Bola.com, Jakarta - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, membuka peluang untuk mempersilakan suporter tur tandang di BRI Liga 1 2024/2025, tetapi masih harus digodok dan menunggu masa transisi.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah menetapkan larangan pendukung untuk awaydays sejak BRI Liga 1 musim lalu sebagai bagian dari transformasi sepak bola Indonesia.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Erick Thohir Melting Setelah Koreografi Gundala Vs Godzilla Suporter Timnas Indonesia Dipuji FIFA: Kita Pasti Termehek-mehek
Advertisement
Aturan suporter tidak boleh tur tandang tertuang dalam perjanjian antara PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), Polri, Pemerintah Indonesia, dan Presiden FIFA, Gianni Infantino.
"Pasti akan ada masa transisi. Hanya saja, waktunya kapan, kami masih belum tahu. Tetapi, kami sudah susun. Saya sudah meminta masukan ke suporter," ujar Arya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penjelasan Exco PSSI
"Tujuannya untuk menyusun kalau masa transisi itu seperti apa, apa yang dilakukan. Jadi kami sudah susun dan dikomunikasikan kepada suporter," imbuh Arya.
"Nantinya akan dikomunikasikan ke PSSI kalau itu jadi, regulasi dan kapan diterapkan dan akan diputuskan dalam rapat Exco PSSI. Tapi, kami dari komite suporter, sudah diskusi."
PSSI memang telah berulang kali melakukan diskusi dengan suporter klub BRI Liga 1, Liga 2, hingga Pengurus Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PNSSI).
"Kami sudah bikin. Kami lempar ke mereka, ke suporter. Mereka juga kasih masukan. Tapi, kami masih menunggu kapan masa transisinya," jelas Arya.
Advertisement
Tidak Efektif
Larangan suporter tur tandang di BRI Liga 1 musim lalu, misalnya, tidak terlalu efektif. Sebab, sejumlah pendukung masih saja nekat mendukung klub kebanggaannya di kandang lawan.
Komite Disiplin (Komdis) PSSI seringkali menjatuhkan hukuman kepada klub BRI Liga 1 musim lalu karena suporternya ketahuan awaydays, mulai dari beratribut hingga sembunyi-sembunyi.
"Transisi dicoba dulu. Tidak mungkin tiba-tiba kami buka. Pasti ada transisi dan bertahap. Misalnya, tim lawan menyiapkan data suporter yang tandang dan diberikan ke tuan rumah," ungkap Arya.
"Misalnya PSM Makassar melawan Persija Jakarta. PSM menyiapkan kuota untuk suporter tamu. Setelah itu, dari Persija dikasih ke suporternya. Tapi, keputusannya harus dibawa ke rapat Exco PSSI," terang Arya.