Bola.com, Jakarta - Media sosial menjadi hal yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Tak terkecuali bagi para pemain sepakbola profesional, termasuk yang bermain di Timnas Indonesia.
Bahkan, belakangan ini ada fenomena menarik. Banyak penggawa Timnas Indonesia yang mengaktifkan fitur berlangganan di akun Instagram mereka.
Baca Juga
Hasil Pertandingan Pemain Diaspora Timnas Indonesia: Thom Haye dan Mees Hilgers Petik Hasil Berbeda di Eredivisie
Gabung TC Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Armando Obet Oropa Dapat Dukungan Penuh dari PSBS Biak
Deretan Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Sebaiknya Main di Piala AFF 2024: Ngeri-ngeri Sedap Kalau Gabung
Advertisement
Harga berlangganan pun beragam. Ada yang mencapai 30 hingga 50 ribu rupiah dalam sebulan untuk bisa menyaksikan konten-konten eksklusif mereka.
Selain itu terkadang terjadi drama yang melibatkan pemain Timnas Indonesia di media sosial. Mulai dari unggahan yang kontroversial. Hingga perdebatan dengan para fans atau netizen.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Membatasi Diri
Legenda Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto merasa seharusnya pesepakbola profesional bisa membatasi penggunaan media sosial.
"Saya setuju itu. Gini, mulut mungkin bisa bilang tidak akan terganggu, tapi namanya hati manusia pasti kepikiran," ujar Kurniawan Dwi Yulianto di kanal Youtube Asumsi.
Kurniawan Dwi Yulianto kemudian memberikan contoh apa yang terjadi di tim muda Como. Kurus memang bekerja di tim itu dalam beberapa tahun terakhir.
"Makanya di Como U-17 atau di Primavera mereka tidak pernah posting apa-apa di media sosial, saya lihat postingan mereka 0. Saya tanya mengapa mereka tidak posting, mereka bilang tidak mau terganggu," jelas Kurniawan.
Advertisement
Fokus
Menurut Kurniawan Dwi Yulianto, pada pemain muda di Italia sudah sadar dengan karier mereka. Para pemain itu sudah berlatih sepakbola sejak usia yang sangat muda.
Kurniawan Dwi Yulianto merasa para pemain muda di Italia tak mau menyia-nyiakan karier mereka. Sebab, tak semua pemain muda bisa mendapatkan kontrak profesional.
"Mereka main bola dari umur delapan, mungkin baru dapat kontrak umur 19, mereka tidak mau terganggu dengan yang ada di media sosial, tidak mau sia-sia. Mindset itu sudah ada di sana," tandas Kurniawan.