Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta harus lebih realistis. Project tim berjulukan Macan Kemayoran yang baru dimulai pada dua tahun belakangan mesti berakhir dengan prematur.
Kebijakan mendatangkan para pemain asing dari Eropa telah gagal di tahun pertama. Untungnya, Persija Jakarta masih mampu menjadi runner-up BRI Liga 1 2022/2023.
Baca Juga
Advertisement
Pada musim kedua, pencapaian Persija terjun bebas. Setelah dihantui krisis finansial, performa Rizky Ridho dkk. naik turun. Hasilnya, tim kebanggaan The Jakmania ini hanya bisa menempati posisi kedelapan pada BRI Liga 1 2023/2024.
Sebulan lebih sesudah Regular Series BRI Liga 1, Persija ditinggalkan pelatihnya, Thomas Doll. Media Jerman, Hamburg Morgenpost, mengabarkan bahwa arsitek berusia 58 tahun itu memilih untuk memutus kontraknya.
Kedua belah pihak disebutkan telah sepakat untuk mengakhiri kerja sama pada awal pekan ini. Thomas Doll beralasan faktor keluarga menjadi alasan utamanya meninggalkan Persija.
Lantas, siapa pelatih yang layak menggantikan Thomas Doll di Persija Jakarta untuk musim depan? Berikut Bola.com merangkum tiga di antaranya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sergio Farias
Jika ingin melakukan efisiensi dana, Persija Jakarta tidak perlu lagi mencari pelatih berlabel Eropa. Macan Kemayoran bisa memprioritaskan nakhoda yang sesuai dengan level Liga 1.
Nama Sergio Farias muncul sebagai calon pengganti Thomas Doll. Pria asal Brasil itu pernah menangani "The Dream Team" Persija pada 2020 sebelum bubar karena pandemi COVID-19.
Baru memimpin Persija dalam dua pertandingan, Sergio Farias hijrah ke Timur Tengah. Sekarang, arsitek berusia 57 tahun itu menangani Kazma SC di Liga Kuwait.
Advertisement
Stefano Cugurra Teco
Tidak ada satu pun pelatih saat ini yang tahu seluk-beluk Persija Jakarta kecuali Stefano Cugurra Teco, juru taktik bertangan dingin yang mempersembahkan gelar Liga 1 2018 kepada Macan Kemayoran.
Dua musim melatih Persija pada 2017-2018, Teco memberikan kenangan manis. Termasuk tiga trofi yang terdiri dari Liga 1, Piala Presiden, dan Boost Sportsfix Super Cup pada 2018.
Pindah ke Bali United, Teco juara back to back pada 2019 dan 2021/2022. Namun, posisinya saat ini di Pulau Dewata sedang digoyang karena pencapaian Ilija Spasojevic dalam dua musim terakhir.
Bernardo Tavares
Bernardo Tavares layak dipertimbangkan untuk melatih Persija Jakarta pada musim depan setelah melihat racikannya terhadap PSM Makassar yang dibawanya menjadi juara BRI Liga 1 2022/2023.
Kondisi PSM yang dilanda masalah keuangan dan berujung penunggakan gaji pada musim lalu bisa saja membuat Tavares hilang kesabaran meski kontraknya masih tersisa hingga 2026.
Persija dapat memanfaatkan keadaan itu untuk membajak Tavares dari PSM. Arsitek asal Uruguay itu menjadi pilihan yang paling masuk akal buat Macan Kemayoran karena sudah berpengalaman dan terbukti prestasinya di Indonesia.
Advertisement