Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, akan mendorong pihak pengelola Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) untuk belajar pengelolaan rumput lapangan yang maksimal.
Belakangan ini, perhatian publik memang sering tertuju pada kualitas rumput lapangan SUGBK yang tak maksimal saat digunakan Timnas Indonesia, termasuk menjamu Irak pada lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Tuntaskan Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 Poin: Ada Bonusnya
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
Advertisement
Dito Ariotedjo mengakui, kualitas rumput memang tak maksimal meski sudah membaik dari laga sebelumnya. Dia menyebut, pihak pengelola akan berusaha mencari pola perawatan yang lebih maksimal.
“Saya harus mengakui lapangannya memang tidak baik. Namun, dari segi pengelola SUGBK, ini sudah lebih baik dari pertandingan sebelumnya. Namun, belum 100% sempurna,” kata Dito kepada awak media di Jakarta, Jumat (7/6/2024).
“Direktur Utama GBK juga sudah menyampaikan pola treatment-nya sudah mulai berubah dan perkembangannya baik. Ke depan, GBK akan fokus mencari pola treatment rumput yang lebih baik,” imbuhnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Belajar dari Singapura
Menurut Dito, salah satu contoh yang bisa menjadi pembelajaran pihak pengelola ialah perawatan rumput di Stadion Nasional, Singapura. Sebab, sama seperti SUGBK, venue ini juga tak hanya digunakan menggelar pertandingan sepak bola, tetapi juga konser musik.
Namun, perbedaannya, kondisi rumput Stadion Nasional masih tetap optimal seusai konser digelar. Oleh karena itu, Dito akan terus mendorong pihak pengelola agar bisa terus mencari pola perawatan rumput terbaik meski digunakan sebagai venue konser.
“Karena, seperti Singapura, mereka juga seperti kita, yakni mix-used. Namun, setelah tujuh tahun mereka baru menemukan pola perawatan yang terbaik,” ujar menteri berusia 33 tahun tersebut.
“Kami akan dorong, pastikan, dan pantau. Karena, di setiap minggu ini, kami berkoordinasi dengan GBK untuk memantau bagaimana mencari treatmen dan solusi pengelolaan kawasan-nya,” lanjutnya.
Advertisement
Keluhan Asnawi Mangkualam
Kapten Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam, ikut angkat bicara menanggapi kualitas rumput SUGBK yang tak kunjung membaik, terutama sejak menjamu Timnas Vietnam pada 21 Mei 2024.
"Kondisi lapangan hari ini memang kurang baik dan memang sudah diperingatkan sejak beberapa minggu sebelumnya kalau SUGBK diharapkan jauh lebih baik ketimbang laga kontra Timnas Vietnam," ujar Asnawi dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Sebab, rumput belum tumbuh dengan sempurna dan berwarna cokelat di beberapa titik. Sebelumnya, SUGBK sempat dipakai untuk konser boyband asal Korea Selatan, NCT Dream, pada 18 Mei 2024.
"Memang ada perubahan. Tetapi, tidak jauh berbeda. Beberapa struktur lapangan yang tidak rata cukup berpengaruh juga buat para pemain," ucap Asnawi Mangkualam.