Sukses


Jacksen Tiago: Shin Tae-yong Pelatih Timnas Indonesia dengan CV Terbaik

Bola.com, Jakarta Tak terasa, Jacksen Tiago sudah lebih kurang 30 tahun berada di Indonesia. Ia datang dari Brasil pada 1994 dan sejak itu pemilik nama lengkap Jacksen Ferreira Tiago tak pernah lepas dari persepakbolaan nasional.

Kariernya di Indonesia tak selalu berjalan mulus, namun bisa dibilang kelahiran 28 Mei 1968 ini menjadi salah satu pemain asing yang paling sukses di Indonesia.

Selain pernah memperkuat sejumlah klub, Jacksen juga dikenal sebagai pelatih banyak klub bahkan pernah pula dipercaya menukangi Timnas Indonesia.

Meski sudah berusia 56 tahun, Jacksen masih terlihat bugar. Belum lama ini, sang legenda menjadi tamu spesial di kanal YouTube Helmy Yahya Bicara.

Jacksen, yang ini dipercaya sebagai Direktur Akademi Borneo FC, ikut angkat suara terkait kebangkitan Timnas Indonesia saat ini, termasuk kesuksesan lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di bawah asuhan Shin Tae-yong.

"Saya datang ke sini 30 tahun yang lalu dan saya juga bersyukur sudah pernah menjadi bagian dari Timnas Indonesia sebagai pelatih juga. Sama seperti apa yang beliau Shin Tae-yong lakukan itu sungguh luar biasa. Dia mampu membawa sepak bola Indonesia ke sebuah level yang saya tidak pernah lihat pun satu pelatih membawa seperti itu sampai saat ini," kata Jacksen, terkait kinerja Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia sejak 2021.

"Saya selalu bilang Indonesia menghadapi negara mana pun, kita sekarang punya harapan untuk menang. Kehadiran beliau itu membawa dampak. Makanya kalau saya tidak terlalu terjun ke diskusi baik buruknya beliau. Tapi dampak kehadiran beliau kepada sepak bola Indonesia. Saya melihat dari aspek itu," imbuh Jacksen.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Disegani

Menurut Jacksen, kehadiran Shin Tae-yong membuat Tim Garuda sangat disegani di Asia.

"Saya selalu bilang, kita tidak lagi membahas Asia Tenggara karena dia mampu membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi lagi. Jadi kekuatan kita saat ini layak diuji ke level yang lebih tinggi yakni Asia. Saya menilai seperti itu," ujar mantan pemain yang mengawali kariernya bersama Petrokimia Putra.

Adanya tudingan yang mengatakan bahwa STY bukan pelatih bagus, Jacksen menegaskan kalau dirinya bersikap objektif.

"Selama ini saya tak pernah melihat seorang pelatih yang punya CV. Saya bicara CV ya, lebih hebat dari coach Shin Tae-yong. Karena beliau pernah membawa negaranya ke Piala Dunia (2018) mengalahkan Jerman," kata Jacksen.

3 dari 4 halaman

Hormati Pendapat Lain

Atas dasar itulah, Jacksen tetap menganggap Shin Tae-yong pelatih dengan CV terhebat sejauh ini.

"Saya menilai dia orang yang datang ke Indonesia dengan CV yang paling hebat. Saya tidak bicara dia hebat atau tidak, tapi CV-nya beliau itu tak boleh lagi diperdebatkan karena dia sudah buktikan di level tertinggi yaitu Piala Dunia," tukas Jacksen.

Meski begitu, Jacksen memahami pihak-pihak yang memberikan catatan atau pandangan lain terhadap Shin Tae-yong.

"Karena dalam dunia itu selalu ada dua sisi. Sisi baik, sisi buruk. Tinggal bagaimana kita menempatkan diri saja," ujar Jacksen yang juga pernah memperkuat PSM Makassar dan Persebaya.

4 dari 4 halaman

Dampak ke Pemain

Mantan pelatih Persebaya ini juga merasakan sendiri betapa Shin Tae-yong memberikan dampak besar bagi pemain-pemain muda di Indonesia.

"Saya bekerja di akademi saat ini, saya melihat perbedaan antusias dari anak-anak sangat luar biasa. Saya yakin itu tidak lepas dari kehdiran beliau di sini dengan memberikan sebuah harapan kepada anak-anak muda untuk menjadi bagian dari timnas. Sekaran orang tidak lagi berpikir menjadi pemain di klub saja, tapi anak muda punya harapan menjadi bagian dari timnas," kata Jacksen.

"Makanya, saya selalu melihat dampak positifnya kehadiran beliau di sini ya itu sangat besar sekali pada ekosistem sepak bola Indonesia," pungkas Jacksen.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer