Bola.com, Semarang - Manajemen PSIS Semarang mendukung penuh penerapan salary cap atau pembatasan gaji pada kompetisi Liga 1 musim 2024/2025. Kebijakan ini harus dikawal ketat agar pelaksanaannya maksimal.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, menjelaskan penerapan salary cap ini merupakan antisipasi operator kompetisi yang berencana menambah kuota pemain asing di Liga 1 musim depan.
Baca Juga
Musim Hujan, Begini Siasat Pelatih Persik Agar Para Pemainnya Tidak Sakit Jelang Laga Melawan PSIS
Bursa Transfer Paruh Musim BRI Liga 1 2024 / 2025 Bakal Panas: Siapa Lagi yang Merapat Selain Eks Bek Lazio?
Berstatus Raja Tandang, tapi Jeblok di Kandang: Pelatih Persik Bertekad Jadikan PSIS Tumbal Kebangkitan di BRI Liga 1
Advertisement
Ferry menjelaskan setiap peserta kompetisi akan dikenai deposit yang bakal dijamin oleh pemilik klub sendiri. Salary cap ini diharapkan bisa membantu pengelolaan keuangan klub pada musim 2024/2024.
"Iya, nanti kita memang akan membuat seperti salary cap. Kemudian juga seperti yang dilakukan oleh klub-klub di luar. Ada yang namanya deposit dari klub-klub yang menjadi seperti surat jaminan dari pemilik klub sendiri," ujar Ferry Paulus.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Harus Diperketat
Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menjelaskan rencana penerapan salary cap ini merupakan salah satu solusi terbaik untuk menciptakan iklim yang lebih kompetitif.
Namun, Yoyok meminta PT LIB dan PSSI agar bisa memantau pelaksanaannya dengan lebih baik. Selain itu, klub juga diharapkan bisa berkomitmen dengan kebijakan ini dan menerapkannya secara jujur.
“Kami mendukung supaya lebih kompetitif, tetapi PT LIB dan PSSI harus juga tegas dan jujur. Jangan ada tebang pilih untuk aturan ini supaya ke depan kompetisi kita lebih baik,” ujar Yoyok Sukawi, Rabu (12/6/2024).
Advertisement
Regulasi Pemain Asing
Selain itu, Yoyok juga menyambut terbuka munculnya wacana penambahan pemain asing, dari awalnya enam slot pada musim 2023/2024 menjadi delapan slot dengan skema 6+2 pada musim depan.
Namun, Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah itu berharap seluruh pemain asing bisa diturunkan secara bersamaan, berbeda dengan rencana PT LIB yang hanya mengizinkan enam pemain di atas lapangan.
“Dari awal, kami sudah menyampaikan. Kalau usulan kami, misalkan memang delapan pemain, ya lebih baik delapan pemain tetap bisa bermain supaya tidak mubazir,” ujar Yoyok Sukawi.
Tentang Salary Cap
Sebagai informasi, salary cap merupakan kebijakan batasan gaji yang telah diterapkan di sejumlah kompetisi Eropa. Menurut Sport Management Degrees, aturan ini dituangkan dalam kontrak dan terikat secara hukum.
Dalam konteks sepak bola, para pemain profesional berhak mendapatkan gaji hingga angka tertentu, tetapi tidak melebihi batasan yang telah ditentukan oleh regulator.
Wacana ini muncul seiring melonjaknya gaji para pemain lokal yang sudah membuat klub kerepotan. Nama-nama pemain dengan label tim nasional memang bisa lebih mahal dari pemain asing di Liga 1.
Advertisement