Sukses


Deretan PR yang Harus Dibenahi Timnas Indonesia saat Menghadapi Lagi Hidup Mati Melawan Filipina

Bola.com, Jakarta - Kecewa? Iya. Sedih? Iya. Tapi, biar bagaimana pun, Timnas Indonesia harus bangkit. Lupakan kekalahan dari Irak dan jadikan itu pelajaran berharga jelang bentrok selanjutnya kontra Filipina.

Kekalahan 0-2 di depan ribuan pendukung setianya yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (6/6/2024), benar-benar menyesakkan dada.

Dalam laga ini, Indonesia menargetkan kemenangan. Tak hanya sebagai penuntasan dedam usai kalah 1-5 saat bertandang ke Irak, tapi sekaligus memastikan langkah ke fase selanjutnya.

Tapi apa yang terjadi justru sebalikya. Timnas Indonesia kembali takluk dan harus mengakui ketangguhan Singa Mesopotamia besutan Jesus Casas.

Dua gol tim tamu tersaji di babak kedua lewat eksekusi via tendangan penalti Aymen Hussein pada menit ke-54 dan jelang berakhirnya laga Ali Jasim sukses memanfaatkan blunder fatal Ernando Ari.

Kemenangan laga lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini membuat Irak tak terkalahkan dalam lima laga dengan torehan 15 poin yang membuat negara yang terletak di Asia Barat Daya kian kokoh di puncak Grup F.

Sebenarnya, laga melawan Indonesia sudah tak lagi berpengaruh bagi Irak karena peringkat ke-58 FIFA itu sudah jauh-jauh hari memastikan diri melaju ke babak ketiga.

Hanya saja, seperti ditegaskan Jesus Casas sebelum laga, dia tetap menargetkan kemenangan atas Timnas Indonesia dan juga Vietnam.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Belum Kiamat

Timnas Indonesia sendiri belum kiamat. Bercokol di posisi kedua dengan torehan tujuh poin, Tim Garuda masih lebih baik dari Vietnam di posisi ketiga dan Filipina selaku juru kunci. Jika bisa mengalahkan Filipina pada 11 Juni mendatang, Indonesia melanggeng ke fase selanjutnya.

Empat hari menjelang duel versus The Azkals, setidaknya ada sejumlah pekerjaan rumah(PR) yang harus segera diselaikan Shin Tae-yong.

Di semua lini, pemain-pemain Indonesia tampak kurang tenang. Akibatnya, Jordi Amat dan kawan-kawan sering kehilangan bola.

Irak memang tampil menekan, mengandalkan kecepatan gelandang serta kedua sayap. Ketiganya kerap menghadirkan teror di jantung pertatahan Indonesia, terlebih saat striker andalan mereka, Aymen Hussein, mendapat penjagaan ketat.

Serbuan dan kepungan tersebut membuat pemain Indonesia beberapa kali melakukan pelanggaran dan puncaknya terjadi saat laga memasuki menit ke-59. Jordi Amat terpaksa harus keluar dari lapangan pertandingan, buntut dari pelanggaran kerasnya terhadap Youssef Wali di kotak penalti.

Di momen itu pula wasit menunjuk titim putih. Beruntung, Aymen Hussein yang maju sebagai eksetor tendangan penalti gagal menjalankan tugas. Bola yang ditendangnya melambung di atas mistar Ernando Ari.

 

3 dari 4 halaman

Terburu-buru Ganti Pemain

Bermain dengan 10 pemain, Indonesia tetap tak mampu mengejar ketinggalan, meski Shin Tae-yong memasukkan pemain peganti seperti Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, Ivar Jerner, serta Egy Maulana Vikri.

Di lini tengah, keputusan Shin Tae-yong menarik keluar Thom Haye pada menit ke-65 juga terkesan terburu-buru. Soalnya, Thom Haye sosok pengatur serangan sekaligus orang pertama yang sering mematikan atau memutus aliran bola lawan. Gelandang pekerja keras itu juga memanjakan tiga tombak Indonesia yakni Rafael Struick, Marselino Ferdinan, serta Ragnar Oratmangoen dengan umpan-umpan manja.

Ketaktenangan juga terlihat saat penyerang-penyerang Indonesia berada di wilayah pertahanan Irak baik saat menguasai bola terlebih ketika melakukan tembakan ke arah gawang. Walhasil, peluang yang didapat dengan susah payah terbuang sia-sia.

 

4 dari 4 halaman

Kurang-kurangin Blunder

Satu lagi, blunder Ernando Ari. Bermaksud mengontrol bola, si kulit bundar malah berhasil dicuri Ali Jasim. Gol!

Ernando Ari tak sepenuhnya salah. Jika saja Asnawi Mangkualam langsung menendang jauh bola ke depan dan tak melakukan back pass, gol kedua Irak tersebut pasti tak terjadi.

Nah, yang tak kalah krusial adalah soal pergantian pemain. Ada baiknya Shin Tae-yong tak tergesa-gesa melakukan pergantian. Dengan kata lain, juru taktik asal Korea Selatan itu harusnya berani mempertahankan starting XI pilihannya meski dalam posisi tertinggal sekalipun.

Shin Tae-yong berjanji, menghadapi Filipina, Jordi Amat dkk. akan bertarung habis-habisan. "Kita harus lebih keras lagi. Kekalahan kita karena kesalahan sendiri," kata Shin Tae-yong.

Bangkit Garuda! Yuk, bisa yuk!

Video Populer

Foto Populer