Bola.com, Jakarta - Timnas Australia U-16 pastinya tengah putar otak keras bagaimana caranya agar bisa mengalahkan Timnas Indonesia U-16. Garuda Muda akan menantang Australia di semifinal Piala AFF U-16 yang rencananya akan dihelat di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Senin (1/7/2024) malam pukul 20.00 WIB.
Sebelumnya, Timnas Indonesia U-16 tampil perkasa di fase Grup A dengan menyapu bersih tiga laga dengan torehan sembilan poin.
Baca Juga
Advertisement
Pada laga perdana, I Putu Panji Apriawan and kolega menggiling Singapura trigol tanpa balas. Lalu, di laga kedua, menggilas Filipina dengan skor yang sama. Di laga terakhir, giliran Timor Leste yang dihajar lewat pesta gol 6-1.
Kemenangan demi kemenangan intulah yang membuat Australia ekstra waspada, terlebih tim asuhan Nova Arianto akan mendapat dukungan langsung dari ribuan pemuja setianya.
Bradley John Maloney, pelatih Australia, sadar betul kalau anak-anak asuhnya bakal melakoni laga yang tak enteng. "Kami harus kerja keras," juru taktik berusia 55 tahun itu.
Tekad Indonenesia sudah bulat. Kemenangan adalah harga mati demi mewujudkan misi kembali menjadi yang terbaik di ajang ini. Sejauh ini, Garuda Muda sudah dua kali keluar sebagai kampiun yakni pada 2018 dan 2022.
Jadi, inilah momen yang tepat untuk pesta tujuh hari tujuh malam di kandang sendiri. Sukses I Putu Panji Apriawan cs. akan melengkap torehan spektakuler Indonesia setelah sebelumnya Timnas Indonesia lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dan Timnas Indonesia U-23 sukses menggapai semifinal Piala Asia U-23 2024 di Qatar beberapa waktu lalu.
Nova Arianto akan menurunkan semua senjata terbaiknya, termasuk tiga bek andalannya di lini belakang. Siapa saja ketiganya, berikut kita panggilkan:
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Matthew Baker
Dari hati turun ke kaki, begitulah penampilan si ganteng ini dalam dua laga fase grup. Ia sukses mencuri hati rakyat Indonesia, khususnya pendukung setia Tim Garuda, lewat permainan sepenuh hati.
Semua instruksi Nova Arianto dilahap dan dieksekusinya dengan sangat baik. Kakinya yang lincah membawa Matthew Baker bisa ditempatkan di posisi mana pun, bergantung intruksi Nova Arianto.
Sejatinya, pemain diaspora blasteran Indonesia - Australia ini bermain sebagai bek tengah. Hanya saja, ia juga apik jika maju sedikit ke depan sebagai gelandang bertahan. Di klubnya, Melbourne City, Matthew Baker juga sesekali diplot sebagai winger.
Muda, berbahaya, dan liar serta tak gampang menyerah membuat Matthew Baker sosok karang berdarah dingin tanpa kompromi. Dalam keadaan tertentu, dengan perhitungan matang tentunya, si jangkung ini bisa menjelma menjadi tukang gedor yang sulit dijinakkan bek-bek lawan.
Mengingat ia lama berkarier di Negeri Kangguru, Matthew Baker tahu betul bagaimana caranya mengunci pergerakan striker-striker Australia.
Â
Advertisement
Fabio Azka Irawan
Jika Matthew Baker disebut-sebut sebagai the next Nathan Tjoe-A-On, maka Fabio Azka Irawan dijuluki The Next Pratama Arhan.
Lemparan ke dalam bocah Lampung ini memang mematikan, mirip lemparan maut Pratama Arhan. Lemparan Fabio Azka Irawan yang langsung menebarkan teror di kotak penalti lawan ikut andil dalam kedigdayaan Timnas Indonesia U-16 di fase grup kemarin.
Kelahiran 29 Februari 2008 tipe bek modern yang tak hanya bertugas menghalau gempuran, melainkan juga dituntut berani maju jauh ke depan membantu serangan. Fisik serta staminanya yang luar biasa membuat Fabio Azka Irawan kerap gonta-ganti posisi.
Aslinya, ia adalah seorang bek sayap kanan. Namun, dalam beberapa kesempatan, si pendiam itu juga dimutasi sebagai bek sayap kiri.
Tebasan serta duel-duel bola udaranya yang mumpuni bakal membuat penyerang-penyerang Australia kewalahan dan mati kutu.
Â
Dafa Zaidan El Fikri
Tenang namun menghayutkan, begitulah ciri khas permainan bocah kelahiran 27 Oktober 2008. Dalam setiap duel, Dafa begitu percaya diri. Pemain muda kebangaan Persis Solo itu sama sekali tak pernah mundur dan gentar menghadapi tombak-tombak lawan.
Ketenangannya dalam mengantisipasi semua gempuran tersaji apik dalam laga sepanjang fase grup yang membuat Garuda Muda meraup tiga kemenangan.
Meski posturnya hanya 161 cm, namun jangan coba-coba mengajaknya berduel satu lawan satu. Pergerakannya yang lincah dan licin seperti belut serta prinsip ngototnya untuk merebut bola membuat Dafa Zaidan El Fikri sosok pemain bertahan yang sangat ditakuti musuh.
Bisa dipastikan, talenda muda yang juga bisa diplot sebagai gelandang ini bakal masuk daftar starting XI Nova Arianto guna menuntaskan misi mengalahkan Australia. Sip!
Advertisement