Sukses


Persebaya Merespons Kabar Pemkot Surabaya Serahkan Pengelolaan Karanggayam

Bola.com, Surabaya - Wisma Persebaya sudah bukan lagi milik Persebaya Surabaya. Wisma yang terletak di Jalan Karanggayam No. 1, Surabaya, itu telah menjadi milik Pemkot Surabaya setelah melalui gugatan di Pengadilan Negeri Surabaya.

Kini, muncul kabar bahwa tempat yang akrab dengan sebutan Karanggayam itu akan dikelola lagi oleh Persebaya Surabaya. Kabar itu muncul dengan menyebutkan bahwa Pemkot Surabaya akan menyerahkan hak pengelolaan untuk klub berjulukan Bajul Ijo itu.

Direktur Operasional Persebaya, Candra Wahyudi, merespons informasi yang beredar terkait itikad baik dari Pemkot Surabaya dalam hal ini Wali Kota Eri Cahyadi, untuk menawarkan pengelolaan Wisma Karanggayam kepada Persebaya.

“Dari sisi Persebaya, kami tidak ada pernyataan apapun tentang Karanggayam. Persebaya sudah tidak bisa menggunakan Karanggayam sejak 2019, jadi sebenarnya kami juga sudah move on dari Karanggayam,” kata Candra kepada Bola.com.

“Kalau ditanyakan apakah status Karanggayam itu akan melibatkan Persebaya? Itu ada di ranahnya Pemkot Surabaya yang memang sebagai pemilik Karanggayam. Sebagai sebuah klub dan perusahaan, kami akan menimbang secara jernih serta detail, itu masuk tidak dalam keputusan bisnis Persebaya,” imbuhnya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Rencana Jangka Pendek dan Panjang

Candra menuturkan bahwa pihaknya tidak ingin buru-buru membuat keputusan mengenai hal ini. Sebab, Wisma Karanggayam kini sudah mengalami banyak perubahan karena tidak dirawat dengan baik sejak 2019.

Lapangan yang terletak di area belakang juga sudah tidak lagi terlihat seperti lapangan bola. Bangunannya juga mulai rapuh terlihat memang tidak dirawat atau dihuni selama bertahun-tahun.

Padahal, Karanggayam selama bertahun-tahun telah menjadi kawah candradimuka bagi calon pemain Persebaya. Candra menegaskan bahwa Persebaya tidak ingin pengelolaan Karanggayam hanya didasarkan pada romantisme belaka

“Karanggayam dengan sejarahnya yang panjang dan sebagai prosesnya pasti tidak bisa hanya sekedar jadi romantisme belaka. Kalau memang untuk pengembangan sepak bola Surabaya, saya kira harus disiapkan dulu,” kata Candra.

“Kalau sekarang ini kan sudah bertahun-tahun Wisma Karanggayam tidak terawat. Kalau kemudian misalnya ada peluang pengelolaan, saya kira belum bisa dikatakan sekarang bisa jalan. Karanggayam harus diperbaiki dulu, baru nanti kami bicara ke depan seperti apa,” imbuhnya.

 

3 dari 4 halaman

Mesti Dipelajari

Candra mengaku masih belum mengetahui secara pasti poin-poin draft final kerja sama dari Pemkot Surabaya terkait pengelolaan Wisma Karanggayam.

Jika ditanya tentang Persebaya tertarik atau tidaknya sebagai klub dan perusahaan, dia akan menimbang terlebih dahulu secara keputusan bisnis.

Semua yang menjadi keputusan Persebaya, lanjutnya, harus dipertanggungjawabkan kepada pemegang saham dan partner-partner yang telah menjalin kerja sama.

“Terkait misalnya pengelolaan Karanggayam, kami harus melihat lagi lebih detail seperti apa. Sejauh ini memang kami belum mendapatkan draft final tawaran kerja samanya seperti apa. Saya kira prosesnya tidak bisa instan karena kami harus terus mempelajari seperti apa,” ujarnya.

“Namun, kalau memang benar-benar  mau memanfaatkan Wisma Karanggayam sebagai pengembangan pembinaan pemain usia muda di Surabaya, maka infrastrukturnya harus disiapkan terlebih dahulu secara matang,” tuturnya.

 

4 dari 4 halaman

Pusat Pembinaan Sepak Bola di Surabaya

Pihaknya berharap, semoga pemkot benar-benar serius mempersiapkan Wisma Karanggayam sebagai pembinaan usia muda di Surabaya.

“Mudah-mudahan Pemkot bisa serius kalau memang mau mempersiapkan Karanggayam sebagai pusat pembinaan sepak bola di Surabaya,” ungkap Candra.

Karanggayam sendiri masih sempat jadi mes bagi pemain Persebaya di awal 2017, saat masa mendatangkan pemain baru. Namun, itu baru bertahan sampai medio April dan para pemain dipindah ke apartemen di kawasan Surabaya Barat.

Di momen yang sama, Karanggayam masih jadi lokasi pembinaan pemain lewat 20 klub yang bersaing di kompetisi internal Persebaya. Lapangan Persebaya yang ada di area belakang juga menjadi tempat mengasah kemampuan pemain setiap sore.

Namun, situasinya berubah mulai 2019 karena terjadi sengketa. Klub-klub internal Persebaya pun terpaksa pindah tempat ke lapangan lain demi terus bisa menggelar kompetisi internal agar regenerasi pemain tetap berjalan.

Video Populer

Foto Populer