Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-19 harus kerja ekstra keras untuk bisa mengalahkan Timnas Kamboja dalam laga lanjutan Grup A Piala AFF U-19 2024 yang mentas di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/7/2024) malam WIB.
Tak seperti dibayangkan sebelumnya bahwa Garuda Muda akan bisa menang dengan mudah, ternyata tak sesuai kenyataan.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Meski pada akhirnya menang dua gol tanpa balas, tapi kemenangan ini setidaknya meninggalkan sorotan tajam bagi pemain naturalisasi yang diplot sebagai striker utama, Jens Raven.
Pasukan Indra Sjafri baru bisa mencetak gol pada babak kedua setelah di babak pertama harus meninggalkan lapangan dengan skor 0-0.
Garuda Muda memecah kebuntuan pada menit ke-71 lewat tandukan Kadek Arel yang sukses memaksimalkan sepak pojok Kafiatur Rizky.
Lima belas menit berselang, gawang Kamboja yang dikawal Mat Lany, kembali kebobolan dan kali ini lantaran sontekan kaki kiri Iqbal Gwijangge yang juga berawal dari sepak pojok Kafiatur Rizky.
Menarik untuk garis bawahi, baik Iqbal Gwijangge maupun Kadek Arel keduanya merupakan pemain bertahan dalam skema 3-4-3 Timnas Indonesia U-19 yang diterapkan Indra Sjafri.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jens Raven Ditempel 3 Orang
Lantas, ke mana Jens Raven? Tombak 18 tahun kepunyaan Dordrecht U-21, Belanda, itu baru masuk jelang bergulirnya babak kedua. Ia menggantikan Arkhan Kaka yang sepanjang babak pertama tak mampu mencetak satu gol pun karena mendapat pengawalan ekstra ketat dari bek-bek Kamboja.
Masuknya Jens Raven diharapkan bisa menambah daya gedor sekaligus membuka kran gol tuan rumah. Akan tetapi, pemain yang belum lama mengantongi KTP Indonesia itu masih terlihat kesulitan.
Jens Raven tak mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya atau melepaskan tembakan serta sundulan lantaran dua atau tiga pemain bertahan Kamboja selalu menempelnya dengan ketat.
Ketatnya penjagaan dan sistem sapu bersih yang diterapkan lima bek yang ditugaskan pelatih Phea Sopheaktra membuat pemain naturalisasi itu beberapa kali harus turun ke tengah mencari bola dan mencoba membawanya ke kotak penalti atau sesekali melepaskan tembakan jarak jauh.
Â
Â
Advertisement
Tetap Apresiasi
Tak seperti melawan Filipina yang berakhir dengan skor 6-0 dan Jens Raven menyumbang satu gol, dalam laga kali ini kelahiran 12 Oktober 2005 tak bisa berbuat banyak.
Meski begitu, Jens Raven masih layak diberikan apresiasi tinggi karena tetap menunjukkan sikap pantang menyerah walau nyaris tak dapat celah untuk melepaskan tendangan atau sundulan yang mengancam gawang lawan.
Kapan Starter?
Ada baiknya, pada pertandingan ketiga melawan Timor Leste, Indra Sjafri memberikan kesempatan kepada Jens Raven untuk menjadi starter atau masuk starting XI berduet dengan Arkhan Kaka. Kepercayaan itu bisa jadi membuat Jens Raven lebih tertantang, percaya diri, dan punya banyak waktu untuk mengeksploitasi semua kemampuannya.
Harus diingat, selain sebagai striker, Jens Raven juga bisa dimainkan sebagai gelandang serang, sayap kiri, atau sayak kanan. Di ketiga posisi ini Jens Raven justru lebih nyaman karena punya banyak ruang untuk bergerak, seperti yang ia perankan di klubnya.
Advertisement