Sukses


Tinta Emas Pelatih Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Buktikan Lagi, Pak Shin Tae-yong!

Bola.com, Jakarta Enam gurita Asia akan bertarung habis-habisan di Grup C putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan mulai berlangsung dari 5 September dan berakhir pada 10 Juni 2025.

China, Bahrain, Arab Saudi, Australia, Jepang, dan Timnas Indonesia sama-sama bertekad mengeluarkan semua jurus terbaik guna memastikan langkah ke fase selanjutnya.

Saat ini, peta kekuatan di Asia tak lagi melulu berkiblat ke Arab Saudi, Jepang, dan Australia. Meski kerap tampil di putaran final Piala Dunia dibandingkan negara Asia lainnya, ketiga negara tadi kini mendapat ancaman serius dari negara lain termasuk dari Indonesia.

Timnas Indonesia, dalam dua terakhir, mengalami peningkatan signifikan. Naturalisasi yang digalakkan PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir berdampak besar bagi performa Tim Garuda.

Selain menorehkan sejarah karena berhasil lolos ke putaran ketiga kualifikasi, Indonesia juga menjadi sorotan dunia menyusul capaian gemilang Timnas Indonesia U-23 yang sukses menggapai semifinal Piala Asia U-23 2024 yang berlangsung di Qatar beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Timnas Indonesia juga mampu menembus babak 16 besar Piala Asia 2023 meski sempat diragukan bisa bicara banyak di awal turnamen.

Grup C diprediksi bakal berlangsung sengit. Tak ada jaminan tim-tim unggulan bisa memenangkan duel dengan mudah. Sebaliknya, bukan tak mungkin tim-tim unggulan justru terjungkal.

Sukses tidaknya tim-tim Grup C juga sangat ditentukan oleh pelatihnya masing-masing. Menarik untuk disimak kembali, profil singkat para pelatih Grup C dan prestasi apa yang sudah mereka pahat.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Shin Tae-yong (Indonesia)

Juru taktik asal Korea Selatan itu kini sudah bisa tidur nyenyak dan benar-benar fokus melatih. Soalnya, Shin Tae-yong baru saja mengantongi perpanjangan kontrak hingga 2027.

Sebelumnya, persiapan Timnas Indonesia sempat sedikit terganggu karena kontrak STY yang berakhir pada akhir Juni ini belum ada kepastian lanjut atau tidak. Namun, terhitung mulai Jumat (28/6/2026), PSSI dan STY sepakat meneruskan kerja sama sampai tiga tahun ke depan.

STY menukangi Timnas Indonesia sejak 2021 kala PSSI masih dipimpin Mochamad Iriawan alias Iwan Bule. Ketika Erick Thohir menggantikan Iwan Bule, STY tetap dipertahankan. Lewat program naturalisasi yang digalakkan Erick Thohir, Timnas Indonesia berkembang pesat dan STY banjir pemain Grade A asal Eropa, utamanya dari Belanda.

Dengan materi pemain mumpuni di semua lini, Shin Tae-yong kemudian sukses membawa Timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia U-23, semifinal Piala Asia U-23 2024, dan lolos ke putaran ketiga kualifkasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

3 dari 6 halaman

Roberto Mancini (Arab Saudi)

Dia pelatih paling mentereng di Grup C. Tak ada yang tak mengenalnya. Namanya menjulang tinggi ke langit biru seiring kariernya yang terus menjulang, baik kala masih jadi pemain maupun saat jadi pelatih.

Pria 59 tahun ini pernah memperkuat Bologna, Sampdoria, dan Lazio. Bersama Lazio dan Sampdoria, ia memenangkan banyak gelar baik di kompetisi domestik maupun zona Eropa.

Sebagai pelatih, Mancini pernah bergelimang trofi saat menukangi Fiorentina, Inter Milan, dan Manchester City.

Timnas Italia juga pernah merasakan sentuhan magis Mancini, dimana pada 2020 Gli Azzurri tampil sebagai jawara Euro.

Kini, dengan seabrek gelar tadi, Arab Saudi berharap sang maestro bisa membawa keberuntungan bagi As-Suqur Al Akhdar atau Si Elang Hijau.

