Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia menelan kekalahan 0-2 dari Timnas Irak pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion GBK, Jakarta, Kamis (6/6/2024). Tim tamu dinilai memiliki level di atas skuad Garuda.
Opini tersebut datang dari pelatih sekaligus pengamat sepak bola nasional, Erwan Hendarwanto. Dia mengatakan, tak ada yang perlu disesali atas hasil tersebut karena Irak bermain lebih efektif. Sedangkan Timnas Indonesia sering melakukan kesalahan sendiri.
Baca Juga
Pelatih Persija Sedih Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Berharap Dony Tri dan Muhammad Ferarri Ikut Away ke Malut United
Deretan Biang Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Versi Pengamat
Pratama Arhan: Pemain Pertama Timnas Indonesia yang Menyentuh 50 Caps di Era Shin Tae-yong
Advertisement
"Bukan apes tapi memang secara level kita masih sedikit dibawah Irak. Kalah matang dalam usia sangat berpengaruh dalam segi pengalaman bertanding, sempat menguasai permainan tapi kurang tenang dalam mengeksekusi peluang," ujar Erwan kepada Bola.com.
Sepasang gol kemenangan Irak tercipta di babak kedua. Mereka membuka keunggulan via Aymen Hussein pada menit ke-54. Irak kemudian memperlebar jarak lewat Ali Jasim di menit ke-88.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
2 Faktor Kekalahan
Timnas Indonesia sebetulnya tidak tampil buruk dan mendominasi pada babak pertama. Tidak sedikit peluang yang tercipta, namun gagal berbuah gol. Dari catatan lapangbola.com, ball possession Garuda mencapai 53 persen, berbanding 47 persen milik Irak.
Menurut Erwan Hendarwanto ada dua faktor yang membuat Timnas Indonesia gagal menjinakkan Singa Mesopotamia. Apa saja?
"Irak bermain tenang meskipun dibawah tekanan suporter maupun permainan Timnas. Pengalaman dan ketenangan serta kondisi fisik yang mengakibatkan Timnas Indonesia kalah," ulasnya.
"Saya kira sudah tidak ada yang perlu disesali, kesempatan lolos masih terbuka asal bisa menang lawan Filipina, dua faktor yang sempat saya sampaikan mungkin bisa diperbaiki," sambung Erwan.
Â
Advertisement
Kedodoran
Kartu merah, hukuman penalti, dan blunder mewarnai kekalahan Timnas Indonesia dari Irak. Garuda harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-60, setelah Jordi Amat diusir wasit akibat melakukan pelanggaran keras terhadap pemain lawan.
"Koordinasi lini belakang terutama dalam mengantisipasi kecepatan counter attack harus benar-benar diperhatikan. Melawan Irak kita sangat kedodoran terutama diposisi central back yang ditempati Jordi Amat," kata Erwan Hendarwanto.
"Kemudian finishing yang mungkin apabila bisa mencetak gol diawal hasilnya akan berbeda. Melawan Filipina kemampuan terbaik dari Ragnar dan Struick diharapkan bisa muncul dan kembalinya Jay saya kira Timnas bisa menang lawan Filipina," tambah dia.
Â
Wajib Menang
Meskipun keok, Timnas Indonesia tetap bertengger di posisi kedua klasemen sementara Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Jordi Amat dkk. membukukan tujuh poin dari lima laga yang dijalani.
Sementara Irak kokoh di puncak klasemen dengan poin sempurna yakni 15. Urutan ketiga dihuni Vietnam dengan nilai enam. Adapun Filipina tercecer di dasar klasemen dengan satu angka.
Garuda masih memiliki peluang lolos ke fase berikutnya. Asalkan bisa mengalahkan Filipina pada partai pemungkas Grup F. Kedua tim bakal berduel di Stadion GBK, Selasa (11/6/2024).
Advertisement