Bola.com, Jakarta - PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) segera menetapkan perubahan kuota pemain asing untuk Liga 1 2024/2025. Setiap klub, yang tadinya maksimal mengontrak delapan pesepak bola impor, kini diperbolehkan mendaftarkan hingga delapan.
Dari delapan pemain asing itu, dua di antaranya harus berasal dari Asia. Sementara pada Liga 1 musim lalu, satu dari enam pemain asing wajib berpaspor Asia Tenggara (ASEAN).
Baca Juga
Advertisement
Penambahan kuota pemain asing di Liga 1 musim depan itu diyakini sebagai respons dari PSSI dan PT LIB terhadap keluhan klub menyusul makin mahalnya nilai kontrak pemain lokal, terutama yang berlabel Timnas Indonesia.
Namun, dari delapan pemain asing di Liga 1 2024/2025, hanya lima pemain asing dan Asia yang boleh menjadi starter. Sisanya, satu pemain asing dan Asia mesti duduk di bangku cadangan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gerakan Pemain Lokal Liga 1
Tetapi, dua pemain asing di bench itu tetap bisa bermain dengan syarat menggantikan pemain asing lainnya.
Perlu diingat bahwa delapan pemain asing menjadi jumlah maksimal yang boleh dipunyai klub. Jika tim tidak ingin memenuhi kuota pesepak bola impor tersebut pun tak menjadi masalah.
Pada Selasa (7/6/2024) malam WIB melalui Instagram, banyak pemain lokal Liga 1 dengan masif menyebarkan gerakan "Ini Sepak Bola Indonesia, Apakah Ini Sepak Bola Indonesia?".
Kampanye para pemain lokal Liga 1 itu, dikonfirmasi oleh Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), berkaitan dengan penerapan delapan pemain asing di musim depan.
Advertisement
Dijejali Pesepak Bola Impor
Jika kuota pemain asing di Liga 1 bertambah banyak, bagaimana pada kompetisi lainnya di Asia Tenggara (ASEAN)? Usut punya usut, Liga Malaysia dan Thailand sudah duluan dijejali pesepak bola impor.
Sembilan pemain asing boleh didaftarkan di Liga Super Malaysia 2024/2025, dengan dua di antaranya dari Asia dan ASEAN.
Untuk pemain ASEAN di Liga Super Malaysia, harus mempunyai minimal tiga caps dengan timnas negaranya. Untuk yang kurang, mesti mendapatkan persetujuan dari Malaysia Football League (MFL) selaku operator kompetisi.
Namun, yang boleh bermain hanya enam pemain asing, termasuk satu dari Asia dan ASEAN, dengan satu pemain asing di bangku cadangan. Artinya, sisa dua pemain asing tidak bisa masuk Daftar Susunan Pemain (DSP).
Tidak Penuhi Kuota Pemain Asing
Ada dua pemain berlabel Timnas Indonesia yang mengisi kuota pemain ASEAN di Liga Malaysia. Keduanya adalah Jordi Amat bersama Johor Darul Ta'zim (JDT) dan Saddil Ramdani dengan Sabah FC.
Beberapa klub Liga Super Malaysia memilih untuk tidak memenuhi kuota sembilan pemain asing. Penang FC, misalnya yang hanya memiliki empat pesepak bola impor tanpa pemain Asia dan ASEAN.
Kedah Darul Aman FC dan Sri Pahang FC juga sama-sama hanya mempunyai enam pemain asing, dengan satu dari Asia.
Berdasarkan AFC Club Competitions Ranking 2023/2024, Liga Malaysia berada di peringkat ke-12 dari 47 kompetisi, jauh di atas Liga Indonesia yang hanya bisa menduduki posisi ke-28. Sementara Liga Thailand menempati urutan ke-8.
Advertisement
Aturan Pemain Asing Liga Thailanf
Sementara untuk Thai League 1 2024/2025, kebijakan pemain asing masih sama seperti musim lalu. Setiap klub diizinkan mendaftarkan sembilan pemain asing, namun satu di antaranya dari Asia dan maksimal tiga pemain ASEAN.
Thai Super League musim lalu baru selesai pada 26 Mei 2024 sehingga kompetisi kasta teratas Liga Thailand itu masih dalam off-season.
Pada Thai Super League musim lalu, beberapa klub tidak memaksimalkan kuota pemain asingnya. Muangthong United dan Sukhotai FC contohnya, yang hanya mempunyai lima pesepak bola impor.
Dua pemain beratribut Timnas Indonesia menjadi pemain ASEAN di Thai Super League pada musim lalu. Keduanya adalah Asnawi Mangkualam di Port FC dan Yanto Basna di PT Prachuap.