Bola.com, Jakarta - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, mengungkapkan bahwa delapan dari 18 tim Liga 1 2024/2025 tidak lolos lisensi klub untuk musim depan.
Sebelumnya pada 15 Mei 2024, Komite Lisensi Klub PSSI telah mengumumkan delapan tim Liga 1 musim depan yang mendapatkan lisensi klub. Mulai dari Bali United hingga Bhayangkara FC.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, juga terdapat Borneo FC Samarinda, Madura United FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persik Kediri, dan PSIS Semarang.
Sementara, sepuluh tim yang tidak lolos lisensi klub adalah PSM Makassar, Persita Tangerang, PSS Sleman, Barito Putera, Arema FC, Dewa United, Persis Solo, PSBS Biak, Semen Padang, dan Malut United.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Remedial
Ferry Paulus bakal memberikan kesempatan kepada sepuluh tim itu untuk melakukan perbaikan dalam remedial yang akan digelar PT LIB dalam beberapa waktu ke depan.
"Seperti apa implementasi remedial yang akan dilakukan? Karena masing-masing klub ada kekurangan yang berbeda-beda. Ada dari aspek finansial, sporting, legal, dan seterusnya termasuk infrastruktur," ucap Ferry Paulus.
"Tentunya, asistensi yang akan dilakukan dan remedial yang akan diperbaiki terhadap semua aspek. Untuk musim ini, sebagai bentuk dari imbalan dan hukuman yang diberikan kepada klub-klub yang sudah lolos dari lisensi klub."
"Kami berikan insentif. Kemudian bagi klub sepuluh klub yang remedial, maka akan dikenakan sanksi. Tapi, tetap harus melalui atau diharuskan untuk lolos dari aspek-aspek ini," ujar Ferry Paulus.
Advertisement
Penjelasan Ferry Paulus
Ferry Paulus memberikan penjelasan terkait reward dan punishment dari PT LIB untuk tim yang lolos dan tidak dari lisensi klub, termasuk sanksi pengurangan poin.
"Karena ada beberapa klub, yang sebenarnya tidak lolos itu hanya suatu aspek. Istilahnya kalau faktor finansial ada sepuluh aspek, hanya tinggal satu aspek saja. Ada yang seperti itu," imbuh Ferry Paulus.
"Meskipun juga ada dari aspek, katakan supporting, ada sepuluh aspek yang harus dipenuhi, hanya dipenuhi tiga. Nanti kami one on one untuk melakukan remedial kepada sepuluh klub tersebut," imbuh Ferry.
"Apalagi penilaian ini akan kami tingkatkan untuk musim berikutnya. Jika klub tidak lolos dalam lisensi klub, ada tiga poin yang masuk dalam imbalan dan hukuman," terang Ferry Paulus.
Bisa Dipotong 1-2 Poin
"Reward itu dalam arti yang lolos lisensi klub. Yang lolos itu biasanya yang hijau. Lalu ada yang kuning dan juga ada yang merah. Yang kuning, jika kuningnya satu, maka akan dipotong satu poin untuk musim berikutnya," ucap Ferry Paulus.
"Sebelum musim berakhir selalu ada club licensing yang berakhir pada Maret dan April. Sebelum kompetisi berakhir, maka akan ketahuan, misalnya, klub A kurang satu kuning maka akan dipotong satu poin. Jika aspek itu mayoritas atau bermasalah dan centang merah maka, akan dipotong dua poin."
"Kenapa ini dilakukan? Untuk memberikan suatu bentuk kepedulian kepada klub bahwa club licensing ini menjadi keharusan. PT LIB mempunyai keinginan supaya semua klub bisa progres sehingga Liga Indonesia ke depan juga bisa naik kelas," paparnya.
Advertisement