Branko Ivankovic (China)

Kakek 70 tahun ini belum lama menukangi Timnas China. Ia datang ke sana sejak Februari tahun ini dan segudang pekerjaan rumah (PR) menantinya. Salah satunya adalah China bisa tampil di putaran final Piala Dunia 2026. Jelas tak mudah, mengingat China bakal menghadapi tantangan berat di Grup C, termasuk dari tim penuh kejutan Indonesia.

Demi menggapai target besar, PSSI-nya China rela menggelontorkan dana yang tak sedikit demi bisa mendapatkan polesan ajaib Branko Ivankovic.

Sebelum terbang ke Negeri Tirai Bambu, Branko Ivankovic sukses membesut Timnas Iran dengan menyabet medali emas sepak bola di Asian Games 2020. Juru taktik berpaspor Kroasia tersebut juga menggondol trofi Piala Asia Barat 2004.

 

4 dari 6 halaman

Dragan Talajic (Bahrain)

Saat didapuk sebagai orang No.1 di ruang ganti Timnas Bahrain menggantikan Juan Pizzi pada Februari silam , banyak yang bertanya-tanya apa gerangan yang bisa dilakukan Dragan Talajic terhadap Timnas Bahrain.

Dragan Talajic menepis keraguan via empat laga tak terkalahkan dalam lima laga di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona ASsia Grup H. Nakhoda yang gayanya terlihat asyik di pinggir lapangan itu bahkan membawa Bahrain finis di posisi kedua.

Bahrain sebenarnya bukan negara teluk pertama yang ditukangi Dragan Talajic. Sebelumnya pemilik paspor Kroasi juga pernah membidani Timnas Arab Saudi, Yordania, Kuwait, dan Oman.

Di level klub, si nyentrik ini pernah membawa Al-Ittihad, klub Arab Saudi, ke singgasana Liga Champions Asia 2004.

 

5 dari 6 halaman

Graham Arnold (Australia)

Bagi pemain-pemain Timnas Australia, Graham Arnold bukan hanya sekadar juru taktik tapi juga babak sekaligus legenda.

Berusia 60 tahun, Graham Arnold merupakan eks pilar Timnas Australia dari 1985 hingga 1997. Ia mengantongi 56 caps dengan torehan 19 gol. Di masa jayanya, Graham Arnold merupakan striker kebanggaan Socceroos.

Pengalamannya yang panjang bersama sejumlah klub membuat Graham Arnold kenyang pengalaman dan jam terbang yang akhirnya sangat menunjang kariernya sebagai pelatih.

Sebelum dipercaya menukangi timnas senior pada 2018, Graham Arnold sempat ditunjuk sebagai asisten pelatih timnas dalam beberapa periode yang berbeda.

Bersama timnas, sejauh ini belum ada pencapaian spektakuler yang ditorehkan Graham Arnold. Sangat kontras kala menukangi klub, dimana ia pernah memenangkan sejumlah gelar ketika membesut Sydney United, Northern Spirit, Central Coast Mariners, dan Sydney FC.

 

6 dari 6 halaman

Hajime Moriyasu (Jepang)

Nah ini dia nih yang juga bakal beradu taktik dengan Shin Tae-yong. Hajime Moriyasu adalah pelatih lokal kebangaan rakyat Jepang. Dia tak hanya pelatih bagi anak-anak asuhnya, melainkan juga legenda kenamaan Samurai Biru. Tatkala Jepang memenangkan Asian Cup 1992, Hajime Moriyasu hadir di sana sebagai pemain andlan.

Pensiun dari lapangan hijau, Hajime Moriyasu banting setir jadi nakhoda di pinggir lapangan. Pada 2018, ia ditunjuk jadi pelatih kepala Timnas Jepang. Di bawah komandonya, Samurai Biru kian menggebu.

Ia banjir sanjungan pasca membawa Jepang Piala Asia Timur 2022. Ia lalu tsunami sanjungan karena mampu melumat dua raksasa yakni Spanyol dan Jerman di ajang Piala Dunia 2022 Qatar.

Sayang beribu sayang, langkah Jepang terhenti di babak 16 besar usai dijinakkan Kroasia. Di bawah rezimnya pula, Jepang mampu menembus ranking ke-18 FIFA. Wew!

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer