Bola.com, Jakarta - Sepekan lagi, Timnas Indonesia U-19 besutan Indra Sjafri akan berlaga di Piala AFF U-19 2024. Dihelat di Surabaya, Jawa Timur, Piala AFF U-19 tahun ini akan dimulai pada 17 hingga 29 Juli mendatang.
Berada di Grup A, Timnas Indonesia siap melumat tiga pesaingnya di grup yang sama yakni Kamboja, Timor Leste dan Filipina. Garuda Muda akan memulai laga pada 17 Juli di Gelora Bung Tomo.
Advertisement
Indra Sjafri terus melakukan persiapan, termasuk mengevaluasi lini per lini lewat game internal serta laga-laga uji coba.
Di lini serang, Garuda Muda mendapat suntikan darah segar dengan bergabungnya pemain naturalisasi Jens Raven. Wonderkid Dordrecht U-21, Belanda, yang masih berusia 18 tahun ini diharapkan bisa menambah daya gedor Garuda Muda.
Selain Jens Raven, Indonesia juga dijejali pemain muda berbakat lainnya seperti Kadek Arel Priyatna, Muhammad Iqbal Gwijangge, Meshaal Hamzah Bashier Oman, Welberlieskott De Jardim, Dony Tri Pamungkas, dan Camara Ousmane Maket.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Target Juara
Target Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2024 jelas juara. Jens Raven dan kawan-kawan jangan sampai jadi pecundang di kandang sendiri.
Meski menuju singgasana juara tak mudah, namun semua pemain siap bertarung sepenuh hati demi merealisikan target.
"Yang pasti, semua pemain akan berusaha memberikan permainan terbaik," kata Dony Tri Pamungkas, usai mengikuti pemusatan latihan (TC) di Jakarta baru-baru ini.
Advertisement
Pernah Juara 2013
Di ajang ini, Timnas Indonesia U-19 baru sekali merasakan manisnya gelar juara. Itu tersaji pada pada 2013.
Di final, Indonesia bersua Vietnam. Sebelum duel di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, berlangsung, kedua tim sama-sama bertekad keluar sebagai pemenang.
Vietnam bernazar mengincar gelar kedua setelah menjadi yang terkuat di Piala AFF U-19 beberapa tahun sebelumnya, tepatnya pada 2007.
Kans untuk menggondol trofi edisi 2013 terbuka lebar, mengingat Vietnam tampil cemerlang di fase grup hingga ke final. Di grup B, mereka tampil sebagai juara grup dengan menyapu bersih lima laga tanpa terkalahkan.
Di semifinal, Golden Stars sempat kewalahan menghadapi kuda hitam Laos sebelum akhirnya memastikan diri lolos ke partai puncak via gol Nguyễn Công Phượng saat laga yang mentas diStadion Petrokimia, Gresik, sudah memasuki menit ke-75.
Tekad Indonesia
Seperti Vietnam, Indonesia jauh-jauh hari memang sudah bertekad ingin menorehkan sejarah. Maklum, di level senior di ajang yang sama, Indonesia tak pernah juara Piala AFF. Pencapaian terbaik hanya sebagai runner-up.
Jadi, inilah momen yang tepat bagi Garuda Muda untuk angkat trofi di kandang sendiri. Di fase grup, takdir menempatkan Indonesia di grup neraka bareng Malaysia, Thailand, Myanmar, Brunai Darussalam, dan tentu saja Vietnam.
Tuan rumah yang kala itu dimotori Evan Dimas, memulai petualangannya dengan menggebuk Brunai Darussalam lima gol tanpa balas. Di laga kedua mengalahkan Myanmar 2-1. Namun, di laga ketiga, takluk 1-2 dari Vietnam.
Kekalahan menyakitkan itu tak membuat semangat Evan Dimas cs susut. Bangkit dari kesedihan, Garuda Muda menjadikan Thailand sebagai ajang balas dendam dengan kemenangan fantastis 3-1. Selanjutnya, di laga terakhir grup, Indonesia bermain imbang 1-1 kontra Malaysia.
Di semifinal, Indonesia tampil percaya diri. Dukungan ribuan pendukung setia yang memadati Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, menyudahi duel versus Timor Leste berakhir dengan kemenangan 2-0 berkat aksi ciamik Ilham Udin Armaiyn serta Muhammad Hargianto.
Advertisement
Indonesia Vs Vietnam di Final
Indonesia dan Vietnam kembali bersua di final. Keduanya, dengan wajah tegang siap perang, saling berhadapan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Di pinggir lapangan, tim pelatih yang dikepalai Indra Sjafri juga tampak tegang. Ribuan suporter setia, seperti laga-laga sebelumya, kembali hadir dan kali ini lebih bersemangat dengan harapan Garuda Muda bisa keluar sebagai pemenang.
Kedua tim tampil dengan performa terbaik, namun nasib baik masih lebih berpihak kepada Indonesia. Garuda Muda akhirnya memenangkan duel sengit via adu penalti 7-6 setelah laga yang berlangsung selama 120 menit itu berakhir tanpa gol. Sejarah telah tercipta.
Hanya saja, setelah itu, Garuda Muda tak pernah lagi tak naik podium kehormatan tertinggi. Kini, masih ditukangi Indra Sjafri dan berstatus tuan rumah, Jens Raven dkk. akan mengulang kembali sejarah yang hilang itu. Semoga.