Bola.com, Jakarta Piala Presiden 2024 dimulai hari ini (19/7/2024) di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung.
Empat klub yang ada di Grup A bakal bersaing mengamankan poin perdana di turnamen pra musim tersebut. Mereka adalah Borneo FC, Persib Bandung, Persis Solo dan PSM Makassar.
Advertisement
Sedangkan dua hari selanjutnya, giliran Grup B yang dihelat di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali yang bertempur. Yakni Bali United, Arema FC, Persija Jakarta dan Madura United.
Kali ini, Bola.com mengupas Grup A. Empat tim yang akan bersaing dihuni skuat mentereng. Seperti diketahui, Persib Bandung merupakan juara BRI Liga 1 2023/2024. Tim besutan Bojan Hodak itu punya barisan pemain bintang. Seperti David da Silva, Ciro Alves, Nick Kuipers dan lainnya.
Sama halnya dengan Borneo FC. Tim yang jadi juara seri reguler Liga 1 2023/2024 itu masih diperkuat beberapa nama besar. Nadeo Argawinata, Stefano Lilipaly, Diego Michiels dan masih banyak lainnya.
Sedangkan Persis dan PSM juga tak bisa disepelekan. Mereka masih punya pemain bintang yang bisa mendongkrak performa tim. Persis punya Moussa Sidibe. Sedangkan PSM masih diperkuat stoper raksasa, Yuran Fernandes.
Kehadiran para pemain tersebut membuat Grup A menarik untuk ditunggu. Para pemain bintang itu bakal saling berhadapan di lapangan. Berikut para pemain bintang yang bakal jadi kunci permainan timnya di Grup A Piala Presiden 2024.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Stefano Lilipaly (Borneo FC)
Usianya sudah 34 tahun. Tapi, performanya makin menggila. Musim lalu, Lilipaly jadi pemain paling berkontribusi untuk lini serang Borneo FC. Dia membuat 11 gol dan 13 assist. Statistik terbaik diantara gelandang serang di Liga 1 musim lalu.
Pengalaman dan kedisiplinannya menjaga kondisi jadi kunci stabilnya performa pemain naturalisasi kelahiran Belanda itu. Selain itu, dia dapat kepercayaan sebagai pengatur irama permainan. Sehingga dia tak perlu banyak turun ke bawah untuk menjemput bola.
Ketika bola berada di kakinya, itu jadi sinyal jika pertahanan lawan dalam bahaya. Lantaran dia punya insting gol tinggi sekalipun pelayan bagi striker utama tim. Di Borneo, Lilipaly bisa dimainkan di dua posisi. Sebagai sayap kiri dan gelandang serang. Dua posisi yang memang jadi tempat favoritnya baik saat membela Timnas Indonesia mupun klub sebelumnya, Bali United.
Di Borneo musim lalu, Lilipaly seperti menemukan performa terbaiknya lagi. Faktor sudah nyaman di pesut Etam juga jadi salah satu faktornya. Karena ini jadi musim ketiganya bersama Borneo FC. Sehingga Lilipaly sudah hafal karakter rekan-rekannya.
Musim lalu, hanya cedera yang bisa menggangu performanya. Pada pengujung musim, dia mengalami cedera sehingga di championship series kondisinya belum 100 persen. Itu membuat Borneo gagal jadi juara.
Advertisement
David da Silva (Persib Bandung)
Striker haus gol asal Brasil ini masih jadi andalan Persib Bandung. David selalu jadi sosok yang menakutkan bagi lini belakang lawan. Musim lalu, dia meraih gelar top skorer Liga 1 dengan 30 gol. Dia berhasil mengawinkan gelar itu dengan juara Liga 1.
Meski di usia 34 tahun, David masih punya kecepatan dan skill individu diatas rata-rata. Kaki dan kepalanya sama-sama tajam saat didepan gawang. Posturnya yang tinggi dan gempal juga membuat bek lawan kewalahan mengawalnya.
Di Persib, David makin subur karena dia dikelilingi pemain papan atas. Sehingga dia dalam banyak suplai bola. Mantan striker Persebaya Surabaya itu juga bisa berkolaborasi dengan baik.
Seperti bersama tandemnya, Ciro Alves, Beckham Putra, Marc Klok dan lainnya. Dua setengah musim berseragam Maung Bandung, David sudah menyumbangkan 61 gol di Liga 1. Catatan itu menggambarkan betapa ganasnya striker ini saat didepan gawang.
Moussa Sidibe (Persis Solo)
Musim ini Persis kehilangan salah satu gelandang pentingnya, Alexis Messidoro. Tapi bukan berarti mereka kehilangan ruh permainan. Karena Persis masih punya Moussa Sidibe. Pemain yang bisa turun sebagai gelandang serang maupun penyerang sayap. Tehnik tinggi dan kecepatannya jadi andalan pemain 29 tahun tersebut.
Saat ini, Sidibe jadi pemain dengan nilai pasar tertinggi di Persis. Yakni 5,21 Miliar rupiah. Nilainya setara dengan kontribusinya musim lalu. Pemain asal Mali tersebut mencetak 11 gol dan membuat 5 assist. Statistik golnya jadi yang tertinggi diantara pemain lain. Bahkan dia mengalahkan striker murni, Ramadhan Sananta yang mencetak 8 gol.
Karena itu, pantas jika Sidibe jadi pemain bintang Persis saat ini. Apalagi jika melihat dari pengalamannya. Dia sempat membela tim raksasa Malaysia, Johor Darul Takzim dan klub Thailand Ratchaburi. Sehingga Sidibe sudah paham dengan kerasnya kompetisi di Asia Tenggara.
Advertisement
Yuran Fernandes (PSM Makassar)
PSM punya pemain bintang di lini belakang. Yakni Yuran Fernandes. Bek 29 tahun asal Tanjung Verde itu sudah dua musim terakhir berkiprah di Liga 1 bersama PSM. Dia ikut mengantarkan PSM menjadi juara Liga 1 2022/2023.
Dengan postur 198 cm, dia sering membuat penyerang lawan frustasi. Karena Yuran sulit dilewati. Sekalipun menghadapi penyerang yang cepat, dia sering menggunakan badannya untuk menutup ruang gerak lawan. Untuk bola atas, tentu dia rajanya. Tak hanya itu, Yuran juga ditunjuk sebagai salah satu eksekutor penalti PSM. Dalam dua musim, dua mengemas 8 gol. Lumayan subur untuk ukuran pemain belakang.
Ajang Piala Presiden menjadi sebuah kenangan tersendiri baru Yuran. Dia menjalani debut bersama PSM di Piala Presiden 2022 lalu. Sejak itu, dia masuk dalam daftar salah satu bek paling tangguh di Liga 1.