Bola.com, Jakarta - Mantap, itulah kata yang pas untuk memuji langkah berani empat pemain sepak bola yang saat ini dalam asuhan Shin Tae-yong yakni Muhammad Dimas Drajad, Nadeo Argawinata, Ramadhan Sanantha dan Rizky Ridho Ramadhani.
Lantas apa yang membuat mereka layak dipuji atau diacungi jempol? Meskipun saat ini mereka berada di puncak karirnya dengan membela tim Liga 1 dan memperkuat Timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026, keempat pemain tersebut ternyata sudah memikirkan masa depan mereka jika sudah tidak aktif lagi sebagai pemain profesional.
Baca Juga
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Terus Lebarkan Sayap: Dirikan STY Sports Group dan Akademi Sepak Bola di Jakarta
Asisten Shin Tae-yong Ungkap Daftar 25 Pemain Sementara Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Masih Belum Fix!
Zanadin Fariz Siap Hadapi Latihan Keras Ala Shin Tae-yong Jelang Piala AFF 2024: Tak Mau Buang Kesempatan Bela Timnas Indonesia
Advertisement
Ya, mereka berempat ternyata sudah mempunyai usaha bersama yaitu dua klinik khusus untuk penanganan cedera atlet olahraga.
Kedua klinik tersebut yakni Klinik Utama Citius yang berada di Ruko Plaza Niaga Blok D No 9, Sentul City, Bogor dan Klinik Citius Gunawarman di Jl.Daksa III No.14 Jakarta Selatan.
Adalah Dimas Drajad yang musim lalu membela Persikabo 1973 menyebut awal ide mendirikan klinik tersebut datang setelah berbincang dengan dokter tim Persikabo 1983, Muhammad Ichsan Chaniago.
Pembicaraan itu pun menuju arah serius sehingga mereka menggandeng ahli lainnya untuk segera mendirikan kedua klinik itu.
Tak disangka tiga teman lainnya, yakni Nadeo Argawinata (Borneo FC), Ramadhan Sanantha (Persis Solo) serta Rizky Ridho Ramadhani (Persija Jakarta) tertarik pula ikut ikut investasi dalam pendirian klinik penanganan cedera atlet olahraga.
Tanpa menunggu lama, setelah ada kesepakatan mereka pun mulai menggarap klinik pertama yang ada di Sentul City.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sudah Open
Dan setelah beberapa bulan melakukan pengerjaan dan penyediaan alat-alat kesehatan serta penunjang lainnya, kini klinik itu sudah beroperasi untuk menangani pasien.
"Iya, saya dan teman-teman lainnya berkomitmen untuk investasi mengembangkan klinik khusus penanganan cedera atlet-atlet olahraga profesional, non profesional, ataupun sport enthusiast."
"Saya, Nadeo, Sananta, dan Rizky Ridho saja dibantu Dokter Ichsan Chaniago beberapa bulan terakhir memang terus komunikasi sehingga berdiri dua klinik itu," kata Muhammad Dimas Drajad kepada Bola.com, Jumat malam (14/6/2024).
Hal senada diungkapkan kiper utama Borneo FC, Nadeo Argawinata yang mengatakan dua klinik itu sudah beroperasi. Yang pertama adalah klinik yang ada di Sentul City yang sudah beberapa bulan terakhir menerima pasien.
Menurut Nadeo, klinik kedua yang berada di Jakarta sedang dikembangkan dengan konsep private dan premium. Klinik yang berada di Jakarta itu masih kata Nadeo, terdapat ruang operasi khusus, ruang perawatan khusus, fasilitas fisioterapi, dan fasilitas gym yang lengkap.
"Alhamdulillah, selain memang punya fasilitas, klinik itu juga didampingi tenaga medis yang profesional. Dan tentunya juga fasilitas yang lengkap, semoga bisa membantu atlet-atlet yang mengalami cedera di beberapa cabang olahraga bukan hanya di sepak bola saja," tuturnya.
Advertisement
Investasi Jangka Panjang
Sementara itu, palang pintu Timnas Senior Indonesia dan Persija Jakarta, Rizky Ridho memastikan usaha yang mereka dirikan itu selain ingin membantu sesama juga untuk investasi jangka panjang.
Maklum, masih kata pencetak satu dari dua gol yang tercipta ke gawang Filipina itu, profesi atlet tentu akan dibatasi dengan usia. Jadi, selama masih muda dan mempunyai karir aktif, persiapan menyongsong masa tua nanti harus segera dipersiapkan.
"Harapan berinvestasi di bidang pelayanan kesehatan adalah untuk masa investasi jangka panjang dan sambil berjalan bisa menjadi passive income ketika sudah tidak lagi bermain bola," tuturnya.
Lantas apa kata Ramadhan Sananta, pemain yang musim lalu membela Persis Solo itu menegaskan hal utama berdirinya kedua klinik itu tidak lebih karena belajar dari pengalaman sendiri bahwa ketika seorang atlet mengalami masalah atau cedera maka itu memerlukan perawatan intensif dan ditangani dengan ahli medis profesional agar karir tetap terjaga.
"Disamping itu, kita ingin membantu dan mempermudah teman-teman satu profesi, atlet apapun di klinik kita ini. Ketika mereka mengalami cedera, maka klinik kita akan memberikan kemudahan agar cepat ditangani," ujarnya.
Hal itu ditimpali Dimas Drajad seraya mengatakan bahwa kedua klinik tersebut terbuka untuk atlet-atlet yang menggunakan kartu Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
"Karena menurut undang-undang kan atlit itu profesi sehingga bisa mempergunakan BPJS Ketenagakerjaan ketika mereka cedera saat latihan maupun bertanding," tegas Dimas Drajad.