Bola.com, Jakarta - Ketua PSSI, Erick Thohir, tidak ingin Timnas Indonesia seperti Timnas Kroasia di Euro 2024. Apa maksud dari pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN RI tersebut?
Erick Thohir tiba-tiba menyinggung Kroasia ketika menjawab pertanyaan terkait keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang tidak meliburkan Liga 1 ketika Timnas Indonesia bermain di Piala AFF 2024.
Baca Juga
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Tuntaskan Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 Poin: Ada Bonusnya
Naturalisasi Ole Romney Dikebut, Erick Thohir Undang FIFA dan AFC Saksikan Pertandingan Timnas Indonesia Vs Bahrain
Setelah Dikritik Erick Thohir dan Shin Tae-yong, 2 Pemain Timnas Indonesia Ini Tampil Ngosek saat Melindas Arab Saudi
Advertisement
"Tidak di semua kejuaraan kami menargetkan hasil maksimal. Pertama satu, talenta belum cukup jumlahnya. Kalaupun ada, kami harus menarik lagi pemain muda yang sudah bermain di tim senior. Saya rasa tidak fair," ujar Erick Thohir.
"Mereka juga kalau dipaksakan bermain selama 365 hari tidak mungkin. Jadi memang, ini pilihan. Tapi, bukan berarti tidak membuat tim yang terbaik untuk target-target tertentu," jelasnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Melihat Kroasia
Dengan kebijakan Liga 1 tetap berjalan ketika Piala AFF 2024 digelar pada 23 November-21 Desember 2024, terbuka kemungkinan Timnas Indonesia akan memainkan pemain muda yang dapat dilepas oleh klubnya.
Alih-alih Piala AFF 2024, PSSI merasa bahwa SEA Games lebih penting sehingga Liga 1 harus dihentikan. "Tentu SEA Games menjadi prioritas. Piala AFF menjadi sasaran antara," ungkap Erick Thohir.
"Tapi, kita tidak perlu takut. Kita harus bermain dan terus mempunyai talenta yang banyak. Kami tidak mau juga terjebak, ini bukan omongan besar, coba lihat Kroasia. Kan sudah tua semua sekarang," imbuhnya.
Advertisement
Mulai Melambat
"Kita bisa lihat sudah mulai lambat. Ivan Perisic yang dulunya di gelandang sayap kiri sekarang menjadi bek sayap kiri. Hal-hal ini, kalau tim sebesar Kroasia saja ada stagnan daripada talenta, apalagi Timnas Indonesia," tutur Erick Thohir.
Kroasia sempat mencapai puncak performanya ketika menjadi runner-up Piala Dunia 2018, peringkat ketiga Piala Dunia 2022, dan runner-up UEFA Nations League 2022/2023.
Namun, setelah era Mario Mandzukic dan Ivar Rakitic pensiun dari Kroasia, serta makin menuanya Luka Modric hingga Ivan Perisic, tim berjulukan Vatreni itu melempem di Euro 2024 setelah menjadi juru kunci Grup B.