Sukses


Rencana 8 Pemain Asing di Liga 1 Musim Depan, PSSI: Akan Bodoh jika Klub Mencari yang Tidak Berkualitas

Bola.com, Jakarta - PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) berencana untuk mengubah kuota pemain asing di Liga 1 2024/2025 dari enam menjadi delapan pemain asing.

Delapan pemain asing itu terdiri dari enam pemain asing bebas dan dua Asia. Namun, PSSI dan PT LIB masih menunggu regulasi dari AFC.

Pro dan kontra terjadi ketika PSSI dan PT LIB merumuskan aturan delapan pemain asing itu, termasuk keraguan terhadap kualitas berdasarkan pengalaman pada musim lalu.

Ketika Liga 1 masih memakai enam pemain asing, sejumlah klub tetap melakukan bongkar pasang pemain asing di pertengahan musim. Bahkan, beberapa pemain asing juga kalah bersaing dari pemain lokal.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Ungkapan Arya Sinulingga

"Akan bodoh bagi klub mengambil pemain asing yang tidak berkualitas, sangat bodoh," ujar anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, di tengah-tengah diskusi APPI dan PSSI Pers di GBK Arena, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).

"Ini kesempatan mereka untuk mencari pemain asing yang berkualitas. Makanya saya bilang, kalau cuma segitu saja, kenapada ada kelas akselerasi, kelas khusus."

"Supaya mereka bisa masuk kelas itu. Ini kompetitif. Maka klub-klub harus menyiapkan Elite Pro Academy sejak U-16, U-18, maka ketika U-20, masuk ke Timnas Indonesia bisa melawan pemain asing," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Naik Kelas

"Kalau tidak disiapkan, tidak ada perbandingan, kapan dia tahu sudah bagus bermainnya," ungkap Arya Sinulingga, yang juga menjadi tangan kanan Ketua PSSI, Erick Thohir, tersebut.

"Sudah pasti penambahan pemain asing supaya pemain naik kelas. Mereka bersaing habis-habisan untuk posisi yang dibutuhkan," tutur Arya Sinulingga.

Penambahanan pemain asing di Liga 1 musim depan telah memicu penolakan secara halus dari pemain lokal, yang melakukan kampanye serentak di media sosial pada beberapa waktu lalu.

Video Populer

Foto Populer