shin Tae-yong sudah jatuh hati kepada eks pemain PSM Makassar itu saat pertama kali dipercaya menukangi Timnas Indonesia pada 2020.
STY kemudian menunjuk Asnawi Mangkualam sebagai kapten di ajang Piala AFF 2020 dan jabatan bergengsi tersebut terus ia emban hingga naik pangkat ke tim senior.
"Ini adalah kepercayaan dan saya harus menjalankannya dengan sebaik mungkin," kata Asnawi Mangkualam.
Dari segi permainan, bek 24 tahun ini sosok pemain bertahan modern yang selaras dengan ciri khas permainan cepat STY yang mengandalkan umpan-umpan pendek.
Kecepatan dan keberanian Asnawi Mangkualam menyerbu ke depan dari sektor kanan juga kerap menghasilkan peluang terciptanya gol.
Saat kontra Tanzania kemarin misalnya, pemain Port F.C. sedikitnya menciptakan dua assist, namun gagak dimaksimalkan dengan baik oleh Thom Haye dan Shayne Pattynama.
Tebasannya juga sangat ditakuti penyerang mana pun. Bintang muda Manchester United, Alejandro Garnacho, pernah berguling-guling di rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta setelah ditebas Asnawi Mangkualam kala Timnas Argentina bertandang ke Indonesia pada medio 2023.
Bagaimana melawan Irak? Kekalahan 1-5 tentunya membuat Asnawi Mangkualam bermain lebih ekstra waspada, tanpa harus mengurangi kegaharannya dalam menjaga tombak-tombak Singa Mesopotamia.
Advertisement
Jalal Hassan
Jika Indonesia dipimpin kapten muda, Irak justru sebaliknya. Beranjak senja, 33 tahun, pesona Jalal Hassan belum padam.
Jam terbangnya yang tinggi serta totalitas dan loyalitasnya bersama Singa Mesopotamia membuat kelahiran 18 Mei 1991 pilihan yang tepat sebagai kapten.
Di Irak, karier cemerlang Jalal Hassan tak jatuh begitu saja dari langit. Ia mengawalinya dari bawah, dari Timnas Irak U-20. Meski persaingan sengit, Jalal Hassan terus berjuang dan pada 2011 naik pangkat ke tim senior.
Dedikasinya yang luar biasa mengantarkan Irak menjadi yang terkuat di Piala Teluk Arab 2023. Tak hanya dikenal sebagai kapten yang bisa menjembatani pemain senior dan talenta muda, Jalal Hassan juga kiper utama yang tak tergantikan dalam beberapa tahun terakhir.
Sejauh ini, pemain kepunyaan Al-Zawraa sudah melakoni 81 penampilan bersama Timnas Irak dengan torehan 35 clean sheet.
Mengingat tanggung jawabnya yang sangat besar, Jalal Hassan kerap memberikan wejangan bahkan teguran kepada rekan-rekannya terlebih saat pertandingan.
Nah, itulah sepak terjang singkat kedua kapten. Siapa yang akan tersenyum di akhir laga? Asnawi Mangkualam atawa Jalal Hassan?