Bola.com, Malang - Kedatangan kiper asal Brasil, Lucas Frigeri, membuat Arema FC total punya lima penjaga gawang. Jumlah tersebut cukup banyak untuk berkompetisi di BRI Liga 1 2024/2025.
Selain Frigeri, Tim Singo Edan punya dua kiper yang sudah dikontrak, yakni Dicky Agung dan Andrian Casvari. Adapun dua kiper lainnya adalah Utam Rusdiana dan Annas Fitranto yang masih berstatus seleksi.
Baca Juga
Advertisement
Namun, dua kiper tersebut punya peluang yang besar dikontrak Arema FC, karena punya pengalaman di Liga 1. Dari pengalaman, Utam dan Annas justru melebihi Dicky serta Andrian.
Melihat komposisi tersebut, pelatih kiper Arema FC, Tiago Simoes, dalam situasi bimbang. Dia tidak bisa menjawab berapa pertanyaan terkait jumlah kiper yang dibutuhkan untuk musim depan.
"Ini pertanyaan yang sulit. Semua punya kemampuan bagus. Mereka berlatih keras di latihan. Jadi, saya tidak bisa menyebutkan berapa jumlah kiper yang dibutuhkan Arema FC. Kami harus berdiskusi dengan semua pelatih dan manajemen untuk menentukannya," kata Tiago.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Butuh Kiper Pelapis Berpengalaman
Jika melihat komposisi kiper, besar kemungkinan Frigeri yang akan jadi pilihan utama di bawah mistar. Namun, Tim Singo Edan tetap butuh penjaga gawang berpengalaman sebagai pelapis. Oleh karena itu, Arema FC membuka pintu seleksi kepada Utam dan Annas.
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, 10 tahun terakhir Arema tak pernah mengontrak lima kiper dalam satu musim. Maksimal, hanya empat kiper dan itupun satu penjaga gawang terakhir diambil dari Akademi Arema.
Namun, Tiago menegaskan jika dia akan melihat pemain tidak berdasarkan usia maupun pengalaman. Pelatih kiper asal Portugal itu akan melihat langsung kemampuan anak buahnya dalam sesi latihan.
"Kami akan bekerja keras dalam latihan. Mungkin ada yang sudah tahu bagaimana latihan kiper di Arema musim ini. Kami akan dorong mereka agar performanya lebih baik," tegas mantan pelatih kiper klub Portugal, FC Arouca, tersebut.
Advertisement
Intensitas Latihan Tinggi
Dibandingkan beberapa musim terakhir, bisa dibilang intensitas latihan kiper Arema saat ini lebih tinggi. Tiago membuat kiper lebih sering jatuh bangun untuk menahan tembakan dengan berbagai variasi.
Sesi latihannya juga lebih berisik, karena Tiago sering berteriak lantang untuk memberi pujian maupun koreksi akan pergerakan kipernya.
Suasana seperti ini hampir sama ketika Arema mengontrak pelatih kiper Alan Haviludin pada 2014. Mantan pelatih kiper Timnas Indonesia itu juga memiliki program latihan dengan intensitas tinggi.
Jadi Tim yang Minim Kebobolan
Manajemen Arema berharap, adanya persamaan itu bisa mengembalikan Arema sebagai tim yang sulit kebobolan. Bedanya, di era 2014 Arema punya kiper lokal terbaik di Indonesia, Kurnia Meiga. Adapun saat ini, Tim Singo Edan memiliki kiper asing Lucas Frigeri.
Tiago juga paham jika dia punya banyak tugas di Arema. Apalagi, dia sudah mengamati sepak bola Indonesia sejak musim lalu.
“Tahun lalu saya sempat melihat Liga 1 di Bali. Begitu juga dengan permainan Timnas Indonesia. Saya tahu Arema. Kami akan coba memberikan prestasi. Saya sendiri, pernah mendapatkan 8 trofi ketika melatih di Portugal dan China,” jelas Tiago.
Advertisement
Saksikan Liputan Eksklusif Euro 2024 di Bola.com
Posisi Akhir Musim Lalu:
Advertisement