Bola.com, Surabaya - Tepat sepekan lalu, Persebaya Surabaya menggelar laga uji coba melawan Persibo Bojonegoro. Hasilnya, duel bertajuk Anniversary Game itu berakhir 2-0 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (29/6/2024).
Sayangnya, pertandingan yang digelar untuk merayakan 97 tahun Persebaya ini tidak berakhir 90 menit. Dua gol Persebaya dicetak oleh Mohammed Rashid (70') dan Bruno Moreira (86’) dalam laga yang dihadiri 40 ribu penonton itu.
Baca Juga
Advertisement
Nah setelah gol kedua itulah, sejumlah flare di titik Stadion GBT menyala. Sampai akhirnya hampir seluruh penjuru tribune menyalakan flare. Situasi ini membuat stadion dipenuhi asap dan pemain diminta meninggalkan lapangan.
Asap yang mengganggu pandangan lantas memaksa pertandingan dihentikan hanya sampai menit ke-86. Situasi asap memenuhi stadion itu masih terus berlangsung sampai beberapa menit kemudian.
Panpel Persebaya dengan sigap mengarahkan dan mengimbau para penonton yang membawa anak kecil untuk segera meninggalkan stadion. Sebab, hal itu membahayakan bagi yang rentan terkena asap.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dampak Negatif
Penyalaan flare itu berdampak banyak pada Persebaya. Sebab, panpel diizinkan menjual tiket untuk 40 ribu penonton, jumlah terbanyak dan tak pernah terjadi selama Liga 1 2023/2024 lalu.
“Kemarin kami sudah mendapat kepercayaan dari Polrestabes Surabaya, diizinkan sebanyak 40 ribu penonton. Dengan catatan, tentu harus bisa saling menjaga. Kami juga sudah mengimbau untuk tidak membawa flare,” ucap Ram Surahman, ketua panpel Persebaya, kepada Bola.com.
“Sayangnya, kami masih tetap kecolongan. Padahal, ada banyak sekali flare yang kami sita. Situasi ini berdampak pada izin pertandingan berikutnya, kemungkinan jumlah penonton tidak diizinkan sampai sebanyak ini,” imbuhnya.
Advertisement
Tradisi Terlewat
Selain itu, flare juga membuat panpel dan kepolisian memutuskan tidak ada nyanyi bareng Song for Pride seusai laga. Panpel Persebaya juga meniadakan sesi konferensi pers setelah laga karena kondisi ruangan tidak memungkinkan.
Flare dilarang dalam sepak bola karena sangat membahayakan. Sayangnya, masih ada suporter yang menyalakan sesuatu yang bisa menimbulkan masalah kesehatan dan bisa memicu kepanikan itu.
Beruntung, tak ada insiden yang mengancam nyawa akibat flare itu. Padahal, situasi itu bisa memicu kepanikan massal. Tapi, panpel bergerak membuka sejumlah pintu agar penonton bisa meninggalkan stadion dengan cepat.
“Kami sudah melakukan sosialisasi terkait flare kepada suporter. Perlu kesadaran masing-masing. Flare itu membahayakan, ada anak-anak, orang tua, atau yang memiliki riwayat penyakit pernapasan. Jadi, mohon pengertiannya juga,” ujar Ram Surahman.
1 Uji Coba Lagi
Persebaya masih akan melakoni satu laga uji coba terbuka yang digelar pada awal Agustus 2024. Ini jadi persiapan sebelum mentas di Liga 1, dan kemungkinan jumlah penontonnya tidak sebanyak Anniversary Game.
Advertisement