Bola.com, Jakarta - Muhammad Nasuha. Nama yang tak asing lagi bagi pecinta sepak bola nasional. Bagi yang belum tahu siapa Muhammad Nasuha, baiklah segera membuka lembaran-lembaran sejarah. Di sana terbentang panjang kariernya, baik bersama sejumlah klub maupun Timnas Indonesia.
Pernah memperkuat klub papan atas Indonesia separti Sriwijaya FC, Persija Jakarta, dan Persib Bandung, Muhammad Nasuha merupakan salah satu bek sayap terbaik di masanya.
Advertisement
Bersama Sriwijaya FC, Muhammad Nasuha pernah membawa Laskar Wong Kito menjadi yang terkuat di ajang Copa Indonesia 2008/2009 dan Piala Indonesia 2010.
Namanya kian menjulang tatkala hadir dalam skuad Timnas Indonesia, level junior dan selanjutnya ke tim senior.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Andalan Coach Alfred Riedl
Ketika pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl mencari sosok pemain yang bisa diplot sebagai bek sayap dan gelandang, Muhammad Nasuha masuk daftar teratas.
Alfred Riedl kemudian memanggil Muhammad Nasuha jelang bergulirnya Piala AFF 2010. Muhammad Nasuha merespons kepercayaan sang pelatih lewat penampilan gemilang sepanjang turnamen.
Sayang, di final yang dimainkan dengan sistem home and away, Indonesia takluk dari Harimau Malaya Malaysia dengan aggregat 2-4.
Advertisement
Perlahan Menghilang karena Cedera Lutut
Selepas Piala AFF 2010, nama Muhammad Nasuha perlahan menghilang. Cedera lutut yang cukup parah membuat kelahiran 15 September 1984 harus menepi sangat lama dan akhirnya dengan berat hati menyatakan gantung sepatu. Timnas Indonesia kehilangan salah satu telenta terbaiknya, justru disaat usia emas.
Meski begitu, Muhammad Nasuha tak lantas meninggalkan sepak bola yang sudah membesarkan namanya. Ia, bersama sejumlah mantan pemain timnas, mendapat kepercayaan menjadi bagian dari tim pelatih RANS Cilegon.
Lama tak muncul, belum lama ini Muhammad Nasuha hadir dalam tayangan YouTube Sports77 Official besutan Riphan Pradipta dan Mamat Alkatiri. Sang legenda berbagi kabar, juga kisah, termasuk cedera horor yang memaksanya pamit di usia produktif.
Bek Kiri yang Tidak Kidal
Menurut Muhammad Nasuha, ia sebenarnya lebih dominan kaki kanan. Lalu, mengapa jadi bek sayap kiri? "Kaki kuat saya sebenarnya kanan. Tapi karena sudah terbiasa di kiri, akhirnya bisa," kata Muhammad Nasuha sembari tertawa.
Selain Persija, Persib, dan Sriwijaya FC, Muhammad Nasuha pernah pula memperkuat Pelita Krakatau Steel dan Persikota Tangerang. Menariknya, seperti di timnas, di Persikota ia juga bermain sebagai gelandang.
Pindah ke Persikota, Muhammad Nasuha kembali bersua dengan pelatih yang sangat dihormatinya, Mundari Karya. "Bang Mundari megang Persikota, saya diminta kembali," kata Muhammad Nasuha.
Sebelum ke Persikota, Mundari Karya pernah menukangi Pelita Jaya yang sebelumnya bernama Pelita Pelita Krakatau Steel. Hanya semusim di sana, pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, meminta Muhammad Nasuha segeta terbang ke Palembang guna memperkuat Laskar Wong Kito.
Advertisement
Berkutat dengan Cedera
Muhammad Nasuha kemudian mengungkap terkait cedera lutut kirinya saat Persib bentrok kontra Persija. Dalam duel big match itu, Muhammad Nasuha mengalami robek meniscus disusul pecahnya tulang rawan lutut kiri.
"Pulang dari PSPS Pekanbaru, kan langsung lawan Persija. Waktu itu saya lagi intercept. Dapat bolanya, waktu mau berdiri pas kaki kiri mau bertumpu tiba-tiba menekuk ke dalam. Itu sakit banget. Berdiri gak bisa lurus," kata Muhammad Nasuha.
Pasca kejadian tersebut, Muhammad Nasuha harus bolak balik ke ruang fisioterapi sampai akhirnya masuk ruang medis untuk tindakan operasi. Operasi yang dilakukan bahkan lebih dari sekali.
Lama menghilang di masa pemulihan, Muhammad Nasuha bergabung dengan Cilegon United. "Kebetulan pelatihnya Bambang Nurdiansyah. Sudah mulai enak, pertandingan terakhir melawan Semen Padang saya jatuh lagi. Akibatnya selama setahun saya nggak bisa berlari. Jalan saja sakit," kata Muhammad Nasuha.
Muhammad Nasuha kemudian memilih fokus ke pelatihan dengan bergabung ke RANS Cilegon sejak 2021.