Sukses


Masih Dicari! Sosok Striker Tajam yang Bisa Menjadi Andalan Timnas Indonesia

Bola.com, Jakarta - Striker adalah posisi yang unik di sepak bola. Pemain yang bermain di posisi itu selalu menjadi sorotan. Termasuk terjadi pula di Timnas Indonesia.

Sebab, pemain yang bermain di posisi striker selalu diharapkan untuk mencetak gol. Juga tentu saja membawa kemenangan bagi tim yang diperkuat.

Skuad Timnas Indonesia mungkin dalam 10 hingga 15 tahun terakhir sangat merindukan sosok striker tajam. Banyak striker yang belakangan muncul ke permukaan, tetapi performa mereka masih jauh dari harapan.

Saat ini posisi striker Timnas Indonesia kerap diisi Rafael Struick. Namun, Struick tak selalu bisa diandalkan untuk mencetak gol. Meski harus diakui kepintaran pemain ini untuk memancing pelanggaran lawan dan membuka ruang cukup bagus.

Striker lain seperti Dimas Drajad, Ramadhan Sananta, atau Hokky Caraka juga masih jauh dari harapan. Mereka harus berusaha lebih keras untuk benar-benar bisa menjadi andalan.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Era Emas

Era 1990-an hingga 2000-an awal bisa dikatakan sebagai era keemasan striker Timnas Indonesia. Banyak penyerang tajam yang muncul pada era itu.

Ada Kurniawan Dwi Yulianto, Gendut Doni, Widodo Cahyono Putro, Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono, Ilham Jayakesuma, Boaz Solossa, Miro Baldo Bento, dan beberapa nama lain yang muncul ke permukaan.

Bahkan, beberapa di antaranya menjadi legenda. Misalnya Bambang Pamungkas yang di sepanjang kariernya mampu mencetak 38 gol untuk Timnas Indonesia.

Kurniawan Dwi Yulianto tak kalah melegenda. Pemain asal Magelang itu mampu menyarangkan 33 gol selama membela Timnas Indonesia.

3 dari 4 halaman

Perubahan Taktik Sepak Bola

Keringnya striker tajam di Timnas Indonesia sebenarnya bukan datang tiba-tiba. Ada beberapa hal yang mempengaruhi hal itu.

Pertama adalah semakin banyaknya striker asing yang menguasai tak hanya Liga 1, bahkan Liga 2. Striker lokal pun semakin sulit mendapatkan kesempatan.

Satu hal lagi adalah perubahan taktik sepak bola. Belakangan, pelatih lebih menyukai memasang satu striker saja. Hal itu juga mempengaruhi menit bermain striker lokal di kompetisi domestik.

Seperti yang diungkapkan oleh legenda Timnas Indonesia, Budi Sudarsono belum lama ini. “Kebanyakan tim-tim Liga 1 memakai pemain asing, nah apalagi formasi dulu memakai dua striker, tetapi sekarang satu,” kata Budi.

 

4 dari 4 halaman

Bukan Striker

Ada fakta menarik mengenai rekor gol di Timnas Indonesia. Abdul Kadir saat ini tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Tim Garuda dengan 70 gol dari 111 laga.

Tepat di bawah Abdul Kadir ada Iswadi Idris. Iswadi mencetak 55 gol dari 97 pertandingan bersama Timnas Indonesia.

Menariknya, keduanya bukan sosok striker murni. Abdul Kadir adalah winger kiri, atau yang dulu lebih dikenal dengan sebutan kiri luar.

Sementara Iswadi Idris malah seorang gelandang serang. Iswadi adalah pengatur sekaligus finisher peluang di Timnas Indonesia era 1980-an.18 Tim yang Lolos ke Fase Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer