Bola.com, Jakarta Timnas Belanda surplus bek sehingga banyak pemain berdarah Indonesia susah menembus tim utama Oranje. Timnas Indonesia gercep mengamankan Jay Idzes, satu di antara bek produksi Belanda.
Jay kini menjadi andalan skuad Garuda. Di sisi lain, situasi Timnas Belanda sedikit berubah. Seharusnya bisa memenangkan laga melawan Prancis, jika saja wasit tak menganulir gol cantik Xavi Simons di babak kedua.
Baca Juga
Advertisement
Apa yang terjadi selanjutnya sangat membuat Ronald Koeman marah, tak bisa menerima keputusan sang pengadil.
"Itu adalah gol yang sah menurut saya," ketus sang pelatih, tak kuasa menahan jengkel, dilansir Reuters.
Ronald Koeman tak menampik, Denzel Dumfries memang dalam posisi offside tapi tak mengganggu pergerakan kiper Prancis, Mike Maignan. Itulah yang menjadi alasan wasit mementahkan selebrasi Xavi Simons.
Akan tetapi, menurut Ronald Koeman, wasit salah menilai. "Apakah mereka memerlukan waktu lima menit untuk memeriksanya karena sangat sulit? Saya tidak mengerti ini. Dumfries tidak mengganggu kiper," imbuh Koeman.
Ronald Koeman sah-sah saja protes, namun hasil imbang 0-0 yang tersaji dalam laga lanjutan Euro 2024 Grup D yang mentas di Leipzig Stadium, Sabtu (22/6) dini hari WIB tak bisa diubah.
Meski imbang, Belanda, dengan tabungan empat poin, masih bercokol di puncak. Tepat di bawah mereka, Prancis membuntuti dengan poin yang sama. Austria di posisi ketiga dan Polandia sebagai juru kunci.
Mengingat perjalanan ke singgasana juara masih panjang dan berkelok-kelok, ada satu pekerjaan rumah (PR) yang harus segera dituntaskan Ronald Koeman. Apa itu? Adalah sektor pertahanan yang menjadi titik lemah De Oranje sejauh ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Untung Timnas Indonesia Gercep
Itu bisa dilihat pada laga pertama kontra Polandia. Walaupun menang 2-1, jawara Euro 1988 sempat tertinggal 0-1 saat duel masih bergulir 16 menit.
Tombak Polandia, Adam Buksa, mampu mengobrak-abrik lini belakang Belanda yang dimotori bek legendaris milik Liverpool, Virgil van Dijk. Gol kilat tersebut sebenarnya tak perlu terjadi jika saja Virgil van Dijk dkk. bisa mematikan pergerakan Adam Buksa.
Kala melawan Prancis pun, jantung pertahanan Belanda beberapa kali mendapat teror dari penyerang-penyerang Les Bleus.
Berkaca dari kedua laga tadi, ada baiknya Ronald Koeman menata kembali barisan pertahanannya. Tapi, siapa gerangan yang cocok untuk dimainkan sebagai andalan?
Kalau jawabannya bersifat imajiner, tak ada salahnya kalau Ronald Koeman menurunkan bek tanggguh Timnas Indonesia, Jay Idzes.
Advertisement
Bek Andalan Garuda
Jay Idzes saat ini jadi buah bibir di seantero dunia. Pemain kelahiran Belanda, 2 Juni 2000, baru saja membawa Indonesia ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Sebelumnya, bek jangkung 24 tahun juga membantu Venezia promosi ke Serie A 2024/2025.
Dengan postur atletis dan tinggi menjulang hampir dua meter, Jay Idzes tak ubahnya pilar baja yang menakutkan bagi semua striker.
Seandainya Diamankan Pusat, Maka..
Jika Jay Idzes masuk ke skema Ronald Koeman, maka yang siap-siap terpental adalah Stefan de Vrij. Dari segi usia, Jay Idzes masih jauh lebih muda. Stefan de Vrij yang masih setia di Inter Milan, sudah berusia 32 tahun.
Dengan masuknya Bang Jay, maka ia akan bahu membahu dengan Virgil van Dijk yang kebetulan memang idolanya. Duet ini pastinya akan menjadi duet tertangguh di Euro edisi ke-17, karena sama-sama punya semangat bertarung serta naluri tinggi untuk mencetak gol.
Advertisement