Sukses


Soal Larangan Suporter Away di Liga 1, Pengamat Beda Pendapat dengan PSSI

Bola.com, Jakarta - Fans dari klub kontestan Liga 1 dan Liga 2 masih harus menahan diri untuk mendukung tim kesayangannya saat melakoni laga tandang.

Ya, para pendukung tim-tim Liga 1 dan Liga 2 harus memperpanjang puasa mereka dalam hal mendukung tim kesayangan saat bermain di kandang lawan karena PSSI dan PT LIB masih belum memberikan lampu hijau untuk musim 2024/2025.

Melalui Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang menyebut sepak bola Indonesia masih dalam pantauan FIFA pasca tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa.

Ditambah, musim lalu, menurut Erick Thohir, masih ada insiden yang melibatkan suporter baik di dalam maupun di luar stadion.

Erick menyebut dua kasus terbaru yakni perusakan mobil masyarakat umum dan perusakan kereta api.

Pada kesempatan itu pula, Erick Thohir meminta masyarakat bersabar, karena jika FIFA sudah memberikan lampu hijau, dipastikan PSSI pun akan menghapus larangan away suporter,

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Respons Pengamat

Menyikapi keputusan PSSI yang masih melarang suporter away, pengamat sepak bola Tanah Air, Kesit Budi Handoyo beda pendapat dengan keputusan PSSI itu.

Menurut pria yang sering tampil di televisi nasional sebagai komentator jalannya pertandingan ini, seharusnya PSSI dan PT LIB memberikan kelonggaran kepada suporter tim tamu untuk tetap bisa mendukung tim kesayangannya saat berlaga di kandang lawan.

"Terkait dengan larangan suporter away, seharusnya sudah bisa mulai dihapuskan ya. Caranya dengan terus memberikan himbauan kepada suporter, khususnya kepada fans tim tamu,"  kata Kesit Budi Handoyo kepada Bola.com, Selasa (25/06).

"Selayaknya, bertamu ya harus pegang sopan santun, edukasi seperti itu harus dilakukan," tambahnya.

 

3 dari 4 halaman

Edukasi Suporter

Edukasi suporter adalah hal yang paling penting agar pertandingan berjalan lancar dan bisa disaksikan oleh kedua fans tim yang bertanding.

PSSI dan PT LIB menurut Kesit harus lebih gencar lagi melibatkan klub untuk memberikan edukasi dan tentunya sosialisasi aturan yang berlaku bagi penonton yang hadir di dalam stadion khususnya suporter fans yang fanatik.

Solusi lainnya PSSI dan PT LIB bisa membolehkan suporter yang tidak memiliki gesekan untuk diperbolehkan hadir menyaksikan langsung di stadion saat away.

"Untuk memulainya, mungkin bisa dengan memperbolehkan suporter kedua tim hadir di stadion dengan catatan kedua tim itu tidak memiliki gesekan, atau rivalitas. Saya pikir terobosan seperti itu bisa dicoba diterapkan PSSI ataupun PT LIB," ungkapnya.

4 dari 4 halaman

Rusak Iklim Sepak Bola Nasional

Kesit mengaku khawatir jika suporter terus menerus dilarang hadir menyaksikan tim kesayangannya bertanding di kandang lawan, kejadian-kejadian yang tidak diharapkan akan terus berulang.

Tentunya, kata Kesit, jika suporter kedua tim tidak bisa satu stadion, hal itu dikhawatirkan juga akan merusak iklim sepak bola Indonesia.

"Kalau misalnya, suporter terus dilarang tidak bagus juga untuk iklim sepak bola Indonesia, khususnya bagi suporter yang ingin menyaksikan tim kesayangannya bermain di kandang lawan," tegas Kesit. 

"Suporter sejati kan memang akan selalu hadir dimanapun timnya bertanding. Yang penting PSSI tegas, ketegasan harus ditunjukan federasi dan aparat keamanan apabila masih ada suporter yang betul-betul nekad melakukan tindakan negatif di dalam maupun di luar stadion." 

"Hukuman harus keras, dan ditindak dengan tegas bagi para pelaku anarkis," Kesit Budi Handoyo mengakhiri pembicaraan.

Video Populer

Foto Populer