Bola.com, Jakarta - Setelah menyatakan jangan kasih kendor, terkini Erick Thohir meminta semua pemain Timnas Indonesia agar maju tak gentar mengarungi semua laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Berada di Grup C, Timnas Indonesia akan mengawali laga kontra Arab Saudi di kandangnya pada 5 September mendatang.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Tuntaskan Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 Poin: Ada Bonusnya
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
Advertisement
Selain Arab Saudi, pasukan Shin Tae-yong juga akan berjibaku melawan Jepang, Australia, Bahrai, dan China.
"Kita bangsa besar kenapa mesti takut dengan mereka," kata Erick Thohir, Ketum PSSI, memompa semangat Jay Idzes dan kawan-kawan.
PSSI mengusung target tinggi. Indonesia harus mentas di putaran final Piala Dunia dua tahun mendatang yang akan mentas di tiga negara yakni Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Kans Indonesia untuk menorehkan sejarah terbesar di pentas balbalan terakbar empat tahunan besutan FIFA terbuka lebar, mengingat Shin Tae-yong kini dihuni sederet pemain naturalisasi yang kualitasnya tak perlu diragukan lagi.
Nama-nama beken seperti Jay Idzes, Thom Haye, Calvin Verdonk, Justin Hubner, Nathan Tjoe-A-On, dan Rafael Struick menjadi kekuatan di balik kebangkitan timnas dalam dua tahun terakhir.
Kekuatan Timnas Indonesia akan terus bertambah mengingat PSSI tengah mengincar tiga pemain keturunan asal Belanda untuk secepatnya dijadikan Warga Negara Indonesia (WNI). Ketiganya adalah Tommy St. Jago (Willem II), Dean James (Go Ahead Eagles), serta Neraysho Kasanwirjo (Feyenoord).
Selain itu, PSSI juga berharap bisa secepatnya mendaratkan kiper FC Dallas, AS, Maarten Paes ke Jakarta agar segera bergabung dengan rekan-rekannya guna mengikuti pemusatan latihan.
Meski mengapungkan target tinggi, Jay Idzes cs. kudu tetap ekstra waspada mengingat para pesaing juga menargetkan kemenangan.
Dari semua lawan yang akan dihadapi, setidaknya ada tiga tim yang bakal menjadi lawan berat. Soalnya, ketiga tim tersebut punya gelandang tua-tua keladi yang masih tampil moncer bareng timnasnya masing-masing.
Siapa ketiganya, berikut ulasan tipis-tipisnya.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Wataru Endo (Jepang)
Dari VfB Stuttgart ke Liverpool jelas membuktikan kalau Wataru Endo pemain berkelas. Liverpool memboyongnya ke Anfield pada 2023 dan sampai detik ini masih menjadi bagian penting dari skuad inti The Reds.
Musim lalu, gelandang 31 tahun itu tampil dalam 29 laga di Premier League 2023/2024 dengan torehan sebiji gol dan 10 kartu kuning. Banyaknya kartu kuning yang diterima Wataru Endo menandakan kalau kelahiran 9 Februari 1993 tipikal gelandang keras sekaligus beringas.
Di Timnas Jepang, Wataru Endo sosok yang sangat dibutuhkan. Di fase sebelumnya, ia punya kontribusi besar dalam pencapaian spektakuler Samurai Biru di Grup B. Wataru Endo dkk. tanpa terkalahkan dalam lima laga.
Melawan Timnas Indonesia nanti, pemain kesayangan pelatih Hajime Moriyasu pastinya masih jadi starting XI. Jam terbangnya di Premier League tentunya akan menjadi lawan yang berat bagi para gelandang Indonesia yang dimotori Thom Haye.
Â
Advertisement
Martin Boyle (Australia)
Timnas Australia kini sangat berbeda dengan skuad mereka di Piala Dunia 2018. Saat ini, pemain Socceroos rata-rata berusia di bawah 30 tahun.
Banyaknya pemain muda tak membuat Martin Boyle kehilangan tempat di hati pelatih Graham Arnold. Gelandang 31 tahun tersebut sudah tampil dalam dua laga di putaran kedua kualifikasi yang menempatkan Australia keluar sebagai juara Grup I dengan toerehan 18 poin. Martin Boyle menyumbang satu gol.
Martin Boyle sejak dua tahu lalu terbang ke Skotlandia, menerima pinangan Hibernian. Di sana, Martin Boyle sudah tampil sebanyak 42 kali dengan torehan 10 gol.
Selain bermain di tengah, Martin Boyle juga bisa menjelma sebagai striker dadakan dan kerap pula menyerbu dari kiri kanan sebagai sayap mematikan. Jika tak waspada, Indonesia bisa berantakan dibuat Martin Boyle.
Â
Komail Al Aswad (Bahrain)
Meski berpostur mungil, 168 cm, namun namanya sangat panjang, Komail Hasan Abdulla Ahmed Hasan Al Aswad. Usianya 31 tahun. Di Timnas Bahrain, Komail Al Aswad tak hanya panutan tapi juga idola para pemain muda.
Di putaran kedua kualifikasi, Komail Al Aswad mendapat kepercayaan dalam empat laga dan semuanya jadi starter. Perannya di lini tengah membuat permainan tim asuhan Juan Pizzi semakin bervariasi dalam hal serangan.
Pemain kepunyaan Al-Riffa ini bukan hanya kuat menguasai bola, tapi juga mampu membuka ruang untuk memberikan umpan. Tembakannya dari luar kotak penalti juga sangat keras.
Kehadiran Komail Al Aswad membuat persaingan di lapangan tengah Grup C nanti kian sengit, tak terkecuali buat Timnas Indonesia.
Advertisement