Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia memang masih lebih diunggulkan ketimbang Filipina. Tapi, dalam sepak bola yang penuh misteri, semua bisa terjadi.
Ditilik dari sisi mana pun, Timnas Indonesia berpeluang memenangkan duel yang rencananya akan mentas di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa (11/06/2024).
Baca Juga
Advertisement
Selain materi pemain nan mumpuni di semua lini, terlebih dengan masuknya dua bek andalan yakni Calvin Verdonk dan Jay Idzes, tim asuhan Shin Tae-yong juga bakal mendapat suntikan semangat dari ribuan pemuja setianya.
Percaya diri sih boleh-boleh saja, tapi sikap ekstra waspada harus tetap dijaga. Ingat, Filipina bahkan bisa mempersulit Vietnam.
Filipina baru pulang dari Vietnam membawa kekalahan padahal sempat unggul 1-0 pada menit ke-62 serta menyamakan skor menjadi 2-2 beberapa menit berselang sebelum akhirnya kalah 2-3 jelang berakhirnya pertandingan.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
3 Kelemahan Timnas Indonesia
Fakta lain, pada pertemuan pertama di Manila, Timnas Indonesia juga nyaris kalah walau kemudian sukses memaksa tuan rumah bermain imbang 1-1.
Dengan fakta-fakta tadi, jelaslah Jay Idzes dan kawan-kawan tak boleh memandang enteng The Azkals. Indonesia juga harus menjadikan kekalahan dua gol tanpa balas dari Irak sebagai pelajaran berharga.
Jika saja bermain sedikit lebih tenang, tak melakukan banyak pelanggaran, dan blunder bisa bisa jadi ceritanya akan lain.
Menjamu Filipina, setidaknya ada tiga kelemahan yang bisa jadi bumerang bagi Jay Idzes cs. dalam misi membidik kemenangan laga terakhir babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia versus Filipina.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Advertisement
Kesulitan Cetak Gol
Dengan kata lain, Timnas Indonesia harus bisa ungul cepat via gol kilat. Keunggulan akan membuat permainan menjadi lebih mudah bagi mesin perang Shin Tae-yong.
Vietnam sudah merasakan betapa mereka harus kerja ekstra keras untuk bisa menaklukkan Filipina saat keduanya bentrok di My Dinh National Stadium pekan silam.
Empat bek sejajar plus dua gelandang bertahan dalam formasi 4-2-3-1 yang diterapkan pelatih Tom Saintfiet membuat penyerang-penyerang The Golden Star sempat frustrasi.
Ketakmampuan Vietnam menciptakan gol cepat bahkan membuat tuan rumah tertinggal lebih dulu pada menit ke-62 sebelum akhirnya bisa memenangkan duel dengan skor tipis 3-2.
Jadi, barisan tukang gedor Indonesia yang dimotori Thom Haye wajib memenangkan duel di lini tengah guna mengalirkan lebih banyak bola kepada trisula Marselino Ferdinan, Rafael Struick, dan Ragnar Oratmangoen.
Jika bisa menjebol gawang Filipina di bawah menit ke-20, ya itu tadi, laga akan terasa lebih mudah bagi tuan rumah.
Â
Â
Â
Â
Sia-siakan Peluang
Artinya, pemain-pemain Indonesia jangan sampai menyia-nyiakan peluang. Menyia-nyiakan peluang berarti membuat Filipina semakin bisa membaca permainan Indonesia.
Balik lagi ke Vietnam, unggul penguasaan bola sebesar 63 persen ternyata tak membuat tim besutan Kim Sang-Sik mampu memaksimalkan semua peluang. Vietnam harus menunggu hingga menit ke-65 agar bisa menjebol gawang Neil Etheridge.
Tom Saintfiet sepertinya masih memberi kepercayaan kepada empat bek andalannya yakni Scott Woods, Adrian Ugelvik, Rublico, serta Jesper Nyholm untuk mengunci pergerakan semua mesin gol Indonesia.
Dua gelandang bertahan, Michael Baldisimo maupun Kevin Ingreso juga bakal menjadi lawan yang tangguh bagi Thom Haye dkk. di lini tengah.
Ini berarti, semua pemain Indonesia, tanpa terkecuali, harus benar-benar tenang, terukur, dan fokus dalam memaksimalkan peluang alias jangan terlalu tergesa-gesa.
Â
Â
Â
Â
Advertisement
Jangan Terlau Anggap Enteng
Masih ingat waktu Argentina kalah 1-2 saat bertandinga melawan Arab Saudi di fase Grup C Piala Dunia 2022? Saat itu, tak ada yang menyangka kalau Argentina yang dimotori Lionel Messi justru takluk dari Arab Saudi.
Dijejali pemain top ternyata tak menjamin La Albiceleste bisa seenaknya memenangkan duel. Meski pada akhirnya Argentina tampil sebagai juara, namun kekalahan dari Green Falcons meninggalkan noda bagi Tim Tango di pentas terakbar.
Timnas Indonesia jangan sampai seperti itu. Kehadiran sederet pemain naturalisasi yang bermain di sejumlah klub Eropa seharusnya membuat Tim Garuda lebih mawas diri, termasuk saat bersua Filipina nanti.