Bola.com, Surabaya - Pecinta sepak bola tanah air sedang hangat membicarakan Liga 1 2024/2025. PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi mengumumkan bahwa musim depan slot pemain asing ditambah menjadi delapan per klub.
Hal ini memicu pro dan kontra di kalangan pelaku maupun pengamat sepak bola nasional. Banyak yang menilai aturan delapan asing itu akan semakin menghambat pemain lokal untuk mendapat kesempatan menit bermain.
Baca Juga
Dibilang Cedera oleh Shin Tae-yong, Asnawi Mangkualam Justru Tampil 45 Menit saat Port FC Keok dari Bangkok United
Turun dari Bangku Cadangan, Baru 2 Menit Asnawi Mangkualam Cetak Gol di Liga Thailand
Blak-blakan Bintang Timnas Indonesia: Dapat Banyak Tawaran Termasuk dari Klub Korea, Ditolak demi Gabung Klub Raksasa Thailand
Advertisement
Apalagi, para pemain lokal juga bermimpi untuk bisa membela Timnas Indonesia. Untuk urusan Timnas Indonesia ini, PSSI tampaknya tak ambil pusing karena stok pemain berdarah Indonesia lebih melimpah dan jauh lebih berkualitas.
Regulasi kuota pemain asing ini memang mengalami banyak perubahan sejak era Liga 1 dimulai pada 2017. Di musim perdana, hanya ada empat pemain asing dengan rincian dua pemain bebas konfederasi, satu marquee player, dan satu pemain Asia.
Lalu, kuota pemain asing tetap menjadi empat, tapi komposisinya berubah menjadi tiga pemain bebas konfederasi dan satu Asia. Regulasi ini bertahan sejak Liga 1 2018 hingga 2022/2023.
Sejak Liga 1 2023/2024, kuota pemain asing bertambah menjadi enam. Rinciannya adalah lima pemain bebas konfederasi satu pemain ASEAN. Dan kini, jumlah itu akan bertambah lagi mulai 2024/2025.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Harusnya Bisa Berkaca
Bicara soal regulasi pemain asing ini, kompetisi Indonesia bisa berkaca pada Thailand yang memiliki Thai League 1. Mereka juga mengalami perubahan komposisi pemain asing dengan regulasi yang diatur secara ketat.
Sebelumnya, Thai League 1 menggunakan satu musim kalender untuk setiap edisi kompetisinya. Mereka lantas menggunakan dua musim kalender setelah pandemi, terhitung mulai 2020/2021.
Hal itu hampir sama dengan Liga 1 Indonesia sebelum pandemi. Setelah pandemi, Liga 1 menggunakan dua musim kalender terhitung sejak 2021/2022.
Nah, regulasi Thai League 1 2020/2021 mengatur bahwa setiap klub mendapat kuota tujuh pemain asing. Rinciannya adalah tiga pemain bebas konfederasi, satu pemain Asia, dan tiga pemain ASEAN.
Advertisement
Imbas Positif, Pemain Lokal Tetap Gacor
Angka itu tentu terhitung banyak dibandingkan dengan Liga 1 di waktu yang sama. Bedanya, klub-klub Thailand jauh lebih bisa bersaing di level Asia sehingga koefisien peringkat kompetisi mereka menjadi salah satu yang terbaik di Asia.
Kuota pemain asing di Thai League 1 lantas mengalami penambahan sejak musim 2022/2023 menjadi sembilan. Detailnya, masing-masing adalah lima pemain bebas konfederasi, satu Asia, dan tiga ASEAN.
Jumlah pemain asing di Thai League 1 itu terbukti tidak mengancam pemain lokal. Sebab, tidak semua klub memilih untuk menggunakan semua kuotanya. Di sisi lain, pemain lokal malah mampu bersaing dengan pemain asing.
Fakta uniknya, dengan jumlah pemain asing yang semakin bertambah, rupanya pemain lokal tetap jadi top scorer Thai League 1 selama dua musim terakhir. Dia adalah Supachai Chaided yang membela Buriram.
Supachai Chaided mencetak 19 gol di Thai League 2022/2023 dan 21 gol di musim 2023/2024. Menariknya, selama dua musim sejak penambahan pemain asing itu, Buriram mampu menjadi kampiun.
Apa yang ditunjukkan oleh Supachai Chaided membuktikan bahwa kuota pemain asing justru meningkatkan kualitas pemain lokal yang punya mental tangguh untuk bersaing di kompetisi sendiri.