Bola.com, Jakarta Banyak pihak kecewa atas kekalahan yang dialami Timnas Indonesia dari Irak 0-2 pada Kualifikasi Zona Asia Grup F Piala Dunia 2026 di Stadion SUGBK Jakarta, Kamis (6/6/2024) lalu.
Pasalnya anak asuh Shin Tae-yong gagal memanfaatkan status tuan rumah untuk mengalahkan Singa Mesopotamia, julukan Irak. Apalagi proses dua gol ke gawang Ernando Ari murni kesalahan sendiri, bukan lewat proses permainan terbuka.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu pencinta Timnas Indonesia yang kecewa adalah Gusnul Yakin. Namun sebagai pelaku sepak bola, pengamat asal Malang ini menganggap wajar sesuatu tak terduga terjadi di pertandingan si kulit bundar.
"Sebagai sesama pelatih, saya kira Shin Tae-yong telah menyiapkan segalanya untuk melawan Irak. Saya lihat taktik bisa berjalan. Di babak pertama, kita malah main bagus sekali. Soal kesalahan di lapangan selalu bisa terjadi, karena Irak juga ingin menang," katanya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Evaluasi
Pelatih yang pernah mengantar Arema juara Galatama pada 1992 ini juga tahu semua elemen di Timnas Indonesia pasti melakukan evaluasi untuk menghadapi Filipina pada laga berikutnya.
"Menurut saya evaluasi nonteknis lebih penting ya. Terutama mengembalikan mental bertanding melawan Filipina. Karena beban Indonesia lebih berat di pertandingan nanti. Karena ini laga penentuan Indonesia lolos ke putaran ketiga dan kita harus menang," ujarnya.
Advertisement
Butuh Kemenangan
Rizki Ridho dkk. butuh poin absolut untuk mendampingi Irak sebagai runner-up Grup F. Dari daftar klasemen sementara, Indonesia berada di urutan kedua dengan tujuh poin, sedangkan Filipina di posisi buncit berkat satu angka.
Namun Gusnul Yakin menyarankan penggawa Timnas Indonesia mengabaikan posisi tersebut. "Jangan melihat Filipina sebagai inferior. Karena ini bisa jadi bumerang. Seperti kejadian di Piala Asia U-23 lalu. Kita inferior dari Korsel U-23, tapi faktanya Indonesia malah bisa menang," tuturnya.