Bola.com, Jakarta Pelatih Arema FC, Joel Cornelli baru tiga pekan berkarier di Indonesia bersama Singo Edan.
Meski tergolong baru, pelatih 57 tahun asal Brasil tersebut mengaku tidak terkendala adaptasi. Dia sudah memahami seperti apa karakter bermain anak buahnya. Yang paling utama, dia bisa beradaptasi dengan lingkungan dan makanan Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Joel merasa sudah terbiasa merantau. Tahun lalu, dia merasakan juga berkarir di Benua Asia, tepatnya, Yordania.
“Setiap tempat punya budaya yang berbeda. Di sini, saya tidak masalah dengan itu. Meski masih baru, saya sudah nyaman. Suporter memberi sambutan yang hangat,” katanya.
Joel mengaku banyak dapat dukungan di media sosial. Banyak pesan masuk di akun instagramnya. Namun, dia tidak bisa menjawab satu per satu pesan tersebut. Karena jumlahnya dianggap sangat banyak.
“Banyak dukungan juga di media sosial. Itu luar biasa,” lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Sulit Adaptasi Makanan
Terkait adaptasi dengan makanan, mantan asisten pelatih Corinthian, Brasil itu juga tidak punya masalah. Meskipun baru kali ini dia mencicipi makanan di Asia Tenggara.
“Saya sudah mencoba beberapa makanan. Tapi lupa namanya. Tidak ada masalah dengan makanan. Karena saya punya perut yang kuat,” katanya lalu tertawa.
Selama ini, warga asing asal Brasil jarang mengalami masalah makanan ketika berada di Indonesia. Makanan seperti sate, bakso, hingga nasi goreng masih cocok dengan lidah orang Brasil. Selain itu, di Malang juga tersedia cukup banyak variasi makanan.
Advertisement
Pergi ke Singapura
Sudah sepekan terakhir, Arema berada di Bali untuk menjalani pemusatan latihan. Singo Edan juga bakal menjalani penyisihan Grup B Piala Presiden 2024 di Bali. Joel tampak merasa senang berada di Pulau Dewata. Karena dia bisa membuat latihan lebih bervarisasi.
Seperti awal pekan ini, Dendi Santoso dkk berlatih di Pantau Kuta. Sebelum itu, mereka berujicoba dengan tim selevel, PSBS Biak. “Kami merasa pemusatan latihan ini penting untuk meningkatkan tim secara general,” jelasnya.
Namun, akhir pekan lalu Joel terpaksa harus meninggalkan tim. Dia harus ke Singapura selama satu hari untuk mengurus dokumen. Untungnya, itu tidak mengganggu persiapan Arema menuju Piala Presiden. Karena dia hanya satu hari meninggalkan Indonesia.
Dedikasi Tinggi
Perlu diketahui, Joel termasuk pelatih dengan dedikasi yang tinggi. Di awal kedatangannya di Arema, dia masih terkendala administrasi ijin kerja. Sehingga Joel tidak bisa memimpin latihan selama satu pekan.
Kendati demikian, dia tetap datang ke lapangan untuk menyaksikan latihan dari tribun penonton. Joel memantau perkembangan tim. Dia juga intensif berdiskusi dengan para asistennya.
Advertisement