Bola.com, Surabaya - Asprov PSSI Jawa Timur menggelar acara bertajuk Konferensi Pelatih se-Jawa Timur di Gedung Balai Pemuda, Surabaya, Kamis (4/7/2024) siang. Ratusan pelatih dari berbagai daerah menghadiri acara ini.
Di antaranya adalah mereka yang telah mengantongi lisensi kepelatihan D PSSI, C AFC, B AFC, A AFC, hingga AFC Pro. Sejumlah nama yang memang dikenal sejak menjadi pemain sampai berkarier sebagai pelatih pun turut hadir.
Baca Juga
Erick Thohir Melting Setelah Koreografi Gundala Vs Godzilla Suporter Timnas Indonesia Dipuji FIFA: Kita Pasti Termehek-mehek
Alasan Timnas Indonesia Tetap Bermain di SUGBK, meski Rumputnya Gitu-Gitu Terus: GBT dan JIS Belum Jadi Opsi
Lantik Federasi Futsal dan Sepak bola Pantai Indonesia, Erick Thohir: Konsolidasi Total Menuju Garuda Mendunia
Advertisement
Sebut saja Fakhri Husaini, Ferril Hattu, Kurnia Sandy, Hanafing, Joko Susilo, Zein Al Hadad, Uston Nawawi, Bejo Sugiantoro, Mat Halil, Mustaqim, Lulut Kistono, Yusuf Ekodono, Purwanto Suwondo, sampai Widodo Cahyono Putro.
Selain itu, hadir pula Komite Eksekutif Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI), Mundari Karya, yang mencoba menerangkan pengembangan sepak bola.
Kegiatan ini sekaligus menjadi tempat sosialisasi silabus pengembangan sepak bola Jawa Timur. Silabus itu disusun oleh sejumlah nama yang punya pengalaman seperti Fakhri, Joko Susilo, hingga Uston Nawawi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadi Role Model
Fakhri Husaini memperkenalkan istilah “CERDAS” dalam pemaparannya. Itu merupakan singkatan dari cepat, efektif, respek, dominan, agresif, dan sains. Istilah ini perlu diterapkan dalam pengembangan sepak bola muda.
“Kami juga ingin Jawa Timur ini jadi role model pengembangan sepak bola usia muda,” kata Fakhri Husaini.
Fakhri Husaini mengatakan, dalam Silabus ini tim pelatih merumuskan kurikulum pelatihan sepak bola berpedoman pada Filanesia namun disesuaikan dengan karakter dan budaya sepak bola di Jatim yang agresif dan progresif.
“Sehingga nanti seluruh kabupaten/kota bisa mensosialisasikan Silabus ini pada pelatih. Pemain punya standar seperti yang kami inginkan main bola cepat. Agresif tapi menjunjung tinggi nilai sportifitas dan respek,” imbuhnya.
Advertisement
Pengembangan Pesepak Bola Muda
Silabus ini bisa mulai diterapkan oleh para pelatih yang kini sedang menangani klub maupun membina pemain di SSB. Namun, itu juga tidak lepas dari program klub atau SSB masing-masing sebagai pijakannya.
Fakhri Husaini sendiri dikenal sebagai sosok yang memiliki minat pada pengembangan sepak bola muda. Dia tercatat pernah membawa Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2018 di Sidoarjo.
Dia kemudian pernah menangani Persiba Balikpapan dan Persela Lamongan. Fakhri kini menjabat sebagai Direktur Akademi Deltras FC.
Sebuah Terobosan
Terpisah, Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh menyatakan sosialisasi Silabus Sepak Bola Jatim ini diharapkan pelatih memiliki pemahaman dan cara yang sama dalam membina pesepak bola muda.
“Itu terobosan dari PSSI agar pelatih di Jatim paham seperti ini programnya nanti, ketemunya sama di kompetisi. Kalau produk lokalnya bagus, kenapa ambil dari luar, kita perlu dari luar kasarnya transformasi ilmu pelatih atau pemain,” ucap Riyadh.
“Setidaknya silabus ini memberikan pemahaman program pelatihan seperti ini. Jadi melatih bukan tanpa arah, ada standar pelatihan. Outputnya pemain kita lebih bermutu ke depan,” imbuhnya.
Sejumlah nama-nama yang terhitung sebagai pemain aktif juga mengikuti agenda ini karena sudah mengantongi lisensi kepelatihan. Satu di antaranya adalah kapten Deltras FC, Rendi Irwan.
Advertisement