Bola.com, Jakarta - Senin malam (23/6/2024), Timnas Indonesia U-16 akan menghadapi laga kedua grup A di Stadion Manahan, Solo. Kemenangan tiga gol tanpa balas saat menghadapi Timnas Singapura U-16 menjadi modal berharga untuk Ida Bagus Putu Cahya dkk.
Ketum PSSI Erick Thohir pun menilai Timnas Indonesia U-16 saat ini memiliki mental baja setelah berhasil menekuk Timnas Singapura U-16. “Saat itu, Timnas sempat dapat penalti. Kalau itu gol, pasti permainan bisa berubah. Beruntung kiper bisa menahan penalti dan pemain muda tampil konsisten,” ucapnya saat membuka turnamen sepak bola Bali 7s di Bali United Training Center.
Baca Juga
Advertisement
Kredit tersendiri untuk Matthew Baker yang merupakan pemain keturunan Australia. Erick Thohir pun melihatnya seperti Pratama Arhan junior setelah lemparan jauh ke dalamnya berbuah gol untuk Timnas Indonesia U-16.
“Ada pemain Indonesia dari Australia, Matthew Baker yang menonjol. Ada juga yang viral jadi penerus Arhan, nomor punggung 14, Fabio Azka,” imbuhnya. Dengan kondisi seperti ini, menjadi bukti bahwa Pembinaan usia dini menjadi penting untuk persepakbolaan Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pembinaan Pemain Muda Sangat Penting
Bagi Erick Thohir, Pembinaan usia muda menjadi salah satu kunci untuk membangun Timnas Indonesia yang kuat di masa depan. Erick Thohir pun memberikan apresiasi berbagai turnamen sepak bola usia muda di Indonesia, termasuk Bali 7s yang digelar oleh Bali United dan sudah berakhir pada Minggu (23/6/2024).
“Itu sebabnya PSSI mendukung penuh Pembinaan anak usia muda seperti ajang ini. Lihat di Timnas U-16 sekarang, mereka punya fisik dan mental pemain yang sangat baik,” tegasnya. Turnamen sepak bola usia muda pun bisa dikemas dsebagai sport tourism untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Indonesia.
Advertisement
Jangka Panjang
Namun pemerintah perlu memberi dukungan dan kemudahan seperti pembuatan Visa untuk peserta dari luar negeri. “Jangan melihat turnamen seperti ini sebagai program jangka pendek, namun harus dilihat jauh ke depan. Lihat dampaknya nanti seperti apa untuk pesepakbolaan Indonesia maupun untuk sektor pariwisata,” bebernya.
Perlu diketahui, turnamen sepak bola pertama yang digelar Bali United tersebut menyedot animo 3.600 peserta dari 221 tim yang berasal dari Indonesia. Selain itu ada juga tim dari Malaysia seperti Johor Darul Ta’zim U-18, satu tim dari Filipina, dan tiga tim dari Thailand.